Tidur sebagai salah satu kebutuhan utama manusia belakangan seringkali diabaikan oleh masyarakat urban. Tidur seakan hanya menjadi kebiasaan saja bukan kebutuhan. Padahal hanya pada saat tidurlah semua jaringan dalam tubuh bisa beregenerasi dengan sangat baik. Dengan memprioritaskan kualitas tidur kita dapat meningkatkan performa dalam beraktivitas sehari-hari. Ketika tidur kita kurang dari tujuh jam, semua bagian tubuh dari ujung kaki sampai ujung kepala sebenarnya akan terganggu. Tidak hanya penampilan yang terlihat kurang atraktif tapi juga risiko terjangkit berbagai penyakit di masa depan termasuk penyakit jantung dan hipertensi. Sayangnya, mobilitas tinggi masyarakat urban di masa modern ini justru menganggap tidur seakan aktivitas bermalas-malasan. Apalagi ketika diketahui seseorang kedapatan tidur siang. Sudah pasti dikira pegawai yang lalai.
Ketika tidur kita kurang dari tujuh jam, semua bagian tubuh dari ujung kaki sampai ujung kepala sebenarnya akan terganggu.
Sebaliknya, tidur siang justru dapat meningkatkan produktivitas. Disebut power nap, tidur siang selama 15-20 menit ibarat pengisian daya pada gadget yang kehabisan baterai. Tapi konteksnya di sini power nap dilakukan bukan karena ingin mengganti kurangnya tidur malam melainkan melengkapi kebutuhan demi performa tubuh dan otak yang lebih baik. Pada dasarnya, di dalam tubuh kita terdapat irama sirkadian yang menentukan kapan kita lapar, buang air, dan mengantuk. Kalau biasanya setelah makan siang sekitar pukul satu kita merasa mengantuk itulah pertanda tubuh kita butuh power nap. Setelah bangun kita akan mendapatkan semua manfaat tidur. Kemampuan berkonsentrasi, ketelitian sampai mengambil keputusan. Secara emosi pun kita akan lebih stabil dan akhirnya kembali produktif.
Terkadang ketika rasa kantuk menyerang setelah makan siang, kita berpikir mungkin akibat porsi makan yang terlalu banyak atau adanya bahan makanan tertentu yang membuat kita mengantuk. Lalu untuk menghilangkan rasa kantuk kita pun seringnya konsumsi kafein seperti kopi atau minuman penambah energi lainnya. Padahal sampai saat ini belum ada zat yang bisa menggantikan efek restoratif tidur. Seperti minuman penambah energi. Memang akan membuat mata kita terbelalak tapi tidak mengembalikan kemampuan otak yang sudah terlanjur lelah. Kalau mau memaksimalkan fungsi unsur kafein, kita bisa mengonsumsi kopi sebelum power nap. Kafein sebenarnya berfungsi 20 menit setelah dikonsumsi. Sehingga setelah tidur selama 15-20 menit kita pun akan bangun dengan efek kafein yang sudah menyerap di dalam tubuh.
Tidur siang selama 15-20 menit ibarat pengisian daya pada gadget yang kehabisan baterai.
Tetap saja kita harus memerhatikan konsumsinya. Kafein bisa bekerja di tubuh kita antara 12-15 jam. Sehingga kita harus pintar-pintar mengatur konsumsinya jangan sampai kita menenggak kafein pukul dua siang lalu malam hari justru tidak bisa tidur. Normalnya, semua orang butuh power nap. Apalagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan butuh produktivitas tinggi.. Saya sendiri di tempat praktik menghabiskan waktu jam makan siang untuk power nap. Jarang sekali saya keluar untuk makan siang. Menurut saya makan bisa secukupnya saja sehingga saya bisa produktif seharian menjalani pekerjaan. Perlu diingat pula dalam sehari power nap cukup dilakukan sekali saja. Waktunya pun dianjurkan pada siang hari sehingga tidak mengganggu tidur malam.
Selain itu kita juga harus mulai menyadari apabila memiliki penyakit gangguan tidur. Contohnya hypersomnia. Seseorang menjangkit penyakit gangguan tidur ini ketika kita merasa cepat kantuk. Tidur berapa lama pun akan berulang-ulang merasa kantuk. Pagi hari saat bangun tidur malah merasa tambah lelah. Kalau ini yang terjadi sudah pasti power nap tidak dapat berpengaruh. Oleh sebab itu, kita harus mengenali kondisi tubuh kita dengan baik. Merasakan betul apakah memang performa tubuh sudah mulai tidak baik. Jika sudah demikian kita harus mengakui bahwa kita butuh bantuan medis dan segera memeriksakan kondisi tubuh. Jangan karena masih banyak pekerjaan lalu kita mengabaikan kualitas tidur.