Pernah tidak terlintas di benak akan bagaimana cara otak kita bekerja? Tentang bagaimana ingatan di masa lampau dapat terlintas di masa sekarang atau bagaimana memori-memori tersebut bisa membuat kita menjumpai perasaan-perasaan tertentu. Lalu, apakah saat kita tertidur otak kita sebenarnya sudah tidak bekerja? Bagaimana saat kita bermimpi, apakah otak tetap bekerja?
Pribadi-pribadi yang berpikir kritis pasti pernah mempertanyakan hal-hal tersebut. Rasa ingin tahu yang tinggi mengenai cara kerja otak dan bagaimana mengendalikan atau bahkan memaksimalkannya juga sering kali muncul dalam perdebatan. Membahas tuntas proses otak kita mendapat, mengolah dan merespon informasi membutuhkan waktu yang tidak ada habisnya. Namun secara singkat otak kita memiliki dua “dapur” untuk memasak pikiran yaitu alam sadar dan bawah sadar.
Umumnya, banyak orang yang lebih fokus pada pencarian jawaban akan pikiran sadar ketimbang pikiran bawah sadar. Padahal pikiran bawah sadar sebenarnya buah pikiran yang dapat sangat memengaruhi tindakan kita pada suatu permasalahan dan yang membentuk kepribadian.
Pikiran bawah sadar terdiri dari perasaan, intuisi, dan ingatan yang (terkadang) disangkal oleh otak kita saat berada dalam kondisi sepenuhnya sadar. Saat kita berada dalam konflik tertentu, perasaan, intuisi dan ingatan di pikiran bawah sadarlah yang memainkan peran. Seorang filsuf dari Jerman yang meneliti psikoanalisis, Sigmund Freud, mengibaratkan pikiran kita seperti sebuah gunung es. Bagian yang terlihat di permukaan air merupakan pikiran sadar sedangkan yang tidak terlihat adalah pikiran bawah sadar.
Pikiran bawah sadar adalah buah pikiran yang dapat memengaruhi tindakan kita pada suatu permasalahan dan yang membentuk kepribadian.
Jika melihat gunung es secara keseluruhan area pikiran bawah sadar sejatinya lebih mendominasi keseluruhan cara pikir namun tidak dimunculkan. Di alam bawah sadar kita menyimpan ingatan yang dapat bertahan dalam jangka panjang. Contohnya pada saat kita sedang berkhayal, kita menyimpan khayalan tersebut di alam bawah sadar. Tanpa sadar suatu saat khayalan tersebut menjadi nyata (meski misalnya baru terjadi 5-10 tahun mendatang) tapi inilah bukti bahwa kita menyimpan ingatan tersebut dalam waktu lama dan secara tidak sadar memberikan sugesti pada pikiran sadar untuk merealisasikan khayalan tersebut.
Nah, sekarang coba bayangkan jika semua khayalan dan mimpi siang bolong benar menjadi nyata bukan karena kita tidak sengaja memikirkannya melainkan kita secara sadar memprogramnya. Bagaikan investasi, kita kini menabung keinginan-keinginan positif di alam bawah sadar untuk kemudian digunakan di masa mendatang.
Lalu, sekarang pertanyaannya adalah mulai dari mana?
Yang paling utama adalah mengetahui kapan waktu terbaik memberikan suntikan-suntikan afirmasi pada pikiran bawah sadar. Oleh karena itu kita perlu mengenal lima jenis gelombang otak: Gamma, Beta, Alpha, Theta dan Delta. Secara singkat Gamma adalah gelombang otak yang terjadi saat kita berada dalam sebuah konflik yang intens sedangkan Beta merupakan gelombang otak yang terjadi saat kita berada di kondisi sedang berkonsentrasi atau fokus pada aktivitas yang sedang dilakukan. Di sisi lain gelombang Delta memancarkan frekuensi paling tenang di mana kita tertidur lelap. Berbeda dengan gelombang Alpha dan Theta, dua gelombang inilah yang membantu kita membuat program-program ingatan jangka panjang di alam bawah sadar.
Saat berada di gelombang Alpha, tubuh kita berada dalam kondisi sangat relaks biasanya ditemukan ketika sudah merasa mengantuk dan hendak tidur. Selagi melamun gelombang ini juga lah yang memainkan peranan. Hormon serotonin dan endorfin dilepaskan sesaat gelombang Alpha aktif. Perasaan tenang, nyaman dan bahagia muncul ketika gelombang ini terpancar.
Hampir mirip dengan gelombang Theta. Gelombang ini berpendar bila kita mengalami tidur ringan atau dalam situasi sangat hening dan tenang seperti kala meditasi atau terapi hipnosis. Itulah mengapa sering kali terdapat seseorang yang mengatakan afirmasi-afirmasi positif ketika meditasi atau hipnosis. Dalam frekuensi ini pikiran kita bisa sangat inspiratif, kreatif, dan intuitif karena kondisi otak berada dalam fokus penuh tanpa distraksi.
Dengan memahami kehadiran gelombang tersebut, sekarang kita tahu kapan waktu yang tepat untuk memulai investasi pikiran. Bisa secara sengaja ketika mengikuti kelas meditasi atau melakukan terapi hipnosis secara mandiri di rumah. Pastikan untuk membayangkan hal-hal positif dan mengucapkan keinginan di masa depan sepanjang sesi. Hakikatnya, tanpa perlu melakukan meditasi atau terapi hipnosis kita juga bisa menyetel program dalam pikiran bawah sadar. Cara simpelnya adalah dengan mengucapkan “investasi keinginan” sesaat kita merasa mengantuk di malam hari, momen-momen sebelum tidur. Lakukanlah setiap hari agar pikiran bawah sadar kita lebih peka.
Bisa juga dengan menulis keinginan tersebut pada secarik kertas dan tempel di dinding dekat tempat tidur. Pastikan sebelum tidur untuk menoleh ke bagian tersebut dan membacanya dalam hati. Akan tetapi perlu diperhatikan pula bahwa keinginan tersebut tentu tidak akan terjadi apabila kita tidak percaya. Jadi penting sekali untuk menuangkan kepercayaan pada setiap kata-kata yang dilontarkan. Yakinlah bahwa setiap kata, frasa dan kalimat yang dikirim dan disimpan dalam pikiran bawah sadar memiliki kekuatan magis yang dapat mempengaruhi masa depan.
Penting sekali untuk percaya pada setiap kata yang dilontarkan. Yakinlah bahwa setiap kata, frasa, dan kalimat yang dikirim dan disimpan dalam pikiran bawah sadar memiliki kekuatan yang dapat memengaruhi masa depan.