Self Lifehacks

Berteman dengan Ketidaknyamanan

Ketika aku merasa cemas atau takut, ada satu hal yang diajarkan sama teman aku yaitu grounding. Jika aku sudah mulai merasa tidak tenang biasanya aku akan mencoba benar-benar merasakan apa yang sedang aku alami. Salah satu caranya adalah dengan mengobservasi tempat kita berada. Mulai rasakan suasana, suhu, tekstur lantai atau rumput, aroma, serta setiap detail kecil yang bisa kita rasakan. Biasanya saat kita sudah mulai fokus pada area tempat kita berada, kita bisa lebih tenang dan bisa mengalihkan pikiran kita dari rasa cemas. 

Jika aku sudah mulai merasa tidak tenang biasanya aku akan mencoba benar-benar merasakan apa yang sedang aku alami. Salah satu caranya adalah dengan mengobservasi tempat kita berada. Mulai rasakan suasana, suhu, tekstur lantai atau rumput, aroma, serta setiap detail kecil yang bisa kita rasakan.

Menurutku rasa cemas dan resah itu sebenarnya salah satu kisah yang bisa diangkat jadi karya, tapi bukan berarti kita harus selalu resah untuk berkarya. Terkadang, kalau kita sedang merasa benar-benar bahagia juga bisa kita tuangkan dalam bentuk karya, musik misalnya. Jadi, dalam karyaku, aku lebih fokus kepada kisah hidup yang aku jalani, karena dalam keseharian pasti akan ada hal-hal yang terjadi. Akan selalu ada sudut pandang, pemikiran, pembelajaran, dan keresahan baru setiap harinya. Untuk kemudian menceritakannya dalam karya, itu kembali lagi tentang bagaimana kita bisa jujur pada diri kita sendiri. Seberapa besar kesediaan kita untuk menceritakan apa yang kita alami secara terang-terangan, karena tidak semua keresahan juga harus kita ceritakan.

Akan selalu ada sudut pandang, pemikiran, pembelajaran, dan keresahan baru setiap harinya. Untuk kemudian menceritakannya dalam karya, itu kembali lagi tentang bagaimana kita bisa jujur pada diri kita sendiri.

Saat kita merasa sebuah hal memang sudah harus diluapkan menjadi sebuah bentuk lain, misalnya karya, untuk bisa memiliki kesehatan mental yang lebih baik, silakan. Kita yang paling tau keadaan diri kita, kita yang paling tau seberapa besar kemampuan kita untuk menahan atau menemukan saat yang tepat untuk cerita. Penting untuk mendengarkan diri kita sendiri sebelum membuat sebuah karya untuk memenuhi ekspektasi orang lain.

Satu hal yang aku pelajari dalam perjalanan hidupku hingga saat ini, bahwa kehidupan nyata itu bukan sekolah, dunia luar jauh lebih luas dari sekolah. Kita akan bertemu dengan orang-orang yang tidak sesuai dengan harapan kita. Jadi, jangan taruh ekspektasi terlalu besar terhadap manusia. Lakukan saja bagian kita dengan sebaik-baiknya tapi jangan berharap bahwa kita akan selalu mendapat apa yang kita inginkan karena orang-orang disekeliling kita juga manusia. Banyak hal yang bisa berubah dari harapan kita. Jangan taruh ekspektasi kita pada orang lain sebagai pegangan hidup, dengan begitu kita tidak akan mudah kecewa atau tersakiti.

Kita akan bertemu dengan orang-orang yang tidak sesuai dengan harapan kita. Jangan taruh ekspektasi kita pada orang lain sebagai pegangan hidup, dengan begitu kita tidak akan mudah kecewa atau tersakiti.

Sebagaimana kita melihat orang lain sebagai manusia, jangan lupa untuk melihat diri kita sebagai manusia biasa yang bisa salah, gagal, dan tidak selalu benar. Ketika kita bisa berdamai dengan itu, maka kegagalan demi kegagalan tidak akan mengancurkan kita. Justru, itu akan memberikan kita pelajaran baru sehingga kita bisa tumbuh. Aku pribadi sekarang sudah berdamai dengan segala kegagalan yang pernah aku rasakan. Mungkin akan ada kegagalan-kegagalan lain di masa depan tapi tidak masalah, karena diri kita yang sekarang tidak hanya terbentuk dari keberhasilan tetapi juga kegagalan.

Dalam lagu terbaruku, “asteroid”, sebenarnya adalah sebuah kiasan untuk menggambarkan sebuah masalah besar atau bahkan ketakutan kita dalam hidup yang membuat kita ragu untuk maju. Kita melihat orang-orang di sekitar gugur dan membuat kita akhirnya bimbang. Sebenarnya ini adalah lagu motivasi untuk diriku sendiri, mungkin orang-orang di sekitar kita gugur, dan itu yang kita tau, tapi salah satu lirik di lagu ini mengatakan walaupun kita kira kita tau, lepaskan, dan percayalah dengan panggilan hidup kita. Hadapi ketidakmungkinan.

Melalui lagu ini aku sebenarnya ingin mengajak teman-teman bersama dengan aku untuk tidak takut menghadapi kegagalan, jangan mundur dan jangan lari. Ikuti kata hatimu, ikuti panggilanmu.

Kalau mungkin masa depan masih terlihat seperti bayang-bayang, bukan berarti lantas kita hanya menunggu diam dan duduk tenang saja, kita tetap harus maju ke dapan dan hadapi segala ketakutan dan masalah yang ada.

Related Articles

Card image
Self
Present Perspective: Proses Menjadi Dewasa

Apabila teman-teman ada yang merasa kalau menjadi dewasa itu melelahkan dan menyulitkan, mungkin yang perlu dilakukan adalah balajar untuk slowing down dan sunggung-sungguh mengenal diri. Apa yang dirasakan oleh bagian dirimu sehingga merasa kalau menjadi dewasa itu sulit dan melelahkan.

By Raden Prisya
27 May 2023
Card image
Self
Untuk Apa Hidup: Musim Kehidupan

Hidup juga dipenuhi dengan musim yang mendewasakan dan menjadi bagian dari cerita kehidupan kita. Ada musim dalam hidup yang mengajarkan hal-hal yang tidak terduga. Ada musim di mana kita belajar memahami berbagai jenis perasaan dalam diri. Ada musim yang memberikan pengalaman mencintai seseorang, merindukan seseorang, hingga kecewa terhadap seseorang.

By Joshua Budiman
27 May 2023
Card image
Self
Berbelanja dengan Penuh Kesadaran

Ada banyak sekali cara menerapkan mindfulness dalam kegiatan kita sehari-hari, salah satunya adalah dengan melatih kesadaran kita dalam berbelanja. Penerapan mindful shopping juga bisa membuat kita tidak mudah kalap dan mempertimbangkan lebih baik sebelum kita memutuskan untuk berbelanja.

By Greatmind
27 May 2023