Perjalanan Pendewasaan Melalui Musik

Musik sudah sejak lama menjadi bagian penting dalam hidupku. Perkenalan pertamaku dengan musik sudah dimulai sejak usia 4,5 tahun, berawal dari usaha orang tuaku untuk menyalurkan energi berlebih saat itu. Dari sekian banyak kegiatan yang aku coba pada saat itu, ternyata musik adalah kegiatan yang menurutku paling menarik. Aktif di les vokal ternyata membantuku untuk lebih bisa mengatur fokus. Aku lebih mudah untuk fokus diajak berbincang dengan orang tua dan juga lebih fokus pada pelajaran di sekolah.

Seiring dengan berjalannya waktu, aku juga mulai mencoba banyak hal lain, termasuk siaran radio selama satu setengah tahun. Sayangnya, karena jadwal yang ternyata tidak cocok akhirnya aku harus resign, setelahnya aku mulai mencoba untuk lebih fokus dan lebih dikenal sebagai musisi. Akhirnya dengan kemauan sendiri, aku mengikuti ajang pencarian bakat di akhir tahun 2022. Setelah menjalani karir di dunia musik aku mulai menyadari bahwa aku perlu membuat targetku sendiri, menyadari bahwa aku terkadang merasa stuck dalam karirku saat ini.

Menjalani pekerjaan yang berawal dari hobi memang bisa saja menantang. Menurutku, musik adalah salah satu medium yang mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa. Terutama, dari kompetisi aku belajar untuk mencari jalan keluar baru saat menemukan tantangan dalam hidup. Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

Hingga saat ini, aku rasa di dunia musik aku masih jauh dari kata stress. Musik masih menjadi sumber kebahagiaan bagiku, meski tentu saja jenuh adalah hal yang tidak bisa dihindari. Untuk keluar dari rasa jenuh, biasanya aku akan mencoba menemukan rutinitas baru, salah satunya adalah dengan. Mengeksplorasi nuansa musik baru dan membuat playlist baru untuk menyegarkan rutinitas harianku.

Kini aku justru sedang berasa dalam momen paling seru sekaligus membahagiakan dalam perjalananku di dunia musik, lantaran aku baru saja merilis single “Hapuskan Dia”. Lagu ini aku tulis berdasarkan pengalamanku pribadi. Kumpulan dari beragam hubungan yang pernah aku jalani, akhirnya aku rangkum dalam lagu ini. Dibantu oleh teman-teman dalam proses produksi, diantaranya Yavi dan Seto, aku juga dibantu oleh Kak Barsena Bestandi sebagai vocal director.

Melalui lagu ini sebenarnya aku ingin menyampaikan bahwa tidak masalah kalau terkadang kita merasa kalah. Di lagu ini, makna kalah yang ingin aku sampaikan adalah saat kita sedang memperjuangkan sesuatu yang kita pikir baik, terkadang kita memang dikalahkan oleh takdir yang menurut Tuhan lebih baik. Hal pertama yang butuh dilakukan untuk bisa keluar dari sebuah hubungan yang tidak berjalan baik menurutku adalah menerima dan mengakui bahwa memang terkadang kita tidak baik-baik saja. Kalau memang hubungan yang sedang dijalani memang sudah tidak membahagiakan atau bahkan menyakitkan, jangan dipaksakan. Wajar kalau kamu butuh waktu untuk berdamai dengan rasa kecewa, tapi saat kamu sudah bisa melepaskan kenangan buruk dalam hidup, di saat itulah artinya kita sudah siap menyambut kesempatan dan kebahagiaan baru di masa depan.

Saat kita sedang memperjuangkan sesuatu yang kita pikir baik, terkadang kita memang dikalahkan oleh takdir yang menurut Tuhan lebih baik.

Lagu “Hapuskan Dia” sebenarnya tidak hanya untuk teman-teman yang sedang galau. Kalau kamu mungkin punya pengalaman serupa di masa lalu mungkin akan bisa relate dan bisa menjadi teman untuk menyadarkan kamu bahwa ada orang lain yang juga mengalami perjalanan yang serupa. Saat kita sudah berusaha untuk keluar dari sebuah hubungan yang gagal, jangan lupa libatkan Tuhan dan minta bantuan untuk bisa mengikhlaskan segala yang sudah terjadi. Ikhlas adalah level teratas dari perjalanan untuk bisa move on, tentu jauh lebih mudah diucapkan daripada benar-benar dijalankan. Tapi semoga lagu ini bisa menemani kamu menemukan arti ikhlas dan memulai perjalanan baru.