Awal tahun identik dengan resolusi keuangan. Sedikit berbeda dengan tujuan keuangan, resolusi keuangan adalah gambaran besar atas perbaikan dan perubahan positif yang ingin dilakukan di tahun ini. Setidaknya, ada lima area resolusi keuangan yang dapat menjadi inspirasi untuk Anda:
Mampu Membedakan Kebutuhan dan Keinginan
Sumber kebocoran utama dalam keuangan rumah tangga adalah dorongan untuk memenuhi keinginan di luar batas kemampuan finansial. Pahami bahwa nilai barang itu murah atau mahal juga akan relatif terhadap penghasilan rumah tangga. Pembelian barang Rp2.000.000 dinilai masih wajar untuk rumah tangga berpenghasilan Rp50.000.000 per bulan. Namun, menjadi potensi bermasalah untuk rumah tangga berpenghasilan Rp10.000.000 per bulan.
Kebutuhan adalah berbagai pengeluaran yang memang harus ada untuk dapat bertahan hidup. Biaya makan adalah contoh biaya hidup. Sedangkan, mau makan di restoran apa merupakan pilihan gaya hidup. Kenali dan pisahkan antara kebutuhan yang benar-benar butuh, dengan keinginan. Jangan-jangan dengan mengurangi keinginan, ada banyak dana yang sebenarnya bisa dialokasikan untuk kebutuhan investasi. Boleh saja memiliki keinginan asalkan untuk memenuhinya hanya menggunakan 10% dari penghasilan bulanan.
Membenahi Tata Cara Pengaturan Arus Kas
Pengaturan arus kas atau dikenal dengan pengaturan cashflow adalah faktor utama yang akan menjadi penentu apakah keuangan Anda akan sehat di masa depan atau tidak. Salah satu pertanda arus kas yang sehat adalah masih adanya dana yang bisa disimpan untuk diinvestasikan, Ciri lain adalah adanya pencatatan keuangan yang baik atas berbagai pos-pos keuangan dengan tujuan pengeluaran tetap bisa terkendali.
Apabila Anda belum memiliki pencatatan keuangan yang baik, maka dapat dimulai dengan bantuan berbagai aplikasi keuangan di ponsel. Untuk pemula, pembagian pos keuangan dapat diatur untuk kebutuhan rutin bulanan, pos untuk dana darurat, pos untuk investasi, serta pos untuk gaya hidup.
Terlepas Dari Utang Konsumtif
Bagaimana dengan pinjaman yang dimiliki? Sebaiknya dievaluasi apakah pinjaman yang selama ini dimiliki lebih sering terjadi untuk membeli barang-barang kesenangan pribadi, sehingga barang yang dibeli tersebut tidak memiliki nilai tambah malah ada pengurangan nilai. Jika Anda menjawab iya berarti Anda masih memiliki utang yang konsumtif.
Manajemen utang ditujukan agar rencana keuangan Anda dapat segera bebas dari utang konsumtif. Langkah awal adalah mendata jumlah pinjaman yang dimiliki. Saya sarankan agar Anda melunasi utang dengan saldo terkecil, agar daftar pinjaman dapat segera diperpendek. Untuk pinjaman yang berbunga sangat tinggi juga sebaiknya dilunasi lebih awal.
Memulai Berinvestasi
Pahami bahwa karena inflasi maka menabung tidak lagi pangkal kaya, untuk itu sebaiknya Anda mulai berinvestasi. Ingatlah bahwa tingkat inflasi akan menggerus nilai uang yang dimiliki. Sedangkan, kenaikan gaji tidak bisa mengimbangi kenaikan harga-harga barang. Investasi sangat mutlak diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan tertentu seperti keinginan untuk saldo dana pensiun, tabungan dana pendidikan anak, dan lain-lain.
Kalau tahun sebelumnya investasi belum dapat dilakukan, maka tahun ini dapat dimulai dengan angka kecil terlebih dahulu. Saya sarankan agar Anda mulai membiasakan diri membuat sistem debit otomatis dari rekening gaji ke rekening investasi. Jumlah yang ideal adalah minimal 10% dari penghasilan bulanan.
Menambah Aset Investasi
Setelah mulai berinvestasi, maka saya tetap sarankan Anda untuk tidak puas. Apabila aset investasi yang dimiliki belum disesuaikan dengan tujuan keuangan, maka tahun baru adalah saat yang tepat untuk membenahi portofolio investasi. Idealnya, aset likuid yang dimiliki berjumlah 15% dari total nilai portofolio. Sedangkan, aset produktif yang dapat memberikan penghasilan pasif sangat baik untuk mulai dimiliki sejak usia 35 tahun keatas.
Live a beautiful life!