Rumah Untuk Kita
Sewaktu kita kecil, ingat tidak saat sekolah libur, pikiran pertama kita yang tengah kegirangan adalah kita dapat menghabiskan waktu di rumah untuk bermain, tidur, atau melakukan aktivitas lainnya. Kita pun biasanya akan senang saat orangtua kita bisa pulang cepat dari tempat mereka bekerja atau mengambil cuti agar bisa menemani kita di rumah, bukan? Ada dongeng pengantar tidur yang masih sempat dibacakan saat kita belum mengantuk, PR yang bisa dikoreksi mereka, hingga sesederhana susu hangat yang dibuat oleh mereka untuk membuat kita merasa nyaman sebelum tidur. Ada hal yang berkesan dan terkenang selalu saat kita diminta menjelaskan apa itu makna rumah bagi kita. Bertahun menempati rumah dimana kita dibesarkan, secara alam bawah sadar pun terpatri dalam pikiran kita bahwa suatu hari nanti, terdapat keinginan akan memiliki atau menempati rumah sendiri juga.
Tapi sebenarnya, definisi rumah itu sangat luas. Rumah bisa saja berarti hunian berwujud fisik yang kita huni sehari hari, atau hanya sebuah nama yang menjadi julukan akan suatu tempat yang terasa familiar dan nyaman untuk menghabiskan waktu. Lebih dari sekedar bangunan dengan tembok dan atap, rumah juga adalah tempat kita berlindung, bertumbuh, dan tempat untuk menjadi diri sendiri bersama orang terkasih. Ada elemen subjektif memang dalam menjelaskan apa itu rumah. Tapi yang pasti, benang merah yang menghubungkan semuanya adalah adanya keterangan yang merujuk suatu tempat yang membuat kita merasa nyaman untuk bernaung dan beraktivitas di dalamnya, serta membuat kita selalu ingin ‘kembali’.
Seiring bertambahnya usia dan menguatnya kondisi finansial, tentu dorongan untuk memiliki hunian sendiri akan semakin kuat. Tetapi, memiliki properti baik dalam bentuk rumah ataupun apartemen tidaklah mudah, apalagi untuk kita yang tinggal di kota besar. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan mulai dari pemilihan lokasi yang strategis, tipe properti yang sesuai dengan kebutuhan, hingga - sudah barang tentu - harga yang sesuai dengan budget. Setelah menemukan properti yang sesuai pun, muncul kembali hal yang perlu kita pikirkan selanjutnya, yaitu terkait pembayaran. Apakah akan dibayar tunai? Apakah kita memerlukan fasilitas cicilan? Apabila cicilan, fasilitas perbankan apa yang harus kita pilih? Apa yang harus menjadi pertimbangan? Sejumlah pertanyaan pun secara bertubi datang menghampiri untuk diselesaikan.
Saat kita dihadapkan sebuah tantangan, sebenarnya kita tengah ditempatkan pada situasi dimana kita seharusnya sanggup untuk melewatinya, namun bisa saja kita tidak merasa demikian karena ragu akan kemampuan diri. Bila menelusur kembali waktu ke belakang, tentu kita pernah mengalami kesulitan pada suatu waktu, namun entah apapun caranya itu, kita mampu melewatinya dan bertahan hingga hari ini, bukan? Anggap saja bila kini tantangan membeli rumah ini hanyalah salah satu rintangan yang sekian tahun ke depan, kita akan melihat diri kita berhasil melaluinya, dan bersyukur tidak menunda waktu untuk mewujudkannya. Sedikit demi sedikit, lama-lama akan menjadi bukit. Yang kita perlukan hanyalah keberanian membuat langkah bijak yang disertai pertimbangan cermat sebelumnya.
Berbicara mengenai fasilitas perbankan dalam membeli properti, hampir setiap bank menawarkan program KPR yang berguna dalam membantu para nasabahnya memiliki rumah idaman. Namun, mengingat program yang ditawarkan ada banyak dan sangat beragam, tentunya dari kita sendiri pun tetap perlu langkah cermat dalam memilih. Salah satu produk KPR yang memiliki fitur yang fleksibel dan dapat menjadi solusi pembiayaan adalah PermataHome Ready Cash. Produk KPR ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembelian properti, pengambilan kredit, top up, dan multiguna. Keuntungan fasilitas pembiayaan ini adalah fleksibilitas dalam penarikan dana kapan pun itu. Menyertai produk ini, terdapat juga layanan “Standby Credit” berupa limit kredit yang disediakan dalam rekening giro debitur, dimana dana tersebut dapat ditarik setiap saat sesuai kebutuhan dan hanya dikenakan bunga sebesar pemakaian. Suku bunga yang ditawarkan pun transparan, serta bebas biaya penalti pelunasan.
Menggapai impian besar, sudah pasti harus dimulai dari langkah kecil. Harga properti sudah pasti akan selalu meningkat, dan bila kita tidak memulainya dari sekarang, belum tentu juga kita akan memulainya sekian waktu ke depan. Akan selalu ada alasan untuk menunda, dan akan selalu ada perasaan ragu yang mungkin hinggap saat kita mencoba suatu hal baru yang belum pernah kita coba sebelumnya. Itu semua lumrah, tidak ada yang tidak merasa demikian, termasuk orangtua kita saat dahulu mendapatkan rumah impian mereka untuk kta huni dan bertumbuh kembang. Pada akhirnya, orangtua kita dapat memperolehnya, bukan, apapun caranya itu? Tidak ada yang salah dengan berani mencoba karena kita tidak akan pernah tahu apa yang mungkin kita capai bila tidak melakukannya. Oleh karenanya, berbicara mengenai memenuhi kebutuhan primer layaknya rumah, sudah sebaiknya #JanganDitunda dalam mewujudkannya. Bila bukan sekarang, kapan lagi?