Self Lifehacks

Dear, Aku Yang Dulu: Berat Yang Membumi

Lalitia Apsari

@lalitia

Kurator Konten & Praktisi Humaniora Digital

Ilustrasi Oleh: Salv Studio

Sudah lama kamu putus dengan pacarmu, tapi dia masih terus jadi aktor utama ceritamu. Kamu jauh dari teman-temanmu. Ingin menjadi sosok nomor satu bagi mereka, namun berat upaya yang harus dikeluarkan. Kamu mengeluh mengenai pekerjaanmu yang, aku kutip, “tidak memberi manfaat pada masyarakat”. Saat memajang dirimu di sosial media, kamu mencoba membuktikan seakan setiap aksimu itu heroik dan penuh pertimbangan. Di post lain kamu berupaya untuk terlihat santai tanpa konflik, padahal kamu butuh 20, 60 menit, atau 2 jam untuk memikirkan foto dan caption yang sempurna.

Kamu bertanya, “Jadi apa yang aku cari? Romantisme? Heroisme? Pengakuan? Uang? Pujian? Semuanya?” Pemicu ini kemudian selalu membuat pikiranmu lumpuh dan mentalmu terpuruk.

Dalam buku The Unbearable Lightness of Being, Milan Kundera membahas mengenai beban ini. Beban yang timbul karena kita menjadikan sebuah ingatan, pengalaman, orang, barang sesuatu yang memiliki bobot berat dalam hidup (heaviness). Lalu bagaimana jika kita anggap segala itu remeh, tidak signifikan, enteng (lightness)? Dalam kisah Romeo dan Juliet , bisa kamu bayangkan kalau Juliet bergumam, “Ah, ya sudahlah. Cari pacar lain saja. Malas ribut sama orang tua.” Apakah kisah tersebut akan tetap menjadi legenda yang terus diceritakan turun temurun? Tapi sanggupkah kamu membayar cinta dengan hidup seperti cerita yang ada?

Menyadur Kundera, semakin berat bobot itu, semakin kita membumi, semakin kita hidup, lengkap dengan segala beban, luka, dan penderitaan yang dibawanya. Sebaliknya, jika kita menjalani untuk keindahan belaka, tanpa ikatan, tanpa dedikasi, tanpa bobot ataupun makna. Apa sebenarnya yang kita jalani? Hidup yang berat menghancurkan kita, hidup tanpa makna seperti tidak hidup sama sekali.

Jika kita menjalani (hidup) untuk keindahan belaka, tanpa ikatan, tanpa dedikasi, tanpa bobot ataupun makna. Apa sebenarnya yang kita jalani?

I know, honey.

Sometimes life can seem like a cruel joke.

Aku mengerti bahwa kamu sebenarnya tidak ingin mengorbankan ketenangan dan kebebasanmu demi menjalankan semua hal dengan tujuan yang besar dan mulia. Tapi di lain sisi, jika membenarkan pikiran ini, kamu akan merasa tidak memiliki arti. Padahal, siapa yang bilang seperti itu selain dirimu sendiri?

Coba akui dulu kalau kamu tidak bisa memberi bobot yang berat untuk setiap hal. Pada saat semua berjalan dengan baik, tentu dampaknya bagus. Tapi saat semua berantakan, siapa yang bisa kamu salahkan? Akui bahwa dari lima, mungkin hanya satu yang kamu perbolehkan untuk memberatkanmu. Sebenarnya, yang signifikan dalam hidup itu sedikit, tapi tidak semua dapat kamu anggap remeh. Bingung? Aku yakin kamu mampu mengenali batasnya, karena selama ini aku mendengarmu sesekali berucap, “Aku tidak sanggup lagi.”

Yang signifikan dalam hidup itu sedikit, tapi tidak semua dapat kamu anggap remeh.

Jadi, lain kali perkataan itu muncul, dengarkan, dan putuskan. Mana satu yang akan kamu jawab, “Ayo, kamu bisa. This is something worth fighting for.” Dan mana empat yang akan kamu balas, “Ah, ya sudahlah...”

 

 

 

Sebelumnya diunggah pada 2 Maret 2019

Related Articles

Card image
Self
Perbedaan dalam Kecantikan

Perempuan dan kecantikan adalah dua hal yang tidak akan pernah terpisahkan. Cantik kini bisa ditafsirkan dengan beragam cara, setiap orang bebas memiliki makna cantik yang berbeda-beda sesuai dengan hatinya. Berbeda justru jadi kekuatan terbesar kecantikan khas Indonesia yang seharusnya kita rayakan bersama.

By Greatmind x BeautyFest Asia 2024
01 June 2024
Card image
Self
Usaha Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas

Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamai Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat proyek sosial belalui bernyanyi di tahun ini.

By Idgitaf
19 May 2024
Card image
Self
Perjalanan Pendewasaan Melalui Musik

Menjalani pekerjaan yang berawal dari hobi memang bisa saja menantang. Menurutku, musik adalah salah satu medium yang mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa. Terutama, dari kompetisi aku belajar untuk mencari jalan keluar baru saat menemukan tantangan dalam hidup. Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

By Atya Faudina
11 May 2024