Kesempatan belum tentu datang dua kali. Akan tetapi, saat kesempatan kedua itu datang, bagaimana kita harus menghadapinya? Kadangkala, saat kita kembali diberi kesempatan untuk melakukan atau bahkan mengulang kembali suatu hal, alih-alih merasa senang, kita bisa saja dilanda kecemasan karena suatu ketakutan yang mungkin menghantui dari masa lalu. Seorang yang gagal dalam suatu hubungan, mungkin akan berpikir dua kali saat kembali menjalin hubungan baru. Mereka yang pernah jatuh dalam berbisnis, tentunya akan memiliki sifat lebih hati-hati saat akan memulai kembali usahanya. Terlepas dari apapun yang terjadi sebelumnya, selalu terdapat sebuah bekal pelajaran yang dapat dipetik dari setiap peristiwa yang berlalu, yang justru menjadikan kita lebih siap dalam menghadapi perjalanan kita selanjutnya. Memulai kembali segala sesuatu tidak melulu harus terasa menakutkan. Ia dapat menjadi sebuah kesempatan emas bagi kita untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Memulai kembali segala sesuatu tidak melulu harus terasa menakutkan. Ia dapat menjadi sebuah kesempatan emas bagi kita untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Restart – Gordon Korman
Usai jatuh dari atap dan mengalami koma, Chase menjadi amnesia. Ia tidak ingat satu hal pun yang telah berlalu di sepanjang hidupnya, bahkan termasuk namanya. Ia harus kembali memulai hidupnya, mulai dari menemukan kembali dirinya, membentuk karakter pribadi, hingga menentukan apa yang hendak ia tuju ke depannya. Dari upaya kerasnya untuk mempelajari dirinya, ia mendapati bahwa masa lalunya tidak seperti yang ia inginkan untuk masa depannya. Terungkap di masa lalu ia adalah seseorang yang kerap melakukan tindakan bullying atau penindasan kepada sejumlah orang. Timbul lah sejumlah pertanyaan yang lantas mengiringi terkait transformasi yang dilakukannya. Apakah seseorang benar-benar dapat berubah? Apakah kita harus memberi seseorang kesempatan kedua? Apakah kita dapat mempercayai perubahan yang dilakukan seseorang? Dan sejumlah pertanyaan lainnya yang dapat menjadi refleksi pada diri kita akan hal yang ingin kita mulai kembali.
When: The Scientific Secrets of Perfect Timing – Daniel H. Pink
Kita semua tahu, pemilihan waktu adalah segalanya. Akan tetapi, bagaimana cara kita memilih kapan saatnya kita harus memutuskan atau melakukan suatu hal? Dalam buku ini Daniel H. Pink memaparkan hasil elaborasi pemikirannya yang dilandasi sejumlah riset psikologi, biologi, dan ekonomi akan kecendrungan pemilihan waktu yang sebaiknya dilakukan saat melakukan sejumlah hal. Misalnya, mengapa sebuah keputusan lebih baik dibuat di saat pagi hari dibandingkan di saat malam? Bagaimana kita mengubah awal yang sulit menjadi awal yang baru? Mengapa kita lebih baik menghindari pergi ke rumah sakit pada sore hari? Hingga, kapan waktu yang ideal untuk berhenti dari pekerjaan, berganti karies, atau menikah? Selain itu, Pink juga mengungkapkan cara terbaik untuk hidup dan bekerja dengan menggunakan pola runitias waktu kita dalam suatu hari untuk membangun jadwal ideal. Secara umum, buku ini akan menjadikan kita lebih kritis dalam menetukan suatu keputusan, dan menjalankan segala sesuatu dengan lebih bijak.
Gratitude & Failure – Greatmind
Rasa syukur dan kegagalan berdiri bagai dua sisi sekeping uang logam. Keduanya adalah hal yang hampir setiap saat kita temui dalam keseharian. Tidak ada yang tidak pernah menjumpai kegagalan. Akan tetapi, alih-alih menghambat, sebenarnya setiap kegagalan dapat berubah menjadi rasa syukur. Selalu terdapat alasan di balik suatu hal yang terjadi, untuk sebuah rencana besar hidup yang mungkin belum kita ketahui saat ini. Oleh karena itu, hadir dalam dua buku yang saling melengkapi, Greatmind menghadirkan Gratitude dan Failure sebagai pengingat bagi kita akan bagaimana menemukan rasa syukur melalui hal-hal kecil yang ditemui dalam hidup, sekaligus juga berbagi perspektif tentang bagaimana menyikapi suatu kegagalan, melalui tuangan kisah dan pemikiran sejumlah figur di masing-masing buku.
Setiap kegagalan dapat berubah menjadi rasa syukur.