Self Lifehacks

Memupuk Ego

Greatmind x Wealth Wisdom 2019

@permatabank

Advertorial

Fotografi Oleh: Prateek Katyal (Unsplash)

Hampir bisa dipastikan setiap ponsel yang ada di tangan kita semua pasti memiliki beberapa aplikasi media sosial di dalamnya. Bagi sebagian orang, media sosial merupakan cara agar tetap terkoneksi dengan dunia luar. Dengan mengesampingkan drama-drama yang kerap terjadi di media sosial, banyak orang yang tidak memiliki masalah dalam menggunakannya. Namun bagi sebagian lainnya, media sosial sering menjadi sebuah candu yang menyeruak ke dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah studi dari beberapa peneliti di University of Bergen dan Nottingham Trent University, menunjukkan bahwa memang ada hubungan antara kecanduan media sosial dengan narsisisme dan harga diri.

Dengan sampel hingga sebanyak 25.000 responden, para peneliti menemukan bahwa kecanduan media sosial berkaitan erat dengan tingkat narsisisme yang tinggi dan harga diri yang rendah.

Kecanduan media sosial, menurut studi tersebut, terkait dengan latar belakang kepribadian setiap individu seperti tingkat neuroticism dan extraversion (sifat ekstrovert) yang tinggi dan juga tingkat conscientiousness (sifat berhati-hati) yang rendah.

Bagaimana semuanya berkaitan? Para peneliti menjelaskan bahwa media sosial merupakan sebuah aktivitas memberi santapan bagi ego seseorang – hal yang begitu dicari oleh orang-orang narsis dan juga mereka yang memiliki kepercayaan diri rendah. Dalam risetnya tertulis bahwa aplikasi media sosial seringnya menjadi sebuah arena sosial yang tepat bagi individu-individu yang menghargai dan memiliki ketertarikan dengan aktivitas-aktivitas yang menambah ego karena media sosial memungkinkan penggunanya untuk menyokong ego mereka dengan respon yang begitu instan dan dari masyarakat yang luas.

Lebih jauh lagi, minimnya interaksi secara langsung dalam media sosial menjadi suatu hal yang menarik bagi mereka yang memiliki kepercayaan diri rendah. Sehingga mereka lebih berani menunjukkan egonya di dunia maya dibandingkan dunia nyata.

Sesungguhnya tidak ada yang salah dari memupuk ego dengan menanti Likes dari foto-foto yang diunggah ke media sosial, namun saat kita berubah menjadi haus akan pengakuan dan terpacu sebegitu gilanya untuk terus menggunggah konten demi Likes atau Love, mungkin inilah waktu yang tepat untuk memikirkan kembali: apakah kebahagiaan kita hanya bergantung pada jumlah Likes?

Related Articles

Card image
Self
Menemukan Kesenangan di Tengah Fluktuasi Hidup

Mungkin saat ini sudah mulai terasa klise, kalau masa-masa pandemi menjadi salah satu momen penting bagi banyak orang. Terasa klise karena kita adalah makhluk yang cenderung mudah lupa atau bergegas melewatkan dan melupakan hal yang tidak nyaman sudah menjadi metode bertahan, “anggap saja mimpi buruk yang sudah berakhir.”

By Lala Bohang
03 June 2023
Card image
Self
Kecantikan dari Alam

Topik vegan and clean beauty sedang hangat dibicarakan di kalangan beauty enthusiast karena dilansir lebih memiliki banyak manfaat serta ramah terhadap lingkungan.

By Greatmind
03 June 2023
Card image
Self
Menyelesaikan Dilema dalam Diri

Setiap orang pasti pernah merasakan momen dilema, saat dimana kita sedang bimbang untuk memutuskan ke mana arah yang kita tuju di persimpangan jalan. Aku juga pernah berada di fase tersebut. Seperti yang kamu juga mungkin tahu, di masa awal aku berkarir, aku masih belum menggunakan hijab.

By Terry Shahab
03 June 2023