Apakah kamu pernah mendengar istilah early bird atau night owl?
Kedua istilah tersebut bisa jadi cukup familiar dalam beberapa topik pembahasan pengembangan diri. Tentu disertai dengan bagaimana cara kita menentukan kelompok mana yang cocok dengan gaya hidup kita, terkadang juga disertai dengan apa saja kelebihan dan kekurangan yang menyertai pemilihan waktu kita untuk beraktivitas dan beristirahat. Early bird atau morning person identik dengan kebiasaan untuk tidur lebih cepat di malam hari dan bangun lebih awal di pagi hari. Terbiasa bangun dan beraktivitas di pagi hari sebenarnya memudahkan sebagian dari kita untuk bisa menyesuaikan diri dengan cara kerja secara sosial. Dalam artian mengikuti jam kerja yang biasanya berlaku, mulai dari jam 9 pagi hingga 5 petang.
Sebaliknya, orang-orang yang cenderung lebih aktif di malam hari bisanya cenderung lebih sulit untuk bisa menyesuaikan diri dengan jam kerja yang umumnya berlaku di masyarakat. Kendati demikian, beraktivitas di malam hari sebenarnya juga memiliki nilai tambah karena mereka bisa lebih fokus mengerjakan banyak hal dengan atmosfer yang lebih hening. Banyak seniman, penulis dan designer yang juga lebih produktif di malam hari dalam berkarya.
Terlepas dari dua kelompok ini, hal yang perlu sama-sama diperhatikan adalah waktu istirahat berkualitas yang tetap perlu dijaga. Salah satu faktor untuk bisa hidup sehat yang acap kali terlupakan adalah tidur cukup dan berkualitas. Di tengah dunia yang sibuk ini, tidur rasanya bukan topik yang cukup banyak diperbincangkan. Tidak mengerjakan apa pun di depan laptop belum tentu istirahat, tidur dengan durasi panjang sekalipun bukan berarti lantas berkualitas. Manusia pada dasarnya memiliki jam biologisnya sendiri yang perlu dijaga agar bisa bangun dengan lebih segar. Untuk bisa menemukan bagaimana jam biologis kita bekerja sebenarnya adalah dengan bangun tanpa alarm. Di hari libur mungkin kamu sering juga bangun tanpa alarm, tapi coba niatkan bangun tanpa alarm untuk mengetahui jam biologismu. Kita sering kali bangun lebih siang di akhir pekan, tapi dengan pola pikir ini biasanya kita membiarkan diri kita tidur lebih larut dari biasanya untuk “balas dendam” dari hari-hari sebelumnya.
Kamu bisa mencoba eksperimen kecil-kecilan untuk bangun tanpa alarm selama satu minggu dengan pola pikir kamu ingin tetap bangun tepat waktu. Melalui uji coba ini kamu bisa menilai sebenarnya kamu termasuk dalam kelompok early bird atau night owl. Lantas kenapa kita perlu memahami bagaimana pola tidur dan jam produktif kita? Pada dasarnya untuk bisa mengoptimalkan diri kita untuk mengerjakan hal yang perlu dikerjakan dan juga hal-hal yang mungkin kita suka sebagai hobi. Memahami pola istirahat kita juga dapat memudahkan kita dalam melalukan manajemen waktu.
Memahami pola istirahat kita juga dapat memudahkan kita dalam melalukan manajemen waktu.
Pada akhirnya ada banyak faktor yang dapat memengaruhi jam biologis kita dalam bekerja dan beristirahat. Usia juga menjadi salah satu faktor yang cukup berpengaruh, seiring bertambahnya umur biasanya kita akan bangun lebih pagi tanpa disadari. Tidur yang cukup sebenarnya bukan hanya memengaruhi mood kita dalam beraktivitas sepanjang hari tetapi juga memengaruhi kulitas kesehatan diri kita dalam jangka panjang. Jadi, kalau sudah ngantuk jangan paksakan dirimu dan tidur dulu, ya!
Tidur yang cukup sebenarnya bukan hanya memengaruhi mood kita dalam beraktivitas sepanjang hari tetapi juga memengaruhi kulitas kesehatan diri kita dalam jangka panjang. Jadi, kalau sudah ngantuk jangan paksakan dirimu dan tidur dulu, ya!