Di jaman hiperkoneksi seperti sekarang ini, penting rasanya membahas kesendirian atau solitude.
Para tokoh penting dalam sejarah dunia menghasilkan pemikiran brilian dari kesendirian, bahkan kondisi terasing. Pramoedya Ananta Toer menumpahkan buah pikirannya di kesunyian sel penjara ke dalam empat karya sastra, tetralogi Buru. Abraham Lincoln monerahkan salah satu pidato presiden terbaik Amerika Serikat, Pidato Gettysburg, setelah beberapa minggu menapak sendirian dan berefleksi di makam pahlawan.
Kesendirian tidak selalu berarti mengisolasi diri ke tempat terpencil, jauh dari peradaban dan manusia lain. Kesendirian yang saya maksud adalah sebuah keadaan di mana pikiran kita terbebas dari pemikiran-pemikiran orang lain. Dengan kata lain kita mengalami kesendirian ketika hanya merenungkan buah pikiran kita sendiri. Kesendirian itu penting karena dalam kesendirian, kita menjernihkan pikiran. Ini jadi kesempatan kita memahami suatu hal atau diri sendiri secara dalam. Dalam kesendirian, kita bisa mencapai keseimbangan emosi - hasil dari refleksi diri yang tidak tergesa-gesa.
Kesendirian tidak akan bisa tercapai di tempat tersunyi sekalipun selama kita membiarkan pemikiran orang lain mengusik benak kita.