Hai semua, apa kabarnya?
Nggak terasa ya, sudah Desember 2023, sebentar lagi tahun 2024. Apa sih yang kalian pelajari tahun ini?
Kali ini, aku mau berbagi tentang Transformation. Ya, kalian nggak salah baca, kok! Transformation adalah proses atau perubahan yang signifikan dalam suatu hal, bisa berupa ide, situasi, atau kondisi dari satu keadaan ke keadaan lain yang lebih baik atau berbeda secara substansial. Nah, dalam fase kehidupan ternyata kita juga bertransformasi ya. Hanya saja, tidak semuanya kita sadari. Beberapa bulan terakhir, aku mengalami hal tersebut.
Proses aku bertransformasi rasanya sulit banget. Ada banyak pertanyaan yang muncul tapi aku tidak tahu jawabannya. Tapi rasa yang paling nggak nyaman adalah aku merasa tidak berdaya guna, apa yang kulakukan kok sepertinya sia-sia. Aku merasa nggak lebih baik dari kemarin, ingin mati tapi nggak mau bunuh diri juga, hingga aku merasa jatuh sedalam-dalamnya dan sulit untuk bangkit karena tidak tahu harus ke mana.
Saat aku menulis ini, aku pun belum tahu aku akan bagaimana nantinya, tapi setidaknya aku beruntung diingatkan oleh beberapa orang dalam women circle-ku. Salah satunya mom Aryani, ia bilang, “iya kamu merasa mau mati, itu kamu yang dulu, karena kamu akan lahir kembali dengan Diyah yang baru”.
Ia mengingatkanku, seperti layaknya ular jika akan berganti kulit, ular tersebut menggeliat karena kesakitan dan melepaskan kulitnya, namun hal tersebut terjadi karena ularnya bertumbuh lebih kuat dan lebih besar. Beliau berbagi pengalaman salah satu perubahan besar dalam hidupnya, ketika ia mengetahui salah satu pelajaran berharga dari seseorang yang menyakitinya. Ia merasa di tempat tergelap, tidak menginjak lantai dan tidak tahu kapan jatuh. Dalam gelap muncul sosok orang tersebut dan mengatakan “tugasku adalah menjadi pelajaran bagimu di fase kehidupanmu kali ini”.
Mom Aryani memberikan gambaran yang mudah dipahami bagi kita semua, layaknya tumbuhan, sebelum tumbuh, sebuah biji dimasukkan ke dalam tanah dan biji tersebut meneboros gelap dan tanah tersebut untuk tumbuh dan bertemu cahaya, begitu pun kita ketika sedang dalam fase perubahan atau bertransformasi di masa tertentu. Iya, kita akan bertumbuh lebih besar dan lebih berguna bagi apa yang mungkin saja kita harapkan selama ini atau dari apa yang sudah Tuhan persiapkan untuk kita.
Layaknya tumbuhan, sebelum tumbuh, sebuah biji dimasukkan ke dalam tanah dan biji tersebut meneboros gelap dan tanah tersebut untuk tumbuh dan bertemu cahaya, begitu pun kita ketika sedang dalam fase perubahan atau bertransformasi di masa tertentu.
Proses menuju jalan ke sana sulit dan kadang sangat tidak nyaman, ada banyak hal yang membuat kita ingin menyerah namun ketika kita mampu bertahan, lalu melewatinya, tanpa disadari kita sudah bertumbuh jauh lebih baik. Mom Aryani bilang “sesuatu yang mematahkan kamu tapi tidak membunuhmulah yang membuatmu kuat”.
Lalu, setelahnya Kak Dewi juga berbagi pengalamannya tentang salah satu perubahan besar dalam hidupnya. Saat dia mengetahui ia mengidap gerd anxiety (GERD-Gastroesophageal Reflux Disease adalah kondisi medis di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti rasa terbakar di dada (heartburn) dan iritasi kerongkongan. Anxiety adalah kondisi mental yang ditandai dengan perasaan cemas, ketegangan, atau kegelisahan yang intens. Jadi, "GERD anxiety" bisa merujuk pada kecemasan yang terkait dengan gejala dan dampak yang ditimbulkan oleh GERD). Ia merasa, sejak hari itu hidupnya tidak sama lagi.
Ada banyak perubahan dan adaptasi yang Kak Dewi lakukan. Tiga bulan ia tidak berani keluar kamar karena ia takut akan kematian, banyak makanan yang tidak berani ia makan karena menganggap makanan tersebut bisa memicu gerd dan kecemasannya, sejak saat itu ia sering merasa sakit dan ingin selalu ke IGD padahal terkadang tidak dalam kondisi sakit seperti yang ia rasakan, dan sejak saat itu pula ia mulai belajar memahami diri sendiri dan mulai mengutamakan diri sendiri dulu, baru setelahnya orang lain, hal yang sulit ia lakukan sebelumnya. Ia mengaku, ia tidak bisa mengatakan ini anugerah namun ini adalah pelajaran berharga bagi hidupnya, pelajaran yang membawanya menjadi pribadi baru yang lebih kuat dari sebelumnya, atau bisa dikatakan sebagai ‘bertumbuh lebih baik’.
Sejujurnya, aku salah satu orang yang kadang nyaman dalam ‘comfort zone’, jadi ketika aku mengalami fase ini, selain merasa kesakitan atau kesulitan, sering kali rasanya ingin menyerah tapi di saat ingin menyerah aku pun tidak tahu bagaimana menyerah dalam hidup ini, ya meskipun ingin mati tapi aku tauh benar aku tidak ingin bunuh diri.
Aku hanya berjalan tertatih, rasanya sangat pelan, membawa beban berat sangat menyiksa langkahku, tanpa tahu kapan ini akan berakhir. Yang ku tahu adalah, selama aku bernapas artinya aku masih hidup, meski tidak tahu apakah esok akan lebih baik tapi aku berusaha melewati hari ini sebisaku, atau bisa dibilang ‘bertahan’. Yes, bertahan adalah kata kunci di saat aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan. Lalu kemudian, mencari orang-orang yang bisa mendengarku dan menjadi support system-mu. Kadang ketika curhat aku tidak selalu ingin mendapatkan solusi, aku hanya ingin didengar dan ditemani supaya aku tidak merasa sendiri. Terakhir, datang ke Tuhan untuk minta bantuan, apa yang tidak bisa aku lakukan, aku mengingatkan diri kembali untuk menyerahkannya ke Tuhan dan minta bantuannya untuk menyelesaikan.
Bertahan adalah kata kunci di saat aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan.
Untuk aku dan kamu yang membaca tulisan ini, selamat bertumbuh dan lebih kuat, selamat menjalani fase di tempat yang lebih baik dan menghargai atau menerimamu. Intinya, apapun bentuk transformasi perubahan dalam hidup kita, yang perlu kita ketahui dan ingat adalah ada banyak pintu menuju hidup yang lebih baik, bertumbuh, dan lebih kuat dari fase sebelumnya yang akan terbuka lebar. Selamat tahun baru, cheers!