Musim semi memang seharusnya dimulai dengan sesuatu yang mendatangkan semangat.
Di Indonesia, kita mungkin tak terlalu akrab dengan istilah dan kebiasaan tahun yang diberbagai negara dikenal sebagai Spring Cleaning. Sesuai namanya, ritual ini memang berurusan dengan upaya membersihkan hunian (bisa jadi juga kantor dan ruang-ruang lain yang dihuni) di awal musim semi. Setelah melewati musim dingin yang beku dengan warna putih serta kelabu di mana-mana, warna-warni musim semi yang ceria memang layak disambut dengan sukacita, salah satunya dengan membersihkan dan menata ulang hunian agar spirit kegembiraan bisa bersemi pula di ruang-ruang di dalam rumah. Namun ada pula ritual bersih-bersih yang dilakukan menjelang musim dingin. Tentu saja, tujuannya sama, membuat hunian bersih, segar, hangat dan nyaman untuk dihuni sepanjang musim dingin yang kerap menghadirkan perasaan melankolis –bila tidak menyebutnya muram-.
Dalam banyak budaya, ritual bersih-bersih umumnya memang dilakukan pada akhir tahun, bisa pada musim semi, maupun musim dingin, tergantung dengan perputaran iklim di negara tersebut. Dalam dunia manajemen, istilah ini, kerap pula digunakan sebagai metafora untuk menyebut berbagai kerja berat membersihkan atau menata ulang perusahaan. Misalnya menjelang waktu audit, orang yang terlibat dengan urusan menyiapkan laporan, kerap dijuluki orang yang sedang melakukan spring cleaning.
Beberapa peneliti mencoba menelusuri asal-usul ritual Spring Cleaning ini, menghubungkannya dengan ritual Nowruz di Iran, yakni tahun baru bangsa Persia yang jatuh pada hari pertama musim semi. Masyarakat Iran umumnya melakukan tradisi yang mereka sebut sebagai “khooneh tekouni” yang secara literal berarti mengguncang-guncang rumah, di hari-hari menjelang musim semi. Semua sudut rumah akan dibersihkan pada hari itu, mulai dari gorden-gorden hingga perabotan.
Lalu apa saja yang biasanya dilakukan selama Spring Cleaning ini? Editor Vogue.Com, Bobby Brooke pernah menuliskan sebuah artikel mengenai beberapa persiapan standar yang perlu disiapkan oleh seorang pemula dalam urusan Spring Cleaning ini.
Hal penting pertama menurut Brooke adalah menyiapkan peralatan kebersihan yang sesuai dengan kebutuhan. Daftar dasar yang perlu disediakan antara lain berbagai cairan pembersih, berbagai alat pembersih seperti sapu, tangkai pel, pembersih debu, pembersih langit-langit berbagai lap dan kain pel dan menyiapkannya di sebuah tempat yang mudah di temukan.
Hal kedua, lakukan pembersihan dari ruangan demi ruangan, jadi tidak akan terjadi kekacauan yang membuat kepala pecah di seluruh ruangan. Berfokus pada satu ruangan ini juga membantu kita fokus. Dari ruangan mana kita akan memulainya, terserah keinginan kita saja. Bisa dimulai dari kamar tidu, dapur, ruang duduk, atau bahkan mungkin gudang dan garasi.
Hal ketiga yang perlu diperhatikan karena merupakan ujung tombak seluruh proses pembersihan ini, adalah memastikan ada alat bantu pembersih debu yang memadai. Bisa sapu, dan lap, tapi amat disarankan untuk memiliki vacuum cleaner yang memadai agar pekerjaan bersih-bersih ini tak membuat kita kelelahan.
Keempat, jangan lupa untuk membersihkan pula ruang-ruang terlupakan di dalam rumah. Ruang di bawah tangga, di lorong antara dapur dan halaman belakang, kamar pembantu yang tak lagi digunakan karena kita tak lagi menggunakan jasa asisten rumah tangga yang menginap, dan ruang-ruang lain, yang sangat jarang kita kunjungi di dalam rumah. Kelima, jangan lupakan lemari pendingin dan lemari penyimpanan bahan makanan. Akan selalu akan kita temukan makanan-makanan kedaluwarsa yang tak sempat kita makan atau olah.