Manusia itu harus bergerak. Sebagai makhluk paling mulia yang diciptakan di dunia, manusia memiliki begitu banyak kemampuan untuk bergerak secara multidimensi. Kita didesain bisa bergerak: maju, mundur, kanan, kiri, ke atas, ke bawah. Manusia juga bisa mengangkat, menarik, menekan, mendorong, dan memindah. Beragam jaringan dan lapisan otot yang ada di dalam tubuh kita memiliki fungsinya masing-masing untuk mempermudah aktivitas kita sehari-hari. Mengenai fakta ini mungkin sudah banyak yang tahu. Tetapi mengenai bagaimana memaksimalkannya, mungkin pemahaman mereka masih cukup rancu.
Contohnya saja berjalan. Berjalan adalah kemampuan dasar seorang manusia. Tetapi apakah kita memperhatikan bagaimana cara berjalan kita? Mungkin tidak. Padahal dari cara berjalan kita dapat membuat postur tubuh lebih baik dan membuat badan kita lebih sehat. Sesimpel itu. Terkadang cara berjalan kita kurang mindful. Dalam arti kata, kita asal saja berjalan tanpa memperhatikan bagian mana yang sebenarnya bisa dimaksimalkan fungsinya. Hal-hal kecil inilah yang terdapat pada integrated movement.
Sebagai integrated mover, saya mempelajari bahwa dengan bergerak bervariasi dapat menyentuh titik-titik otot yang jarang digunakan karena kita hanya melakukan gerakan repetisi terus menerus. Tidak ada salahnya sebenarnya hanya melakukan satu gerakan yang kita suka berulang-ulang. Tetapi perlu diketahui bahwa satu gerakan repetitif hanya mempekerjakan otot, persendian dan jaringan tissue yang sama terus menerus, padahal masih banyak bagian lain yang perlu di aktifkan agar tubuh lebih seimbang.
Sementara tubuh manusia dapat bergerak di beberapa kuadran. Satu jenis olahraga yang ditekuni mungkin hanya akan berada di salah satu kuadran saja. Berbeda dengan melakukan integrated movement kita diajak untuk bergerak di berbagai kuadran. Fungsinya apa? Yang utama adalah menjaga stamina dan membantu keseimbangan seluruh jaringan di dalam tubuh. Bertambahnya umur membuat kita manusia lebih mudah kehilangan stamina. Dan kualitas power, strength, agility (kelincahan) menurun dengan bertambahnya umur. Dengan bergerak secara multidimensi keseimbangan di dalam tubuh kita dapat terjaga.
Salah satu aspeknya adalah hidrasi. Tubuh kita didominasi dengan kandungan air. Agar penyerapan dan pembuangannya seimbang, kita perlu menyeimbangkan massa air di dalam tubuh. Inilah yang ditawarkan integrated movement di mana akan membuat sirkulasi air dalam tubuh termasuk darah akan lebih lancar dan mudah keluar dari tubuh karena seluruh jaringan dan otot tersentuh oleh gerak yang dilakukan.
Lebih jauhnya lagi, integrated movement juga dapat sangat mempengaruhi kondisi mental. Jelas saat kita punya kondisi fisik yang sehat, stamina yang stabil, dan tidak merasakan sakit saat bergerak dan beraktifitas, tentunya membawa kita ke arah yang lebih positif. Tapi ada filosofi lain perihal integrated movement yaitu tentang mencintai diri sendiri. Saat kita mulai mempelajari integrated movement kita akan mulai memahami bahwa berolahraga itu tidak perlu ekstrem, tidak perlu seolah-olah menghukum atau menyiksa diri sendiri, dan salah kaprah.
Let movement be your medicine
Kita akan mulai mengerti bahwa niat berolahraga yang paling utama adalah untuk menutrisi diri sendiri, untuk sehat, untuk mencintai diri sendiri agar terjauh dari penyakit dan berfungsi di keseharian hidup. Betul kita harus bekerja keras jika mau racun dalam tubuh keluar tapi tidak dengan menghukum tubuh, angkat beban satu jam sehari. Justru ketika kita melakukan olahraga dengan tekanan atau intensi yang terarah — misalnya hanya agar terlihat langsing, percaya deh tidak akan bertahan lama atau sustainable. Ingatlah bahwa olahraga itu bukan tren ikut-ikutan. Olahraga ada sebuah kebutuhan.
Hal penting lainnya yang diajarkan integrated movement adalah betapa lebih bermakna pergerakkan kita jika digunakan pada kegiatan yang memberikan “dampak” untuk keseharian hidup kita. Menelaah ke belakang, masyarakat dulu (saat teknologi belum secanggih sekarang dan masih jarang ada pusat kebugaran) melakukan berbagai macam aktivitas di rumah sendiri. Tapi banyak masyarakat modern kini bahkan malas mengambil remote televisi hanya karena kelelahan setelah dari gym atau paling parahnya lagi bahkan enggan bermain-main dengan anak seusai angkat beban 20 kilo.
Inti dari bergerak atau berolahraga itu tidak hanya sebatas seberapa banyak waktu yang kita habiskan. Tetapi bagaimana pergerakan itu harus diseimbangkan dengan aktivitas-aktivitas yang dapat membuat kita aktif saat menjalani kehidupan sehari-hari. Percuma jika olahraga luar biasa kita itu dipadukan dengan sedentary lifestyle (gaya hidup bermalas-malasan) di rumah atau kantor.
Sesederhana itu sebenarnya untuk menjaga keseimbangan hidup kita dan peran saya sebagai integrated mover hanya sekadar menjadi bukti bahwa bergerak dapat sangat bermanfaat untuk hidup kita. Karena mau seberapa pun saya mempromosikan integrated movement orang lain tidak akan mencoba jika tidak termotivasi dari dirinya sendiri. Perubahan pola pikir sangat berperan untuk melakukan perubahan. Ganti atau upgrade software dulu lalu hardware-nya dengan berlatih konsisten. Dalam penyebarannya saya terus memperdalam pengetahuan tentang integrated movement dan memperlihatkan hasilnya pada diri saya agar orang lain mau mulai mencoba.
Move well with great intention can be healing