Self
it's all about the inner peace within you
it's all about the inner peace within you
Hidup juga dipenuhi dengan musim yang mendewasakan dan menjadi bagian dari cerita kehidupan kita. Ada musim dalam hidup yang mengajarkan hal-hal yang tidak terduga. Ada musim di mana kita belajar memahami berbagai jenis perasaan dalam diri. Ada musim yang memberikan pengalaman mencintai seseorang, merindukan seseorang, hingga kecewa terhadap seseorang.
Sudah lama kamu putus dengan pacarmu, tapi dia masih terus jadi aktor utama ceritamu. Kamu jauh dari teman-temanmu. Ingin menjadi sosok nomor satu bagi mereka, namun berat upaya yang harus dikeluarkan. Kamu mengeluh mengenai pekerjaanmu yang, aku kutip, “tidak memberi manfaat pada masyarakat”. Saat memajang dirimu di sosial media, kamu mencoba membuktikan seakan setiap aksimu itu heroik dan penuh pertimbangan. Di post lain kamu berupaya untuk terlihat santai tanpa konflik, padahal kamu butuh 20, 60 menit, atau 2 jam untuk memikirkan foto dan caption yang sempurna.
Pernahkah kamu mengalami momen kehilangan? Karena seseorang yang meninggalkan kita untuk selamanya atau karena sebuah hubungan yang selesai? Ada banyak emosi yang bercampur saat kita menghadapi momen kehilangan. Aku banyak mendengar cerita dari teman dan kerabat mengenai bagaimana cara mereka melalui momen mengikhlaskan sebuah hubungan yang harus selesai.
Pernah nggak kamu kepikiran, sebenarnya aku hidup tuh ngapain, sih Kekhawatiran akan identitas dan makna diri sangat mungkin terjadi dari waktu ke waktu. Bahkan sudah mulai hadir sejak kita kecil, dengan skala yang berbeda-beda. Menurut beberapa penelitian, biasanya hal ini terjadi di tiga rentang usia yaitu 20-an, 40-an, dan 60-an.
Saat menulis lagu, aku paling sering memulai dari lirik. Menurutku lirik dalam lagu menjadi salah satu aspek yang paling aku prioritaskan. Aku berusaha menuliskan lagu yang mudah dipahami tetap juga tidak umum.
Bertemu dengan teman-teman yang dulu menghabiskan waktu bersama untuk menonton serial kartun favorit di televisi, sembari berbagi kabar dan bernostalgia membicarakan momen-momen masa kecil ternyata menyenangkan.
Pernahkan kamu mendengar istilah yaitu matrescenes? Ini adalah masa transisi ketika seorang perempuan berproses menjadi seorang ibu. Ia akan mengalami perubahan secara terus dalam aspek fisiologis, psikologis, spiritual, hingga sosial.
Pernah nggak ketika melamun kita “tiba-tiba” dapat ide kreatif atau menemukan solusi dari suatu masalah? Nah, beberapa riset menunjukkan ketika kita melamun dan secara spontan pikiran kita melayang ke mana-mana justru bermanfaat untuk kreativitas dan perencanaan masa depan.
Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi berkata seseorang merasakan flow ketika ia konsentrasi penuh pada apa yang ia sedang kerjakan untuk mencapai tujuan tertentu. Begitu fokusnya sampai-sampai ia tidak lagi punya atensi untuk merasakan apa yang tubuhnya rasakan atau memikirkan hal di luar apa yang ia sedang kerjakan.