Tahun ini adalah tahun yang spesial, menjelang pergantian tahun GREATMIND bertanya 20 pertanyaan kepada 21 kontributor.
Greatmind: Apa kegagalan terbesar kamu?
Dimas Danang: mendahulukan orang lain daripada diri sendiri.
Adam A. Abednego: saya sering menyia-nyiakan orang atau sesuatu. Jadi, ingat-ingat itu saya merasa gagal dan jahat juga, sih.
Galabby: kegagaan bagai latihan. Aku di panggung jatuh, tapi bangkit lagi. Karena merasa orang-orang nggak tahu aliran yang kubawakan.
Petra Sihombing: bikin musik yang jelek.
Hannah Al Rashid: menjadi self saboteur.
Ify Alyssa: suka ngulur waktu, nggak efisien dalam manajemen waktunya.
Omara Esteghlal: tidak bertanggung jawab dengan salahku, sama ketika aku merasa sudah cukup oke, tapi ternyata tidak.
Sivia Azizah: nggak ada, karena menurutku kegagalan itu termasuk proses yang harus aku terima dan lewati.
Asmara Abigail: tidak mencapai tinggi badan yang aku inginkan.
Marvin Sulistio: waktu SMA dan kuliah sudah kecewakan orangtua karena nggak bisa kasih nilai akademik yang bagus. Tapi sekarang sudah terbayar lunas dan lebih-lebih. Jadi sekarang sudah cukup jadi hal positif dibanding kenegatifan lampau.
Andini Effendi: ini bukan kegagalan, tapi sukses yang tertunda, waktu nggak ambil S1 di luar negeri.
Kenny Santana: Kenapa gue waktu kuliah gue fail untuk menentukan ingin jadi apa. Gue belum tahu ingin cita-cita seperti apa. Jadi gue menentukan gue mau kuliah teknik sipil out of nowhere aja.
Inez Kristanti: belum bisa studi lanjutan lagi sesuai yang diharapkan.
Dhira Narayana: baru bisa punya penghasilan tahun ini. 10 tahun setelah lulus nggak punya penghasilan hidup.
Soraya Cassandra: nggak bisa bawa motor, nyesel banget harusnya bisa, itu penting banget.
Louise Monique Sitanggang: nggak tahu, ya, karena buat gue nggak ada kegagalan karena setiap kegagalan itu jadi pelajaran.
Kelly Tandiono: kegagalan banyak juga ya, yang paling terbesar apa ya, bingung aku, apa ya, mungkin salah satunya pernah bikin orangtua unhappy, karena dulu badung banget di sekolah jadi dikeluarkan dari sekolah, itu salah satu kegagalan di hidupku.
Rhaka Ghanisatria: masuk rumah sakit jiwa karena narkoba.
Trivet Sembel: Kegagalan terbesar gue adalah ketika tidak bisa menyelamatkan teman gue dari lubang depresi.
Abenk Alter: not being able to know myself.
Andra Alodita: nggak jujur sama diri sendiri, tidak dengarkan diri sendiri, tapi aku belajar banyak dari kegagalan aku.
Gagal seolah adalah kata yang ditakuti, meskipun pada kenyataannya adalah hal ini merupakan suatu yang wajar ditemui oleh siapapun. Dengan mengenal gagal, kita tahu arti keberhasilan. Dengan merasakan gagal, kita dapat belajar untuk bangkit dan menghindari kesalahan, agar tidak jatuh ke lubang yang sama.