Self Work & Money

Nyaman Berada Di Rumah

Seperti yang kita tahu, baru-baru ini Pemprov Jakarta, Anies Baswedan, baru saja memperpanjang PSBB transisi hingga 22 November nanti. Meskipun begitu, PSBB transisi ini tidaklah seperti yang diadakan pertama kali. Jika dulu semua restoran, kafe, serta pusat perbelanjaan hanya boleh melayani pesan antar dan bawa pulang saja, kini terdapat pelonggaran untuk bisnis-bisnis tersebut. Dengan syarat mengurangi kapasitas, pasar, supermarket, mal, restoran, dan lain-lain boleh beroperasi seperti biasa dan melayani pelanggan di dalamnya.

Tak heran aktivitas berbelanja di ibu kota terlihat perlahan kembali seperti sedia kala. Bahkan tidak jarang berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket seakan dijadikan waktu rekreasi keluarga. Seringkali saya melihat satu keluarga dibawa serta untuk berbelanja. Mungkin langkah ini menjadi alternatif waktu mereka berwisata karena belum semua tempat wisata bisa didatangi dengan leluasa. Memang, protokol kesehatan dan aturan jaga jarak tetap diterapkan di ruang-ruang publik tersebut. Tapi saya merasa tampaknya semua itu jadi aksesori semata saja. Beberapa restoran bahkan tidak menerapkan jaga jarang dan tidak mengurangi kapasitas. Begitu juga di dalam pusat perbelanjaan yang sudah kembali dibuka.

Jalan-jalan sudah mulai kembali mengalami kemacetan di beberapa titik di hari-hari kerja. Terlihat gedung-gedung perkantoran sudah memulai kembali aktivitas. Begitu pula di akhir pekan, kendaraan pribadi sudah kembali lalu lalang dan memenuhi tempat parkir berbagai pertokoan, mal, dan rumah makan. Saya paham betul betapa kita manusia adalah makhluk sosial. Berat memang untuk hidup sendiri dan beradaptasi dengan sesuatu yang baru. Adalah wajar kalau kita punya keinginan-keinginan untuk menikmati hidup selayaknya dahulu kala. Apalagi menjadi masyarakat kota yang jauh dari alam tidaklah mudah. Kita butuh hiburan untuk menghilangkan kebosanan. Sampai-sampai banyak orang yang mencari hobi baru untuk mengisi waktu-waktu karantina. Mulai dari membeli sepeda hingga tanaman hias, semua dilakukan demi mempertahankan produktivitas.

Saya paham betul betapa kita manusia adalah makhluk sosial. Berat memang untuk hidup sendiri dan beradaptasi dengan sesuatu yang baru. Adalah wajar kalau kita punya keinginan-keinginan untuk menikmati hidup selayaknya dahulu kala.

Namun, pertanyaannya sekarang adalah apakah kita mau terus-menerus meningkatkan kasus Covid-19 dengan mengabaikan peraturan? Kalau kita tidak mulai menyadari betapa pentingnya mengurangi aktivitas di luar ruangan, menjaga jarak, dan menaati protokol kesehatan, pandemi ini menua bersama kita. Padahal kita sudah memimpikan untuk kembali hidup normal tanpa masker, bukan? Lalu bagaimana? Apakah harus benar-benar tidak berbelanja dan diam saja di rumah dengan apa yang ada?

Cara termudah sebenarnya kita bisa membatasi aktivitas luar ruangan dengan berbelanja kebutuhan secara online. E-commerce bukan lagi sesuatu yang asing di masyarakat kita. Bahkan sebenarnya kita bisa lebih nyaman dengan beralih ke digital. Yang utama tentunya berbelanja secara online pastinya mengurangi risiko kita terjangkit virus  karena kita tidak perlu keluar dan berada di tengah-tengah kerumunan orang. Selain itu, kita juga tidak perlu menghabiskan waktu mengantre, berjalan ke sana ke mari mencari barang, dan tetap bisa nyaman berada #dirumahaja sambil bersantai atau melakukan kegiatan lainnya. Barang pun akan diantar langsung ke depan rumah jadi tidak ada lagi biaya bensin atau bayar ojek.

Cara termudah kita bisa membatasi aktivitas luar ruangan dengan berbelanja kebutuhan secara online.

Berdasarkan pengalaman berbelanja online, keuangan saya pun lebih terkendali karena terhindar dari keinginan binge-shopping. Semenjak berbelanja online saya tidak lagi mudah tergiur belanja barang-barang yang tidak perlu karena semua rekaman transaksi sudah tercatat dengan baik. Jadi tiap bulan sudah ada daftar belanja yang biasa dibeli dan saya hanya perlu beli barang-barang tersebut saja tanpa perlu cari-cari yang lain. Lagipula, belanja online menurut saya juga bisa lebih aman. Apalagi dengan menggunakan PermataDebitPlus yang menawarkan berbagai fitur keamanan saat bertransaksi online. Salah satunya adalah dengan adanya fitur 3D Secure- Verified by Visa yang melindungi transaksi online melalui tahapan otentikasi berupa verifikasi 6 digit password (One Time Password/ OTP) yang dikirimkan secara real time ke nomor ponsel.  Kemudian ada juga teknologi 3D Secure-Verified yang dapat digunakan untuk bertransaksi pada merchant yang belum menggunakan teknologi 3DSecure-Verifed by VISA.

Setelah menikmati pengalaman berbelanja online yang aman dan nyaman, saya pun sudah sangat jarang keluar untuk berbelanja. Kebutuhan tetap bisa terpenuhi tanpa perlu banyak berinteraksi dengan banyak orang di luar sehingga saya bisa fokus untuk menjaga kebugaran dan tetap produktif di rumah.

Related Articles

Card image
Self
Perbedaan dalam Kecantikan

Perempuan dan kecantikan adalah dua hal yang tidak akan pernah terpisahkan. Cantik kini bisa ditafsirkan dengan beragam cara, setiap orang bebas memiliki makna cantik yang berbeda-beda sesuai dengan hatinya. Berbeda justru jadi kekuatan terbesar kecantikan khas Indonesia yang seharusnya kita rayakan bersama.

By Greatmind x BeautyFest Asia 2024
01 June 2024
Card image
Self
Usaha Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas

Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamai Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat proyek sosial belalui bernyanyi di tahun ini.

By Idgitaf
19 May 2024
Card image
Self
Perjalanan Pendewasaan Melalui Musik

Menjalani pekerjaan yang berawal dari hobi memang bisa saja menantang. Menurutku, musik adalah salah satu medium yang mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa. Terutama, dari kompetisi aku belajar untuk mencari jalan keluar baru saat menemukan tantangan dalam hidup. Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

By Atya Faudina
11 May 2024