Self Lifehacks

Keluar dari Kebiasaan Mengeluh

Semua orang pasti pernah mengeluh. Tentang cuaca yang buruk, dompet yang tidak kunjung tebal, pertemanan yang merenggang, dan hal-hal lainnya yang kita jumpai sehari-hari. Mengeluh adalah hal lumrah yang kita lakukan dan dengar dalam keseharian, tak jarang keluhan-keluhan ini yang kemudian membuat percakapan dengan kawan baru menjadi lebih mengalir. Misalnya saja tentang jalanan yang selalu macet atau cuaca yang semakin panas akhir-akhir ini, keluhan ini dalam kadar yang ringan sering kali menjadi bahan untuk basa-basi dengan orang yang belum terlalu kita kenal.

Menurut Tina Gilbertson, penulis buku “Constructive Wallowing”, keluhan adalah cara yang umum untuk mengutarakan perasaan kita. Tidak banyak orang yang bisa menjelaskan apa yang sebetulnya ia rasakan secara utuh, alhasil perasaan yang bercampur aduk di dalam pikiran kemudian dikeluarkan dengan bentuk yang paling mudah, yaitu mengeluh.

Tidak banyak orang yang bisa menjelaskan apa yang sebetulnya ia rasakan secara utuh, alhasil perasaan yang bercampur aduk di dalam pikiran kemudian dikeluarkan dengan bentuk yang paling mudah, yaitu mengeluh.

Hidup yang kita jalani terkadang penuh dengan tuntutan yang tidak masuk akal, seolah kita semua harus menjalani hidup yang sempurna. Menjadi pribadi yang santun, mapan, dan selalu berbahagia, tapi hidup tidak pernah sempurna. Jadi, mengeluh tidak selamanya buruk, asalkan tidak dilakukan berlebihan. Apalagi kalau semua yang kita utarakan lantas hanya keluhan. Siapapun pasti tidak akan senang mendengarnya, bukan hanya buruk bagi orang lain tetapi juga untuk diri kita sendiri.

Menjadi pribadi yang santun, mapan, dan selalu berbahagia, tapi hidup tidak pernah sempurna. Jadi, mengeluh tidak selamanya buruk, asalkan tidak dilakukan berlebihan.

Kalau sepanjang hidup kita hanya fokus pada apa yang tidak berhasil kita wujudkan, atau tentang bagaimana seharusnya dunia berjalan, hidup seakan tidak punya hal baik untuk dijalani dan diapresiasi. Mengeluh secara berlebihan juga ternyata berpengaruh pada sistem neurotransmitter di otak, hal ini kemudian membuat kita lebih mudah depresi dan menjauhkan kita dari rasa syukur dan bahagia. Maka, kebiasaan mengeluh yang terlalu parah juga harus ditangani. Bukan berarti tidak boleh mengeluh, melainkan menjaganya tetap di batas wajar.

Kalau sepanjang hidup kita hanya fokus pada apa yang tidak berhasil kita wujudkan, atau tentang bagaimana seharusnya dunia berjalan, hidup seakan tidak punya hal baik untuk dijalani dan diapresiasi.

Ada beberapa hal sederhana yang bisa kita coba lakukan jika merasa kebiasaan mengeluh kita sudah berlebihan.

Pertama, coba amati kembali apakah hal yang kita keluhkan cenderung repetitif. Kalau kita selalu mengeluhkan hal yang serupa dan itu-itu saja kita bisa mulai menyadari bahwa ini bisa jadi tanda bahwa kebiasaan mengeluh kita bisa jadi melewati batas. Apapun kebiasaan buruk yang ingin kita ubah selalu harus diawali dengan kesadaran bahwa ini adalah hal yang harus diubah.

Kedua, lihat kembali apakah ada yang bisa kita lakukan untuk mengubah keadaan tersebut. Contohnya, jika seseorang sering mengeluh karena perilaku seorang teman yang kurang menyenangkan, apa yang bisa dilakukan untuk mengubah situasi tersebut. Bisa dengan mengutarakan perasaan kita dengan jujur. Kita bisa menuliskannya terlebih dahulu agar kalimat yang akan disampaikan terangkai dalam keadaan emosi yang tenang. Bisa juga kita yang harus introspeksi diri, mungkin kita yang justru harus mengubah cara pandang atau car akita bersikap.

Terakhir, setelah protes akan hal-hal yang tidak kita sukai, coba temukan hal yang bisa kita syukuri. Hal ini bisa dilakukan dengan menulis gratitude journal. Terkadang kita terlalu banyak menghabiskan energi akan kemalangan yang terjadi dalam hidup, hingga lupa bahwa di sisi lain masih ada hal-hal yang bisa membuat kita sedikit tertawa atau tersenyum. Jadi jangan hanya fokus mengeluh tetapi juga setelahnya kita tetap menyadari bahwa hidup masih tetap indah untuk dijalani.

Semua orang punya keluhannya masing-masing, tidak ada yang lebih berat atau ringan. Hidup orang lain akan selalu terlihat lebih menyenangkan, tapi hidup yang saat ini kita jalani juga tetap pantas kita hargai.

Related Articles

Card image
Self
Melihat Dunia Seni dari Lensa Kamera

Berawal dari sebuah hobi, akhirnya fotografi menjadi salah satu jalan karir saya hingga hari ini. Di tahun 1997 saya pernah bekerja di majalah Foto Media, sayang sekali sekarang majalah tersebut sudah berhenti terbit. Setelahnya saya juga masih bekerja di bidang fotografi, termasuk bekerja sebagai tukang cuci cetak foto hitam putih. Sampai akhirnya mulai motret sendiri sampai sekarang.

By Davy Linggar
04 May 2024
Card image
Self
Rayakan Keberagaman dalam Kecantikan

Keberagaman jadi satu kata kunci yang tidak akan pernah lepas saat membahas tentang Indonesia. Mulai dari keragaman budaya, bahasa, hingga kecantikan perempuan di negeri ini adalah salah satu kekayaan yang sudah sepatutnya kita rayakan.

By Greatmind x BeautyFest Asia 2024
27 April 2024
Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024