Self Work & Money

Kuasa Nan Memabukkan

Greatmind

@greatmind.id

Redaksi

Ilustrasi Oleh: Mutualist Creative

Pemimpin atau bos? Itulah pertanyaan yang harus diajukan pada diri sendiri ketika sebuah ‘kekuasaan’ sedang diemban. Mengapa pertanyaan ini penting? Karena kekuasaan bisa menunjukkan diri kita yang sebenarnya. Ini jugalah yang nantinya menentukan seperti apa kita memperlakukan orang lain dan sebaliknya. Secara tidak langsung saat memiliki kuasa kita akan menunjukkan diri kita yang sebenarnya.

Seperti yang dipaparkan oleh Adam Galinksy dan psikolog lain dalam timnya, mereka menemukan bahwa kekuatan membebaskan seseorang dari keharusan untuk patuh. Sehingga dia dapat lebih berani mengambil risiko akan keputusan yang dibuat. Akan tetapi kembali pada pemahaman pemimpin atau bos, kekuasaan memiliki keterkaitan pada dua hal yang berbeda. Seorang pemimpin akan selalu menghubungan kekuasaannya dengan tanggung jawab sedangkan seorang bos menggunakan kekuasaan untuk mendahulukan kepentingannya sendiri.

Pemimpin akan selalu menghubungan kekuasaannya dengan tanggung jawab sedangkan bos menggunakan kekuasaan untuk mendahulukan kepentingannya sendiri.

Lalu bagaimana mengetahui seseorang adalah pemimpin atau bos? Mari simak dua contoh kasus ini:

Seorang wanita sebut saja Ayu berada di hari pertamanya bekerja di sebuah perusahaan kecil. Sang bos membuat pertemuan kecil untuk menyambutnya di hari pertama pun memperkenalkan Ayu pada seluruh tim. Dilanjutkan menanyakannya apa saja yang dibutuhkan, apa yang dapat membuatnya nyaman bekerja. Bahkan saat makan siang sang bos membayar makan siang untuknya. Dan hal ini selalu dilakukan sang bos pada semua karyawan baru.

Setiap hari selama Ayu bekerja hampir tidak pernah dia melihat sang bos datang terlambat — bahkan selalu datang paling awal dan pulang paling akhir. Dia selalu menyalami setiap orang saat karyawan datang ke kantor dan seusai kerja. Jika harus menegur karyawan akan dilakukannya dengan bijak, sopan, tanpa adanya tensi tinggi dalam suaranya. Kemudian tersenyum, mensinyalir sang karyawan bisa melakukan pekerjaan lebih baik lagi nantinya. Kata maaf dan terima kasih menjadi kuncinya dalam berkomunikasi.

Mengapa sang bos merasa penting melakukan hal-hal kecil seperti itu? Jawabannya adalah: tanggung jawab. Sang bos adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab akan kesetiaan karyawan pada perusahaan. Kesetiaan itu bisa dipupuk ketika karyawan merasa bahagia, merasa dihargai dan diperlakukan adil. Sang bos mengerti benar arti “manusia adalah aset”. Kekuasaan yang dimiliki ia olah untuk membuat orang lain ‘patuh’ pada dirinya secara jangka panjang. Dia menjaga kekuasaannya untuk tetap membuat orang lain dengan sendirinya akan memperlakukannya dengan baik. Karena tegas bukan berarti marah-marah atau melontarkan kata-kata yang tidak enak didengar melainkan membuat orang lain sadar akan kesadarannya dan hendak memperbaiki.

Kasus kedua adalah ketika Ayu pindah ke perusahaan lain dan bertemu dengan bos baru. Hari pertamanya di perusahaan tersebut dia juga diperkenalkan pada semua karyawan tapi bedanya dia harus mengunjungi kubikel semua tim satu persatu. Tak ada senyuman hangat, bahkan ada beberapa yang tidak melihat matanya. Hari pertamanya di pekerjaan yang benar-benar baru Ayu tidak mendapat pengawasan atau pelatihan apapun. Sang bos tidak memberikan instruksi apapun dan hanya membiarkannya duduk seharian tanpa pekerjaan. Ironisnya, ini terjadi selama satu minggu penuh. Tak ada salam ‘Selamat pagi’, ‘Sampai bertemu besok’ apalagi  ‘Sudah makan siang belum’.

Selama Ayu bekerja di sana, setiap kali ada pertemuan tim dia selalu berada dalam ketakutan karena tahu sang bos bisa menertawakan idenya atau menyuruhnya mengganti semua idenya atau lebih parahnya lagi meneriaki. Setiap hari sang bos datang hampir menjelang makan siang dan pulang sebelum waktunya dengan memberikan alasan-alasan personal. Dia bahkan seringkali lupa nama Ayu dan menanyakan pada staf lain ketika hendak memanggilnya. Kemudian ketika waktunya penilaian pegawai, dia mengomentari semua hal negatif tentang Ayu padahal tidak mengenalnya sedikit pun. Tidak pernah mengajak bicara apa lagi menyapa. Penilaian itu pun hanya berdasarkan interaksi sang bos dengan Ayu sehari sebelum penilaian.

Jelas terlihat sang bos menggunakan kekuasaan untuk kepentingannya sendiri: untuk merasa memiliki kekuatan melakukan apa saja tanpa memikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi. Dia menggunakan afirmasi negatif dan sikap dingin untuk membuat karyawannya segan sehingga menjadi patuh padanya. Dia tetap menjalani tanggung jawabnya sebagai bos tetapi hanya untuk dirinya sendiri bukan terhadap orang lain dan pada akhirnya kuasa yang dimiliki menunjukkan karakter diri yang sebenarnya. Dampak negatif yang terjadi akibat hal ini adalah kurangnya loyalitas orang lain dan bukannya tidak mungkin sesuatu saat dia akan menerima perlakuan buruk.

Related Articles

Card image
Self
Melihat Dunia Seni dari Lensa Kamera

Berawal dari sebuah hobi, akhirnya fotografi menjadi salah satu jalan karir saya hingga hari ini. Di tahun 1997 saya pernah bekerja di majalah Foto Media, sayang sekali sekarang majalah tersebut sudah berhenti terbit. Setelahnya saya juga masih bekerja di bidang fotografi, termasuk bekerja sebagai tukang cuci cetak foto hitam putih. Sampai akhirnya mulai motret sendiri sampai sekarang.

By Davy Linggar
04 May 2024
Card image
Self
Rayakan Keberagaman dalam Kecantikan

Keberagaman jadi satu kata kunci yang tidak akan pernah lepas saat membahas tentang Indonesia. Mulai dari keragaman budaya, bahasa, hingga kecantikan perempuan di negeri ini adalah salah satu kekayaan yang sudah sepatutnya kita rayakan.

By Greatmind x BeautyFest Asia 2024
27 April 2024
Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024