Kehidupan urban serasa menawarkan tempo waktu yang berjalan lebih cepat. Mengingat alokasi waktu harian yang tersedia sebenarnya sama saja, penyederhanaan aktivitas dengan memilah mana yang benar-benar perlu dilakukan dan tidak akan sangat membantu dalam mengurangi kepadatan. Simak pilihan kami akan bacaan yang dapat membantu Anda berbenah.
Flow – Mihaly Csikszentmihalyi
Momen terbaik dalam hidup kita tidak terjadi di saat kita melakukan kegiatan pasif dan santai. Momen terbaik biasanya terjadi jika tubuh atau pikiran seseorang terentang hingga batasnya secara sukarela, untuk mencapai sesuatu yang sulit dan dianggap berharga. Berbicara mengenai kebahagiaan, ada sejumlah referensi di luar sana yang mencoba mengungkap langkah dan penemuan menarik yang berkaitan mengenai bagaimana mendapatkannya. Ya, satu kesamaan sekian banyak perbedaan yang dimiliki setiap orang di bumi ini adalah keinginan untuk selalu merasa bahagia – unik, karena rupanya hal layaknya kebahagiaan, ketakutan dan harapan yang sama-sama dimiliki semua orang adalah suatu hal yang fana, dan tidaklah nyata seperti bentuk fisik, profesi, maupun jumlah uang yang tampak secara nyata. Terlepas itu semua, dalam buku ini, penulis menjelaskan konsep ‘flow’, atau kondisi dimana seseorang secara penuh terserap dan menikmati tantangan dari pekerjaan yang tengah dilakukannya. Dalam kondisi ‘flow’, seseorang biasanya akan merasa kenikmatan yang mendalam, kreativitas, dan keterlibatan total dengan kehidupan. Kondisi ‘flow’ ini terjadi bukan sekedar karena kebetulan belaka, namun dapat dikontrol dan diperoleh oleh siapa saja dalam beragam jenis kegiatan. Beberapa caranya adalah dengan menjauhi distraksi kehidupan urban yang cepat seperti telepon genggam dan mengontrol informasi yang memasuki kesadaran pikiran kita, untuk benar-benar secara sadar melakukan serta menikmati apa yang tengah kita kerjakan di saat ini, dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan menemukan kebahagiaan sejati.
Digital Minimalism – Cal Newport
Hidup di era digital menyebabkan keinginan untuk meraih telepon genggam setiap beberapa menit sekali, dalam beberapa kasus telah menjadi adiksi yang dapat menyebabkan rasa cemas, kelelahan dan kekacauan pikiran. Melalui buku ini, Cal Newport memaparkan bagaimana kita dapat mengurangi ketergantungan akan perangkat digital dan mulai mencurahkan perhatian pada kehidupan nyata yang sedang berjalan. Alih-alih menganjurkan tidak menggunakannya sama sekali, filosofi digital minimalism membantu kita mempertanyakan alat komunikasi digital dan perilaku yang berkaitan dengan alat tersebut yang akan memberi serta menambah nilai, untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
New Order – Fay Wolf
Meski terdengar sepele, hal-hal kecil yang kita tumpuk dan letakan tidak sesuai tempatnya lama kelamaan akan menjadi timbunan yang dapat membuat kita repot di suatu waktu nanti. Jujur, siapa yang tidak merasa kewalahan dengan tumpukan email promosi, bon-bon pembelanjaan, dan foto-foto yang sebenarnya terlihat mirip atau tidak begitu penting namun memenuhi telepon genggam kita? Melalui gaya bahasa yang ringan dan per poin, dalam buku panduan ini, penulis menjelaskan bagaimana menata dan memilah hampir semua hal kecil yang semula terlihat sepele, namun dapat menjadi distraksi. Mulai dari cara memilah email, menentukan prioritas dokumen mana saja yang perlu disimpan, daftar organisasi sosial yang memungkinkan bagi kita menyumbang apapun itu dari pakaian hingga perabot, serta alternatif penyimpan yang berguna dalam menyimpan data besar seperti foto, dan lain sebagainya.
By Tresnany
By Iestri Kusumah
