Primo merupakan seorang co-founder dan publisher bagi sebuah penerbit independen yang berfokus pada budaya kreatif. Beberapa bukunya telah dipamerkan dalam ajang pameran buku dunia seperti Frankfurt Book Fair, London Book Fair, hingga Singapore Art Book Fair. Dalam waktu luangnya, ia juga menyempatkan diri untuk menulis berbagai catatan yang dibagikan lewat beberapa media cetak dan daring mengenai pandangannya akan berbagai hal dalam kehidupan,
Primo Rizky
@primorizkyArticles By This Author
Seni Mengkurasi Hidup
Mengatur hidup dengan cermat bukanlah soal membatasi diri, tetapi lebih kepada memilih dengan bijak apa yang ingin kita pamerkan dalam galeri kehidupan kita. Sama halnya dengan seorang kurator seni yang memilih karya-karya terbaik untuk dipamerkan, kita juga perlu memilih dengan bijak dalam memilih prioritas dan menyesuaikan komitmen kita sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan hidup yang kita inginkan.
Langkah Baru Menuju Tahun Yang Baru
Seperti biasa, di setiap awal tahun semua orang sekeliling saya akan hadir dengan berbagai resolusi tahun barunya. Mulai dari yang realistis hingga yang terdengar spektakuler. Semua muncul dengan janji-janji pada diri mereka sendiri yang mungkin belum tentu mereka sanggup penuhi. Ya, setidaknya punya niat untuk membuat komitmen, lah. Bagaimana dengan saya?
Bahagia Itu Sederhana
Seberapa banyak kebahagiaan yang harus didapatkan sampai kita benar-benar merasa bahagia? Pertanyaan yang mungkin sulit dijawab oleh hampir kebanyakan kita yang selalu berlomba mengejar pencapaian. Kita terbiasa menjadikan hal besar sebagai milestone kebahagiaan, namun melupakan bahwa ia pun dapat ditemukan dari hal terkecil sekalipun.
Terjebak Nostalgia
Dunia maya awal tahun ini diramaikan dengan sebuah tantangan yang viral dengan cepatnya bernama #10YearChallenge. Selain menjadi sebuah fenomena ‘lucu-lucuan’, aktivitas ini menjadi sebuah pengingat bahwa waktu berjalan cepat dan bisa mengubah manusia – secara fisik maupun mental.
Ekspektasi Membunuhmu
Saat dihadapkan pada situasi yang tak jelas juntrungnya, kita cenderung mencoba menerka-nerka. Tak jarang kita menggantungkan impian sangat tinggi untuk apa yang akan diraih. Saat kemudian hasilnya tidak sesuai bayangan, seringnya kita kemudian hancur karena ekspektasi tidak sama dengan realita.
Pelajaran Mengisi Toples
Ritme kehidupan yang bergerak begitu cepat, terkadang membuat kita terpaksa bergulat dengan rasa frustrasi. Kegelisahan dan kekesalan yang lahir karena tidak sanggupnya kita untuk mengikuti arus waktu dengan pekerjaan yang menumpuk dan menunggu untuk diselesaikan. Rasanya 24 jam dalam satu hari dan tujuh hari seminggu pun terasa tak cukup.
Kucinta Ponselku Lebih Daripada Kamu
Hampir semua manusia modern, mulai dari yang masih muda hingga yang sudah tua, semuanya seakan tidak dapat hidup tanpa ponsel. Ada kalanya kecintaan kita terhadap ponsel tersebut justru mengalahkan perasaan kita terhadap manusia lainnya sampai-sampai kita lebih mengacuhkan ponsel dibanding orang-orang di sekitar.
Mengintai Dari Balik Layar
Coba jujur, kita pasti pernah tenggelam dalam tumpukan foto di media sosial hanya untuk melihat kehidupan seorang teman atau bahkan seseorang yang tak kita kenal dalam dunia nyata. Rasa penasaran terhadap orang lain bukan lah suatu hal yang baru. Di era modern begini, social media stalking menjadi suatu hal yang lumrah.
Burung Kecil Kembali Ke Sarang
Saat SMA dulu, saya mati-matian memilih universitas yang ada di luar kota hanya agar bisa tinggal seorang diri dan berpisah dengan keluarga. Namun sekembalinya ke Jakarta, semua seakan kembali ke titik nol – saya kembali tinggal bersama orangtua!
Semua Indah Pada Waktunya
Terkadang, kita sering merasa iri pada mereka yang mencapai keberhasilan di usia muda sementara kita masih begini-begini saja. Apakah memang garisan takdir menuliskan kita untuk menjadi pribadi yang biasa-biasa saja? Atau ada faktor-faktor lain yang membuat kita tidak dapat seperti mereka?
Tak Perlu Takut Ketinggalan Tren
Kehidupan modern mendorong kita untuk selalu dekat dengan tren. Pertanyaannya, apakah memang wajib hukumnya untuk kita selalu mencicipi hal-hal baru? Apa memang manusia harus selalu trendi?
Berpisah Dengan Teman, Biasa Saja
Tak pernah ada yang tahu bagaimana cara semesta bekerja karena Tuhan tak memberikan kita cheat sheet atas apa yang akan terjadi selanjutnya. Hari ini tertawa, esok berduka. Yang kemarin masih bersama, lusa mungkin terpisah.