Umumnya, saat kita ingin mempelajari hal-hal dan konsep baru dalam hidup – seperti bahasa asing atau cara memasak makanan vegetarian – jarang sekali kita diberikan nasihat untuk berolahraga sebelum belajar. Terdengar aneh?
Meskipun terdengar aneh – atau melelahkan – nyatanya olahraga selain dapat meningkatkan kebahagiaan, menurukan risiko stres dan penyakit, juga dapat membantu kita dalam proses belajar. Sebetulnya jika dipikirkan kembali, tak heran jika olahraga menjadi sebuah alat bantu untuk belajar karena di beberapa momen kita seringkali mendapatkan ide ataupun sebuah solusi bagi permasalahan saat sedang berjalan kaki atau berlari untuk menjernihkan pikiran.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah PLoS One yang secara spesifik berfokus pada bagaimana olahraga dapat membantu orang dewasa dalam mempelajari bahasa asing – yang merupakan hal sulit karena bahasa baru akan lebih mudah dipelajari oleh otak anak-anak. Dalam studi tersebut, para peneliti mengambil responden dari 40 mahasiswa di China yang tertarik untuk mempelajari Bahasa Inggris. Responden dibagi ke dalam dua grup: yang pertama belajar dengan metode konvensional yakni menghafal, sementara grup kedua diinstruksikan untuk berolahraga di atas sepeda statis selama 20 menit sebelum dan 15 menit saat sesi belajar.
Hasilnya? Grup mahasiswa yang berolahraga sebelum (dan sambil) belajar menunjukkan performa yang jauh lebih baik pada tes vocabulary dan secara signifikan lebih baik dalam memahami kalimat daripada mereka yang belajar sambil diam. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa bergerak sambil belajar ternyata merupakan sebuah ide bagus.
Berolahraga nyatanya dapat membantu proses belajar.
Meskipun begitu, tidak semua bentuk olahraga dapat membantu proses belajar. Menurut seorang ahli neurologi Ilene Ruhoy, M.D., Ph.D., olahraga seperti yoga meski membawa manfaat bagi tubuh namun justru tidak membantu kita untuk belajar dengan lebih baik karena gerakan-gerakan yoga bertujuan untuk menenangkan diri dan menghentikan tubuh dari proses mendapatkan informasi baru. Menurutnya, olahraga kardio seperti bersepeda, berlari, atau berjalan jauh menjadi bentuk olahraga yang bisa membantu proses penyerapan informasi secara lebih baik.
“Untuk membantu belajar dengan lebih baik, belajarlah sambil melakukan gerakan-gerakan kardio dan lanjutkan persis setelah berolahraga.” Ungkapnya. “Sesederhana jalan.” Tambahnya. Ia pun mengaku sering berjalan mengelilingi kampus sambil membaca buku saat bersekolah dahulu.
Dr. Ilene menambahkan bahwa berolahraga dan belajar membutuhkan area otak yang hampir sama. Sehingga, saat ada aliran darah menuju area tersebut ketika kita berolahraga, secara bersamaan kemampuan kita untuk belajar pun meningkat.
Berolahraga dan belajar membutuhkan area otak yang sama. Saat ada aliran darah menuju area tersebut ketika berolahraga, secara bersamaan kemampuan untuk belajar pun meningkat.
Namun bukan berarti konsep berolahraga sambil belajar mengharuskan kita untuk terus-terusan aktif tanpa berhenti hanya karena ingin menambah kemampuan diri. Cara lain untuk meningkatkan proses belajar adalah dengan mendapatkan tidur yang cukup. “Untuk bisa menyempurnakan dan mengingat kembali apa yang telah dipelajari, kita butuh tidur malam yang baik setelahnya.” Ujar Dr. Ilene.
Sejak lama riset telah menunjukkan bahwa tidur menjadi hal yang penting untuk bisa membantu kita mencerna informasi-informasi baru. Seperti halnya orang yang insomnia atau mengalami penyakit tidur lainnya yang akan sulit belajar, sebaliknya pun begitu: dengan tidur yang cukup, otak kita akan menyimpan informasi penting dengan lebih rapat. Jadi, setelah lelah berolahraga sambil belajar, pastikan pulihkan kembali diri dengan beristirahat yang baik.