Self Lifehacks

Untuk Apa Hidup: Satu Perjalanan

Joshua Budiman

@jb0193

Pebisnis dan Penulis

Izinkan aku mengawali tulisan ini dengan mengajakmu berimajinasi. Bayangkan kamu diberikan sebuah mobil yang dapat digunakan untuk pergi dari titik awal ke titik akhir. Selama perjalanan ini, kamu bisa mengunjungi dan melakukan apa pun. Dengan syarat, kamu bisa saja diberhentikan secara tiba-tiba sebelum mencapai titik akhir, atau diizinkan menyelesaikan hingga titik akhir, mungkin juga mendapat bonus beberapa waktu lebih panjang setelah melewati titik akhir.

Selama perjalanan kamu bisa berkunjung ke tempat makan terbaik, mengisi bahan bakar, menginap di tempat yang kamu inginkan, dan aktivitas lainnya. 

Kamu tidak bisa memilih mobil dan mendapat mobil terbaik menurutmu sendiri. Sayangnya, mobil itu masih menjadi versi terbaiknya dan kamu memiliki kebebasan untuk memodifikasi mobil ini sesuai dengan keinginanmu. Satu hal lagi, ketika kamu sudah mulai berjalan, kamu tidak bisa memulai kembali dari awal. Durasi perjalanan yang diberikan bagi kamu adalah 29,200 hari. Kira-kira apa saja yang kamu akan lakukan dengan mobil ini untuk menjelajahi perjalananmu?

Aku yakin kamu akan memikirkan bagaimana cara untuk mobil ini bisa mencapai potensi terbaiknya dan bisa berjalan panjang, kalau bisa hingga mencapai bonus titik akhir. Sebenarnya ilustrasi ini aku ambil dari perspektif cara kita melihat kehidupan.

Rata-rata kita memiliki 29,200 hari. Kita hidup tanpa bisa memilih saat lahir, talenta apa yang kita punya, hingga keluarga apa yang kita miliki. Kita dituntun orang tua hingga hari ke 6205, dan sejak hari ke 6206 kita memiliki kesempatan untuk memilih apa yang akan kita lakukan di sisa 22,995 hari lainnya.

Sudahkah kita menggunakan sisa hari yang kita punya dengan baik dalam satu perjalanan ini? Seberapa pun sisa hari yang kita miliki, adalah kesempatan untuk menjelajahi kehidupan ini.

Sudahkah kita menggunakan sisa hari yang kita punya dengan baik dalam satu perjalanan ini?

Kita tentu sering mendengar kata YOLO atau You Only Live Once. Kata YOLO ini adalah singkatan yang dibuat oleh Adam Mesh pada tahun 2004 dan dipopulerkan oleh Rapper Kanada, Drake pada tahun 2011. Awal mula Adam Mesh menciptakan kata ini adalah sebagai inspirasi bagi orang untuk menghidupi kehidupan secara maksimal.

Sebagai penjelajah kehidupan, kita hanya memiliki satu kesempatan perjalanan. Satu perjalanan yang terus berjalan dan akan berakhir jika kita memilih mengakhirinya atau durasi hidup kita di dunia ini sudah selesai. Jadi apa pun cara kita memperlakukan hidup kita, hidup ini akan tetap berjalan dan akan berakhir pada satu titik tertentu.

Sebagai penjelajah kehidupan, kita hanya memiliki satu kesempatan perjalanan.

Cara kita melihat perjalanan, akan memengaruhi cara kita menjalaninya, yang akhirnya menjadi definisi perjalanan kita. Ada banyak variasi cara kita melihat perjalanan kehidupan ini, ada cara pandang yang menghasilkan kehidupan, ada cara pandang yang berujung pada kematian.

Contohnya, jika kita melihat hidup sebagai suatu ruang eksplorasi, kita akan menjelajahi kehidupan dengan mencoba menemukan hobi yang kita suka, memilih sekolah apa yang kita ambil, mencoba pekerjaan pertama yang paling menciptakan antusiasme diri, mendesain rumah pertama seperti apa yang kita inginkan, mengunjungi negara-negara baru, mencoba masakan baru, dan lainnya. Pada akhirnya kita akan memiliki kehidupan yang penuh dengan momen-momen hasil dari eksplorasi kita.

Sebaliknya, jika kita melihat hidup sebagai sebuah beban, kita akan cenderung bangun dengan tubuh yang berat, perasaan yang murung, mengingat kejadian masa lalu yang menyebabkan apa yang kini menimpa diri kita, menyalahkan orang lain, tidak memiliki antusiasme atas apa pun, dan yang terburuk adalah kita rasanya ingin mengakhiri hidup. Cara pandang seperti ini membawa kehidupan kita berujung pada penyesalan dan kematian.

Tentunya setiap cara pandang dalam kehidupan memiliki alasannya tersendiri, tapi sebagai manusia, kita memiliki kehendak bebas di mana kita bisa memilih untuk memproses apa yang terjadi di dalam diri kita, sehingga kita bisa menghidupi kehidupan yang berarti di satu perjalanan ini. Satu perjalanan ini akan sangat berarti, jika kita tahu cara menggunakannya.

Setiap perjalanan itu berbeda, tidak ada perjalanan satu manusia pun yang sama. Setiap langkah dan keputusan di masa lalu telah membentuk perjalanan kehidupan kita saat ini. Tapi selama kita masih hidup, kita memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu atas kehidupan kita. Kesempatan menciptakan momen yang indah, melihat berbagai sudut pandang, belajar hal baru, hingga mengubah kehidupan kita.

Setiap langkah dan keputusan di masa lalu telah membentuk perjalanan kehidupan kita saat ini. Tapi selama kita masih hidup, kita memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu atas kehidupan kita.

Jadi, apa langkah yang akan kamu ambil hari ini untuk menjalani satu perjalanan kehidupan ini?

Related Articles

Card image
Self
Perbedaan dalam Kecantikan

Perempuan dan kecantikan adalah dua hal yang tidak akan pernah terpisahkan. Cantik kini bisa ditafsirkan dengan beragam cara, setiap orang bebas memiliki makna cantik yang berbeda-beda sesuai dengan hatinya. Berbeda justru jadi kekuatan terbesar kecantikan khas Indonesia yang seharusnya kita rayakan bersama.

By Greatmind x BeautyFest Asia 2024
01 June 2024
Card image
Self
Usaha Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas

Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamai Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat proyek sosial belalui bernyanyi di tahun ini.

By Idgitaf
19 May 2024
Card image
Self
Perjalanan Pendewasaan Melalui Musik

Menjalani pekerjaan yang berawal dari hobi memang bisa saja menantang. Menurutku, musik adalah salah satu medium yang mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa. Terutama, dari kompetisi aku belajar untuk mencari jalan keluar baru saat menemukan tantangan dalam hidup. Kecewa mungkin saja kita temui, tetapi selalu ada opsi jalan keluar kalau kita benar-benar berusaha berpikir dengan lebih jernih.

By Atya Faudina
11 May 2024