Self Lifehacks

Waktu Adalah Tantangan

Waktu adalah tantangan. Kita selalu dihadapkan oleh waktu dan situasi yang berbeda setiap harinya. Jika tidak pintar-pintar memilah mana yang harus dan tidak harus dilakukan, masalah bisa saja terjadi. Terutama pekerjaan-pekerjaan tertentu yang memang membutuhkan kemampuan mengatur waktu. Seperti pekerjaan saya menjadi asisten sutradara yang diharuskan untuk mengatur persiapan syuting, menyusun jadwal para pemain, dan memastikan pembuatan film dari awal hingga akhir berjalan efektif. Pada dasarnya, saya memang seseorang yang suka mengatur. Jangankan di pekerjaan. Di rumah pun demikian. Mulai dari jadwal anak-anak, penempatan perabot rumah tangga, hingga jadwal mengganti handuk dan sikat gigi. Semua sudah saya rencanakan sedemikian rupa. Sehingga ketika di pekerjaan harus mengatur banyak jadwal pemain untuk syuting bersamaan dalam satu hari, saya tidak menjadikannya tekanan tapi tantangan. Buat saya mengatur jadwal yang rumit itu seperti bermain puzzle, dimana kita akan mendapatkan kepuasan tersendiri ketika berhasil memecahkan masalahnya. Dan yang menyenangkan adalah, meskipun disetiap projek selalu ada banyak masalah, tapi justru itu yang bisa membuat saya jadi bisa terus belajar tentang hal-hal baru, dan juga bagaimana menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah tersebut.

Tekanan pasti ada. Akan tetapi, sebenarnya kita hanya perlu persiapan yang matang dalam merencanakan. Di setiap kegiatan atau pekerjaan apapun yang dijalani, kita adalah satu-satunya orang yang paling tahu sesulit dan semudah apa kegiatan tersebut. Maka, hanya kita juga yang tahu dan bisa membuat skala prioritas. Misalnya dalam satu hari kita punya empat kegiatan. Sebelum menjalani keempatnya, kita harus menentukan mana yang paling penting dan mendesak untuk dilakukan terlebih dahulu kemudian baru kegiatan yang penting tapi masih bisa dilakukan belakangan. Kalau keempatnya termasuk aktivitas yang sangat penting, pisahkan ke hari lainnya. Jangan memaksakan kalau empat kegiatan tersebut memakan energi dan waktu yang banyak dalam satu hari. 

Di setiap kegiatan atau pekerjaan apapun yang dijalani, kita adalah satu-satunya orang yang paling tahu sesulit dan semudah apa kegiatan tersebut. Maka, hanya kita juga yang tahu dan bisa membuat skala prioritas.

Misalnya ketika syuting. Tidak mungkin dalam satu hari, pembuatan adegan-adegan yang sulit, butuh banyak tenaga dan konsentrasi dijadikan satu dan akan diselesaikan secara bersamaan. Kapasitas konsentrasi manusia tidak mungkin bisa terus fokus dan stabil dari pagi hingga malam. Kalau dipaksakan tentu kru dan pemain akan kelelahan dan justru tidak maksimal dalam bekerja. Kemudian ketika kita memiliki banyak kegiatan dalam satu hari, memberikan jeda di setiap kegiatan juga penting. Berikan jeda satu sampai dua jam untuk kegiatan berikutnya. Sehingga jika di kegiatan sebelumnya memakan waktu lebih lama dari seharusnya, kita tidak akan terlambat untuk melakukan kegiatan berikutnya. Selain itu persiapan yang matang adalah kunci utama dalam mengatur waktu. Seperti ketika hendak perang. Kita harus mempersiapkan senjata dan mengatur strategi dulu. Jadi tidak langsung perang tanpa persiapan apapun. 

Jujur, di masa pandemi tantangan mengatur waktu lebih kompleks. Bisa dibilang bekerja dari rumah cukup mengusik jadwal kerja kita. Jika sebelumnya jam kerja hanya dari pukul 8 pagi hingga 5 sore, sekarang kita seolah diminta kerja kapanpun. Di masa normal, biasanya kalau lewat jam kerja kita bisa bilang data-datanya ada di kantor sehingga akan dikerjakan esok harinya. Namun kini kita seakan tidak bisa memberikan alasan. Semua harus dikerjakan kapan saja dibutuhkan. Padahal kita punya jadwal untuk keluarga dan waktu sendiri. Sekarang semua waktu bercampur aduk. Bahkan waktu untuk bekerja jadi lebih banyak daripada waktu untuk kegiatan lainnya. Pandemi juga memberikan dampak pada pengaturan jadwal syuting film. Banyak kegiatan yang terhambat dan dibatalkan. Terutama saat sudah mulai PSBB. Mengurus pembatalan atau pengunduran jadwal jadi sangat ekstra. Segala persiapan yang dari jauh hari sudah diurus harus diatur ulang. Kalau sudah begini kita harus bisa berpikir taktis dan efektif, serta mengasah kemampuan berkomunikasi dengan berbagai pihak agar dapat menyampaikan pesan secara optimal. 

Komunikasi juga menjadi trik lainnya dalam mengatur jadwal. Khususnya di pekerjaan yang melibatkan banyak orang. Kita tidak bisa memikirkan apa yang terbaik untuk diri sendiri. Sebaliknya, harus bisa berdiskusi menemukan jalan yang terbaik untuk semua. Lalu bagaimana cara mengasah kemampuan berkomunikasi yang baik? — Memperhatikan dan mendengarkan adalah jawabannya. Di setiap pekerjaan, kita akan berinteraksi dengan banyak orang, dimana mereka memiliki kepribadian serta karakter yang berbeda-beda, memiliki banyak kelebihan serta kekurangan. Untuk memperlancar komunikasi, kita harus bisa menyatukan sisi positif dari setiap orang sehingga bisa menemukan langkah yang tepat dalam menyampaikan informasi. 

Bagaimana cara mengasah kemampuan berkomunikasi yang baik? Memperhatikan dan mendengarkan adalah jawabannya.

Selain itu, kita harus bisa beradaptasi dengan sikap dan kepribadian mereka untuk tahu bagaimana menghadapi tiap individu. Tidak harus bersosialisasi secara intens. Tapi paling tidak tahu apakah harus menggunakan kalimat yang halus, formal, atau santai. Sebab penerimaan setiap orang berbeda-beda. Dan ketika ada orang yang cukup sulit didekati, barulah kita berupaya menggali lebih dalam. Menghormati dan menghargai rekan kerja kita juga merupakan hal penting dalam berkomunikasi. Dengan mendengarkan lawan bicara sebenarnya kita sudah menunjukkan bahwa kita menghormati mereka. Otomatis mereka juga bisa lebih menghargai kita, dan nantinya akan memperlancar komunikasi, termasuk memudahkan mereka menerima instruksi yang diberikan. Kalau terlalu mendikte, apalagi sampai menunjukkan bahwa kita adalah pemimpin, mereka pasti tidak akan nyaman saat melakukan pekerjaan.

Dengan mendengarkan lawan bicara sebenarnya kita sudah menunjukkan bahwa kita menghormati mereka.

Tentu saja untuk melatih kemampuan ini dibutuhkan proses yang tidak cepat. Ada kalanya saya terbawa perasaan karena sikap orang lain yang membuat saya tersudut. Biasanya kalau ini terjadi, saya akan menjauh dulu dari keramaian, mengatur pernapasan dan menenangkan pikiran. Setelah siap baru kembali bekerja. Kalau tidak, pekerjaan bisa kacau balau. Tidak mudah memang. Namun, hikmahnya saya jadi belajar untuk lebih sabar di berbagai aspek kehidupan. 

Related Articles

Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024
Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024