Aku akan memulai dengan sebuah momen yang menjadi turning point dalam kehidupanku. Aku memulai karir setelah kuliah dengan modal nol, tanpa aset, seorang diri sebagai perantau. Aku mengawali 3 tahun pertama dengan bekerja di dua perusahaan. Inisiatif dan dedikasiku memampukanku berhasil naik jabatan di dua perusahaan itu. Awalnya aku belum tahu bagaimana harus memulai bisnis yang ingin aku mulai sejak lulus kuliah. Akhirnya aku membuat impian di dreamboard saat usiaku 23 tahun, ketika masih bekerja di perusahaan, saat dimana aku bahkan belum bisa menabung pada usia itu.
Singkat cerita, aku berkomitmen untuk mencapai mimpiku. Aku bekerja dari jam 9 pagi hingga 1 pagi hampir setiap hari. 3 Tahun berlalu, aku berhasil mencapai hampir 100% dari impianku. Akhirnya aku bisa bernapas lega dan melihat kembali sejauh mana aku sudah berjalan.
Sebagai anak muda, aku berpikir pencapaian dalam bisnis, finansial, pengakuan, adalah hal yang menjadi nilai diriku. Pada satu titik pencapaian ketika aku berhasil dipercaya 100 brand dan juga berhasil mencapai mimpi masa kuliahku, membuat acara entrepreneur skala nasional dengan menghadirkan 60 pembicara untuk 6500 peserta dari 21 kota dalam 3 hari.
Lalu, apa lagi selanjutnya?
Itu yang aku pikirkan setelah mencapai semua pencapaian ini. Aku mengambil waktu untuk refleksi dan menemukan bahwa yang salah bukan pada pencapaiannya, tapi pada tujuanku memulai, yaitu untuk pembuktian diri. Aku merasa diriku berharga ketika aku sudah memiliki semua pencapaian itu.
Lantas, apakah aku tidak berharga tanpa semua pencapaian itu? Aku menemukan juga satu pencapaian yang dicapai, akan mengarahkan kita untuk mencapai pencapaian berikutnya, lalu apa yang ada di akhir semua pengejaran ini?
Momen ini mengajariku bahwa tujuan itu dibangun bukan atas dasar kebutuhan diri melalui orang lain, atau sesuatu yang sifatnya sementara. Tujuan yang berarti dan berharga lahir dari dalam diri, dan yang penting bukan pencapaiannya semata, melainkan perjalanannya.
Tujuan yang berarti dan berharga lahir dari dalam diri, dan yang penting bukan pencapaiannya semata, melainkan perjalanannya.
Hal apa saja yang paling berarti dan berharga? Pada akhirnya yang paling berarti dan berharga adalah untuk kita menjadi manusia.
Menjadi manusia berarti bisa bermanfaat untuk diri sendiri, menikmati waktu yang dimiliki, menabung momen-momen menyenangkan yang ada di keseharian kita, memiliki kesadaran ketika kita bangun tidur, makan, mandi, bermain, berbincang santai, melakukan hobi sederhana kita seperti berolahraga, menonton acara favorit atau memasak.
Menjadi manusia berarti bisa bermanfaat untuk orang lain dan dunia dengan memberi dari apa yang direlakan, bukan dipaksakan. Menjadi manusia berarti bisa menjadi rapuh dan kuat, bisa merasakan sedih dan bahagia, bisa berbagi dan menerima. Hal-hal sederhana ini adalah hal-hal yang sering kita lupakan dan kita ingat di waktu tua nanti. Ini adalah hal hal yang tidak tergantikan dan akan membawa kehidupan kita pada satu kehidupan yang bermakna.
Menjadi manusia berarti bisa menjadi rapuh dan kuat, bisa merasakan sedih dan bahagia, bisa berbagi dan menerima.
Beberapa langkah untuk menemukan apa yang berarti dan berharga:
1. Rehat Sejenak
Ditengah dunia yang bergerak begitu cepat dan dinamis, selalu ada hal baru setiap detiknya. Takut akan ketinggalan informasi atau ketinggalan perlombaan, membuat kita sulit untuk menemukan apa yang berarti. Ambil waktu secara rutin untuk tidak melakukan apa-apa selain berdiam diri dan berbicara dengan diri kita sendiri.
2. Refleksi Diri
Kita bisa saja melupakan momen, tetapi sebenarnya apa yang kita lalui tersimpan di ruang pikiran kita. Dengan menulis, merekam, atau mengambil gambar, kita sedang mendokumentasikan kehidupan kita yang akan menjadi cerita tak tergantikan. Mulailah dengan 3-4 kalimat singkat.
3. Jadi Diri Sendiri
Jadi diri apa adanya sepertinya sering kita dengar. Tapi seberapa sering kita benar-benar menjadi diri kita sendiri? Menjadi diri artinya mengenal diri dan bebas berekspresi sebagai diri.
4. Temukan Makna Diri
Cara untuk menemukannya adalah dengan mengeksplorasi apa yang kita suka dan ingin kembangkan. Di dunia ini, kita bisa menjadi apa saja. Baik kita ingin mencoba menjadi penyanyi, penulis, pelukis, atau pebisnis, kita bisa mencoba semua itu.
5. Ubah Caramu Menjalani Hidup
Hidup untuk yang berarti dimulai dengan pemikiran, tetapi menjalaninya yang akan benar-benar membawa perubahan bagi hidup kita. Lakukan perubahan mulai dari satu hari, satu minggu, satu bulan. Tidak ada perubahan yang terjadi secara instan.
Hidup untuk apa yang berarti itu seperti memberikan hadiah terbaik untuk diri. Pada akhir dari semuanya, apa yang dapat kita harapkan di hidup selain menjalani hidup yang baik dalam kebahagiaan, harmonis, dan damai?
Hidup untuk apa yang berarti itu seperti memberikan hadiah terbaik untuk diri.