Sebelum berhadapan dengan lawan dalam pertandingan, atlet biasanya mempersiapkan dirinya terlebih dahulu. Latihan dan mengonsumsi asupan yang bergizi demi menjaga stamina. Menghadapi tahun baru sama saja seperti menghadapi pertandingan. Butuh persiapan dan suntikan “vitamin” agar lebih terampil mengatur strategi menjalani hari baru. Tidak hanya kondisi fisik yang membutuhkannya tapi juga kondisi mental dan pikiran. Berbagai referensi kisah dan tulisan inspiratif di bawah ini dapat menjadi konsumsi penambah semangat mengawali resolusi.
Sane New World – Ruby Wax
Siapa yang tidak tahu bahwa stres amat berpengaruh pada pikiran dan tubuh. Ya, kita semua tahu itu. Tapi banyak dari kita jarang yang menyadari aktivitas-aktivitas yang sering membuat stres. Kerap kali kita menyangkal ada yang salah dengan diri dan berpura-pura baik-baik saja. Sebab tidak mau menyadari faktor-faktor yang dapat mengganggu kondisi mental itu pula akhirnya kita tidak berusaha mencari solusi secepatnya. Terus membiarkan stres akut ada dalam diri hingga suatu saat tanpa sadar kita sudah terjatuh dalam lubang keterpurukan, titik terendah dalam hidup.
Sang penulis buku ini, Ruby Wax, menjabarkan fakta-fakta sains tentang efek dari stres dalam kehidupan kita dan meramu resep untuk mengatasinya. Dia percaya bahwa kita bisa menciptakan ruang nan positif untuk meraih bahagia. Sang penulis juga mengajarkan berbagai cara untuk mengendalikan diri dan pikiran kita bukan sebaliknya menjadi pengikut tren dan gaya hidup masa kini. Terdapat beragam poin tentang pekerjaan yang harus kita perhatikan baik-baik agar tidak terserang stres. Salah satunya adalah tahu kapan harus berhenti bekerja dan mengatur waktu agar tidak tergilas deadline. Secara singkat, buku ini adalah petunjuk kita memiliki hidup yang lebih “waras”.
How To Have A Good Day – Caroline Webb
Tidak mungkin setiap hari adalah hari baik. Pasti ada kalanya kita harus dipertemukan dengan tantangan. Namun yang membuat kita akan merasa baik-baik saja dalam hari yang kurang baik adalah cara menyikapinya. Caroline Webb, penulis buku How To Have A Good Day mengasah kemampuan kita bersikap selaras dengan cara kerja otak. Sebab segala keputusan yang dibuat oleh otak adalah sikap yang akan kita perbuat. Sehingga untuk menjadikan satu hari menjadi hari baik kita harus memprogram otak agar dapat bersinergi dengan seluruh bagian tubuh mengendalikan diri. Menciptakan waktu berkualitas di manapun kita berada.
Kuncinya adalah dengan mengikuti tujuh konsep penting yaitu membuat prioritas, menjaga produktivitas, membina hubungan yang positif, memikirkan keputusan yang efektif dan kreatif demi tercipta keputusan yang tepat, memberikan pengaruh dari cara bicara atau bertindak, siap menghadapi tantangan, dan melahirkan antusiasme serta kepuasan. Ketujuh konsep ini jika dilakukan langkah demi langkah, dipelajari kemudian diterapkan setiap hari dipercaya dapat membantu kita mengatasi beragam rintangan di hari terburuk sekalipun. Sehingga kita tidak lagi terbawa arus negatif akan segala hal buruk yang terjadi.
My Life, Deleted – Scott Bolzan & Joan Bolzan
Pernah tidak terbayang jika terdapat sebuah episode dalam hidup di mana kita harus mengulang segalanya dari nol? Bagaimana jika suatu hari kita melupakan identitas diri dan segala pengalaman yang telah dilalui? Bagaimana cara kita menata kembali hidup yang hilang itu? Sebenarnya dalam periode tertentu kita mungkin saja berada dalam masa di mana kita butuh untuk berubah dan memulai segalanya dari nol. Setelah menghadapi masalah besar dalam hidup misalnya. Kita harus kembali mulai dari bawah untuk mengkaji ulang apa yang salah dan perlahan melangkah sedikit demi sedikit untuk membangun kembali hidup yang telah terurai.
Dalam buku My Life, Deleted karangan Joan Bolzan tragedi itu benar terjadi pada suaminya yang mengalami amnesia. Dia melupakan segala memori, istri dan anak-anaknya. Bahkan dia tidak lagi tahu bagaimana harus berjuang di abad ini. Tak tahu apa yang disukai dan tidak disukainya. Seakan baru dilahirkan ke bumi di umurnya yang sudah menginjak 46 tahun. Sang penulis mendaraskan kisah inspiratif mereka dalam berjuang mengarungi tantangan tersebut dan memulai segalanya dari nol layaknya bertemu orang asing. Di sana diperlihatkan bagaimana cinta mereka diuji yang secara tidak langsung menciptakan sebuah evolusi dalam kehidupan berumah tangga mereka. Buku ini mengajarkan kita untuk siap dengan segala sesuatu yang tak pernah bisa diprediksi dan bagaimana kita selalu memiliki kesempatan untuk menemukan kembali diri dalam bentuk yang baru.
Better Off – Eric Brende
Kehadiran teknologi di tengah masyarakat seakan tidak dapat dipisahkan dari keseharian. Terutama telepon genggam dan komputer yang senantiasa dekat dengan keberadaan kita. Layaknya sahabat. Namun sahabat dan musuh sangatlah tipis perbedaannya. Terkadang sahabat bisa menjadi musuh. Begitu juga dengan teknologi. Terutama ketika kita terlalu tergantung pada mereka hingga sulit untuk melepaskan. Lama kelamaan hidup kita pun seolah diperbudak oleh gadget di sekitar saking kita sulit mengendalikan diri menggunakannya. Lalu apa? Masalah sosial, mental bahkan fisik dapat muncul akibat dari penggunaan berlebihan.
Eric Brende si penulis buku melakukan eksperimen terhadap segala layar gadget yang ada di sekitar kita. Dia menceritakan kembali hasil penemuannya di mana teknologi belakangan seperti memenjarakan manusia dalam layar kaca. Dia pun menguji seberapa penting sebenarnya teknologi untuk hidup manusia dengan segala dampak yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi. Dengan narasi penuh humor buku Better Off mengungkapkan beragam cara untuk menggunakan teknologi dengan bijak di era yang semakin maju ini.