Self Lifehacks

On Marissa's Mind: Kuat Mental

Marissa Anita

Jurnalis & Aktris

Kuat mental. Siapa yang tidak mau punya mental kuat – kemampuan yang sangat penting kalau kita mau terus maju dan berkembang di tengah lika-liku kehidupan. 

Seseorang yang kuat mental umumnya lebih siap menghadapi berbagai tantangan dalam hidup, lebih bisa bertahan di tengah tekanan, dan lebih mampu menangani masalah secara efektif dan efisien. Semua ini mengurangi tingkat stress secara keseluruhan. 

Lantas apa itu kekuatan mental?

Psikolog Amy Morin bilang, kita punya kekuatan mental ketika kita tahu bagaimana mengatur emosi, mengelola pikiran dan mengambil langkah positif dan produktif terlepas dari keadaan kita. 

Menurut Morin, mental yang kuat punya lima komponen penting: 

1. Rasa percaya diri. Ini bukan jenis pede dimana Anda berpikir Anda pasti akan selalu berhasil. Ini lebih kepada rasa percaya diri bahwa Anda akan baik baik saja meski mengalami kegagalan.  

2. Ketangguhan. Inilah yang membuat Anda bisa kembali semangat ketika menghadapi tantangan atau kesulitan, apakah itu di dunia kerja atau ranah pribadi. 

3. Ketekunan. Kemauan untuk terus maju meski sesuatu terasa sulit dilakukan atau dijalankan – bentuk “keras kepala” yang positif. 

4. Kesadaran diri. Penting bagi kita untuk mengenali diri – kekuatan kita, kelemahan, pikiran, keyakinan, kebiasaan kita dan bagaimana semua ini berdampak pada kualitas hidup kita. 

5. Disiplin diri. Seberapa tahan kita terhadap godaan dan seberapa mampu kita menunda kepuasan.

Jangan keliru, punya mental kuat bukan berarti menekan perasaan habis-habisan demi terlihat kuat dari luar. Kita punya mental kuat ketika kita mampu menyadari emosi kita sehingga bisa mengatasi perasaan tidak nyaman dengan cara yang tidak merugikan diri sendiri. Contoh, ia yang bermental kuat bukan ia yang mengatakan “gagal bukan pilihan” melainkan ia yang berpikir “gagal itu bisa terjadi tapi saya cukup kuat menghadapinya ketika itu terjadi”. 

Jangan keliru, punya mental kuat bukan berarti menekan perasaan habis-habisan demi terlihat kuat dari luar. Kita punya mental kuat ketika kita mampu menyadari emosi kita sehingga bisa mengatasi perasaan tidak nyaman dengan cara yang tidak merugikan diri sendiri.

Lantas, bagaimana cara mengembangkan kekuatan mental? Seperti otot fisik, otot mental butuh Anda latih – dengan (1) mengubah cara berpikir, (2) mengadopsi kebiasaan yang membangun, dan (3) menghadirkan lingkungan/situasi yang akan membantu memperkuat mental Anda. 

Kita memang punya kecenderungan untuk memikirkan hal buruk atau negatif. Ini normal karena, menurut teori evolusi, perasaan khawatir itu ada agar kita bisa bertahan hidup lebih lama. 

Namun selalu berpikir negatif sama saja dengan menyiksa diri terus menerus. Maka itu, Morin menyarankan kita bingkai ulang pikiran negatif menjadi pikiran realistis dan rasional. Misal yang tadinya berpikir, “aku pasti akan gagal, sudah pasti”, ubahlah menjadi “kalau aku berusaha keras, tekun, aku akan meningkatkan peluangku untuk mencapai target/tujuan”. 

Pun ketika ia gagal, orang bermental kuat tidak akan buang waktu menggerutu dan menyalahkan orang atau kondisi sekitar. Namanya manusia, ia mungkin akan merasa sedih atau kecewa, tak apa rasakan saja. Tapi setelahnya ia akan mencari penjelasan yang bisa membantunya berkembang agar bisa tampil lebih baik di kesempatan berikutnya. 

Suara negatif menghantui itu biasa, namun ketika suara ini muncul dan mengganggu, tantang suara ini, buktikan suara ini keliru. Misal, Anda takut bicara di depan banyak kolega padahal Anda punya sesuatu yang penting  dan relevan yang ingin Anda sampaikan. Biasanya karena Anda merasa tidak cukup baik. Nah ketika rasa ragu datang, tantang diri dengan komit Anda akan berbicara setidaknya dua kali dalam forum ini – persiapkan diri dengan seksama dan latih presentasi sebaik mungkin sebelum bicara. Atau, Anda seorang introvert (seperti saya), datang ke sebuah acara dengan banyak orang tidak jarang membuat saya merasa kikuk. Namun untuk menantang diri, saya komit akan kenalan dan ngobrol setidaknya dengan dua orang baru di acara itu. Keluar dari zona nyaman. 

Intinya, ciptakan tantangan kecil setiap hari yang mungkin membuat Anda merasa sedikit nggak nyaman, tapi sebetulnya sangat berguna bagi perkembangan Anda. Lama-lama hal yang dulu terasa sulit, tidak lagi menjadi sulit. Seperti kata psikolog Susan Jeffers, “feel the fear and do it anyway” (rasakan takutnya kemudian lakukanlah/jalankan). 

Kebiasaan seperti apa yang bisa membantu membangun mental kuat? Sederhana, sayang diri dengan memberi asupan kaya nutrisi pada tubuh dan tidur 7-8 jam sehari secara rutin. Tubuh yang cukup istirahat memudahkan kita mengelola emosi dan berpikir jernih, sehingga kita bisa mengambil langkah produktif di tengah krisis. 

Selain itu, untuk membangun mental kuat, ciptakan pula kondisi lingkungan sekitar yang mendukung. Misal, jika motivasi olah raga mudah kendor, letakkan alat olah raga dimana Anda bisa lihat dengan mudah. Aksi kecil ini bisa memantik semangat menjalankan apa yang sudah Anda niatkan. 

Jangan lupa kelilingi diri Anda dengan orang yang kehadirannya membuat Anda bisa jadi lebih baik. Tidak jarang dari pengalaman hidup mereka kita bisa belajar banyak – apakah itu dari teman, kolega, keluarga atau orang yang baru kita kenal, atau dari buku yang merangkum pengalaman hidup orang lain. Dan jika kita butuh arahan lebih terstruktur untuk memperkuat mental, seorang psikolog atau konselor terlatih siap membantu. 

Jangan lupa kelilingi diri Anda dengan orang yang kehadirannya membuat Anda bisa jadi lebih baik. Tidak jarang dari pengalaman hidup mereka kita bisa belajar banyak – apakah itu dari teman, kolega, keluarga atau orang yang baru kita kenal, atau dari buku yang merangkum pengalaman hidup orang lain.

Mengembangkan kekuatan mental butuh proses. Dengan latihan konsisten, Anda dapat membangun kekuatan mental yang Anda butuhkan untuk mencapai tujuan Anda dan menjalani kehidupan yang memuaskan dan tenang.

 

References

Morin, A. (2020b, February 25). 10 Exercises to Make You Mentally Stronger. Psychology Today. Retrieved January 9, 2022, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/what-mentally-strong-people-dont-do/202002/10-exercises-make-you-mentally-stronger

Morin, A. (2014). 13 Things Mentally Strong People Don’t Do [E-book]. William Morrow Paperbacks.

Morin, A. (2016, June 23). 18 Things Mentally Strong People Do. Psychology Today. Retrieved January 9, 2022, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/what-mentally-strong-people-dont-do/201606/18-things-mentally-strong-people-do

https://www.verywellmind.com/amy-morin-mentally-strong-people-podcast-5077974

Related Articles

Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024
Card image
Self
Pendewasaan dalam Hubungan

Pendewasaan diri tidak hadir begitu saja seiring usia, melainkan hasil dari pengalaman dan kesediaan untuk belajar menjadi lebih baik. Hal yang sama juga berlaku saat membangun hubungan bersama pasangan.

By Melisa Putri
06 April 2024