Akhir tahun 2018 hanya tinggal beberapa hari lagi. Banyak aspek dalam kehidupan yang sudah terjadi selama setahun terakhir, termasuk juga dalam hal keuangan. Sebelum memasuki tahun baru, maka ada baiknya rencana keuangan keluarga dievaluasi. Tujuannya untuk mengukur kemajuan dari perencanaan keuangan yang sudah dibuat sejak awal tahun. Ada beberapa indikator yang dapat menjadi ukuran pencapaian keuangan di akhir tahun, di antaranya:
Evaluasi Penambahan Nilai Kekayaan
Nilai kekayaan bersih dari setiap rumah tangga dinilai dari selisih jumlah harta yang dimiliki dan jumlah kewajiban yang masih harus dibayarkan. Harta dapat berupa aset kas seperti rekening tabungan, sedangkan aset investasi berupa reksa dana, logam mulia, dan lainnya, serta aset konsumsi seperti rumah tinggal dan kendaraan. Selain itu, Anda juga sebaiknya mencari tahu saldo kewajiban yang masih tersisa seperti pinjaman rumah, pinjaman kendaraan, dan lainnya. Idealnya, setiap tahun nilai kekayaan bersih Anda meningkat minimal 10%. Dengan demikian, artinya Anda berhasil menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk investasi masa depan.
Evaluasi Perkembangan Tujuan Keuangan
Selain evaluasi nilai kekayaan bersih, Anda juga sebaiknya melakukan daftar pengecekan atas tujuan keuangan yang telah dibuat sejak awal tahun. Dari berbagai tujuan keuangan yang ditetapkan, evaluasi dapat dilakukan atas perkembangan hasil investasi atau apakah tujuan sama sekali belum diimplementasikan. Contoh dari tujuan keuangan adalah membeli rumah tinggal, kendaraan bermotor, mempersiapkan dana pendidikan anak, menambah saldo tabungan, dan lain-lain.
Apabila ada tujuan keuangan yang sudah tercapai, maka Anda bisa lebih fokus terhadap tujuan keuangan lainnya. Sedangkan, jika ada beberapa tujuan keuangan yang belum tercapai, maka evaluasi hal-hal yang menjadi kendala dalam pencapaian. Apabila salah satu penyebabnya adalah imbal balik investasi yang meleset, maka Anda pun dapat melakukan evaluasi ulang apakah perlu dilakukan penyesuaian atau perubahan instrumen investasi yang digunakan.
Evaluasi Saldo Dana Darurat
Dana darurat adalah dana yang diperuntukkan untuk kondisi darurat maupun musibah. Jadi, penting memiliki dana darurat ini agar kita bisa terhindar dari kekhawatiran, apabila terjadi suatu hal yang membutuhkan dana besar dalam waktu singkat.
Berapakah dana darurat yang dimiliki dan apakah keseluruhannya sudah terpenuhi? Jumlah saldo minimum dana darurat yang sebaiknya dimiliki adalah tiga bulan dari pengeluaran rutin bulanan. Dana ini sebaiknya ditempatkan pada rekening tabungan yang terpisah, yang berbeda dengan rekening yang diperuntukkan bagi kebutuhan sehari-hari.
Evaluasi Proses Menabung dan Investasi yang Dilakukan Setiap Bulan.
Idealnya, menabung atau berinvestasi adalah sebesar 10%-15% dari penghasilan bulanan. Tujuan dari menabung atau berinvestasi selain untuk memenuhi tujuan keuangan, adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat memasuki masa pensiun dan tidak berpenghasilan secara aktif. Dengan harapan hasil investasi yang sudah dilakukan dapat mencukupi agar dapat hidup nyaman.
Lakukan juga evaluasi terhadap kinerja hasil investasi yang didapat serta komposisi portofolio investasi. Apakah membutuhkan penyesuaian atau penambahan agar hasilnya bisa lebih optimal untuk perencanaan keuangan Anda.
Evaluasi Rasio Berutang
Terkadang, untuk meraih beberapa tujuan keuangan maka mengambil pinjaman menjadi salah satu strateginya. Utang masih diperbolehkan asalkan sesuai dengan kemampuan keuangan serta ditujukan untuk pembelian rumah tinggal mau pun hal produktif lainnya. Rasio berutang yang sehat adalah sebesar 30%-35% dari penghasilan bulanan. Jika jumlah cicilan utang saat ini lebih dari 1/3 penghasilan bulanan atau melebihi 35%, maka berarti Anda perlu melunasi sebagian utang yang dimiliki hingga cicilan utang turun ke batas sehat. Jumlah pinjaman secara keseluruhan sudah termasuk cicilan kartu kredit dan cicilan lainnya. Sehingga, pastikan bahwa pinjaman yang diambil memang bermanfaat, bukan sekedar untuk keperluan konsumtif.
Live a beautiful life!