Pernahkah kamu bertemu seseorang dan kamu kemudian bertanya-tanya kenapa ia berperilaku begitu menyebalkan? Mungkin dengan teman semasa sekolah, rekan kerja, atau bahkan kerabat yang hanya kita temui setahun sekali. Saat kita berhadapan dengan situasi yang tidak menyenangkan terlebih lagi sebagai akibat dari sikap seseorang sepertinya kita akan dengan mudah menganggap bahwa orang tersebut bukanlah orang baik. Lalu kemudian timbul pertanyaan baru, apa yang dimaksud dengan orang jahat?
Perlu kita ingat bahwa pada dasarnya manusia lahir dalam keadaan suci, lalu seiring dengan berjalannya waktu kita mengalami petualangan yang berbeda saat tumbuh dewasa. Mungkin orang-orang yang kita anggap jahat bahkan tidak bermaksud demikian. Tidak selamanya orang yang kita anggap tidak baik akan selalu jahat. Kebanyakan orang yang mendapat pandangan buruk kemungkinan besar adalah orang-orang yang takut. Takut akan tanggung jawab yang diberikan, takut akan pandangan orang lain, atau takut akan kegagalan yang mungkin mereka alami.
Mungkin orang-orang yang kita anggap jahat bahkan tidak bermaksud demikian. Tidak selamanya orang yang kita anggap tidak baik akan selalu jahat. Kebanyakan orang yang mendapat pandangan buruk kemungkinan besar adalah orang-orang yang takut.
Ketika seseorang berperilaku buruk, bisa jadi itu adalah respons dari kecemasan yang mereka miliki dalam diri. Mereka merasa lemah dan tidak berdaya saat menghadapi suatu masalah sehingga perilaku yang mereka tunjukan menjadi kurang dapat dikontron dengan baik. Ada baiknya untuk tidak serta merta memberikan label seseorang sebagai orang jahat hanya saat kita melihat sisi buruk dari mereka.
Setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan yang kita miliki mungkin bisa dilengkapi dan terhubung dengan kelebihan yang dimiliki orang lain. Mungkin kita marah pada teman yang selalu menunjukkan setiap kesalahan kecil yang kita buat tapi kita lupa bahwa dia adalah seorang pekerja yang tekun dan sangat detail. Saat kita melihat teman kita yang selalu terlambat mungkin kita lupa bahwa dia sering memberikan ide kreatif yang brilian.
Daripada hanya sibuk menilai seseorang dari kelemahan yang mereka miliki, rasanya kita bisa mulai mengapresiasi kelebihan mereka dan membantu mereka memperbaiki diri.
Pada dasarnya kita akan lebih bisa memahami perilaku orang lain kalau kita ingat bahwa setiap orang mengalami perjalanan yang berbeda. Setiap orang memiliki traumanya masing-masing. Tidak ada manusia yang secara tiba-tiba memiliki karakter tertentu, itu dibentuk secara perlahan oleh pola asuh dan lingkungan sedari kita kecil.
Menyadari bahwa tidak ada yang sempurna memberikan kita keikhlasan untuk menerima bahwa setiap orang bisa berbuat salah dan hidup kita akan lebih tenang jika bisa saling memaafkan. Kita mungkin merasa orang lain menyebalkan tapi kita harus ingat bahwa itu juga bisa berlaku sebaliknya. Memahami bahwa setiap manusia bisa membuat kesalahan bisa membantu kita untuk tidak lagi dengan mudah menilai orang lain sebagai orang jahat. Memang ini bukan hal mudah tapi dengan berani meminta maaf dan bersedia memaafkan orang lain hidup kita akan jadi jauh lebih tenang.
Menyadari bahwa tidak ada yang sempurna memberikan kita keikhlasan untuk menerima bahwa setiap orang bisa berbuat salah dan hidup kita akan lebih tenang jika bisa saling memaafkan.
Referensi:
Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2020, November 13). Why is it so easy to hold a grudge? Mayo Clinic. Retrieved April 30, 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/forgiveness/art-20047692#:~:text=If%20you're%20truly%20sorry,forgiveness%20in%20their%20own%20time.
The School of Life: How to Forgive, Accessed on April 28 2022, How To Forgive