Bulan Desember selalu identik dengan liburan dan istirahat. Di akhir tahun banyak orang yang mulai memperlambat tempo hidupnya untuk rehat sejenak setelah terus berkejaran dengan tugas ataupun pekerjaan selama setahun penuh. Tahun ini pun demikian, rasanya suasana liburan mulai tergambar jelas entah itu di media sosial atau juga kehidupan sehari-hari. Ada yang memutuskan pergi ke tempat destinasi liburan, setelah harus puas menghabiskan banyak waktu di rumah. Di sisi lain ada juga yang memilih untuk tetap tinggal di rumah dan mengistirahatkan tubuh.
Diri kita terdiri atas jiwa dan raga, kedua hal ini juga bisa merasa kelelahan. Merawat dan mengistirahatkan jiwa juga sama pentingnya dengan menjaga kesehatan raga kita. Terkadang justru kelelahan mental yang tidak kita sadari dapat menyebabkan perasaan sedih dan kegelisahan yang mungkin sering kali kita pertanyakan alasannya. Terutama di dunia yang serba sibuk di tahun ini, 2021 menjadi tahun penuh harapan bagi banyak orang. Setelah sepertinya kita belum menemukan titik terang saat pertama kali mengenal pandemi di 2020. Secara tidak langsung banyak juga yang merasa harus bekerja jauh lebih banyak dan intens dibandingkan tahun-tahun sebelumnya untuk mengejar ketertinggalan, meski harusnya tidak ada kata tertinggal dalam hidup karena setiap orang punya destinasi yang berbeda.
Diri kita terdiri atas jiwa dan raga, kedua hal ini juga bisa merasa kelelahan. Merawat dan mengistirahatkan jiwa juga sama pentingnya dengan menjaga kesehatan raga kita. Terkadang justru kelelahan mental yang tidak kita sadari dapat menyebabkan perasaan sedih dan kegelisahan yang mungkin sering kali kita pertanyakan alasannya.
Penyesuaian cara kerja lantaran pandemi yang akhirnya membuat kita bisa bekerja di mana saja bisa dikatakan memberikan dua dampak sekaligus. Membuka kesempatan lebih luas untuk banyak orang agar bisa bekerja dari tempat yang membuatnya nyaman, tapi di sisi lain tanpa kita sadari membuat kita selalu bekerja jika belum mampu mengatur ritme hidup dengan baik. Di kondisi seperti ini, penting bagi kita untuk setidaknya memberikan sedikit jeda bagi pikiran dan jiwa kita dan memastikan untuk tidak memaksanya bekerja terlalu keras melewati batas kemampuan diri.
Setelah apa yang sudah kita perjuangkan dan usahakan di sepanjang tahun, rasanya layak untuk kita dapat membiarkan pikiran dan tubuh kita untuk tidak terus menerus merasa terbebani. Coba untuk biarkan diri kita agar benar-benar istirahat, bukan hanya pergi melihat pemandangan lalu kemudian riuh penat di dalam pikiran, tapi benar-benar membiarkan jiwa kita istirahat meski dalam durasi yang terbilang singkat. Mencoba untuk meninggalkan sejenak beban pikiran atau kehkawatiran yang kita bawa sepanjang tahun.
Cara setiap orang untuk bisa lebih tenang juga berbeda-beda, ada yang merasa nyaman dengan liburan bersama orang-orang terkasih, makan malam bersama, berbincang di cafe, atau sekedar tidur siang yang berkualitas. Tanpa sadar mungkin sebagian di antara kita membandingkan cara kita menghabiskan waktu libur, ditambah dengan rentetan Instastory dari teman sejawat. Tidak perlu berlomba dalam cara berlibur dan istirahat. Ingat tujuan utamanya adalah untuk memberikan waktu istirahat pada jiwa dan raga kita yang sudah bekerja keras selama ini. Juga untuk mempersiapkan diri kembali memulai perjalanan selanjutnya. Selamat berlibur teman-teman, semoga perjalanan kita di tahun berikutnya akan lebih membahagiakan.
Tidak perlu berlomba dalam cara berlibur dan istirahat. Ingat, tujuan utamanya adalah untuk memberikan waktu istirahat pada jiwa dan raga kita yang sudah bekerja keras selama ini. Juga untuk mempersiapkan diri kembali memulai perjalanan selanjutnya.