Teman Bertumbuh dan Beproses Menjadi Dewasa

Kalau ada satu wejangan atau nasihat yang akhirnya baru bisa saya pahami akhir-akhir ini ialah ungkapan bahwa ikhlas itu seperti otot yang bisa dilatih. Sekarang saya baru bisa memahami ungkapan itu, bahwa ternyata memang segala sesuatu yang berhubungan dengan pikiran kita itu bisa dan memang harus dilatih agar terbiasa. Walaupun, ini juga tidak lantas berarti kalau dilatih terus-menerus otot ikhlas kita akan luar biasa kuat dan akan selalu ikhlas dalam segala situasi yang terjadi, tidak juga. Melatih keikhlasan sebenarnya membantu kita untuk lebih mudah dalam melalui situasi-situasi sulit, juga membantu kita untuk kembali menyeimbangkan emosi dalam diri.

Melatih keikhlasan sebenarnya membantu kita untuk lebih mudah dalam melalui situasi-situasi sulit, juga membantu kita untuk kembali menyeimbangkan emosi dalam diri.

Saat emosi diri lebih stabil, pikiran kita juga bisa kembali jernih. Biasanya, untuk bisa mendapatkan momen berpikir jernih itu harus dikondisikan. Dalam artian, harus diniatkan agar pikiran dan tubuh kita bisa beristirahat. Terlebih, saya atau teman-teman lain yang juga bekerja di dunia kreatif, dengan waktu kerja yang tidak tentu. Kapanpun kita bisa tiba-tiba kepikiran pekerjaan, karena selalu ada hal yang perlu dikerjakan. Maka, ketenangan pikiran perlu dikondisikan. Bisa dengan meditasi, punya waktu sendiri, atau bahkan berolahraga. Terkadang kita perlu melihat sebuah situasi dengan sudut pandang yang lebih luas. Kita zoom out dulu sejenak untuk melihat di mana posisi kita saat ini dan apa langkah selanjutnya yang harus kita lakukan.

Terkadang kita perlu melihat sebuah situasi dengan sudut pandang yang lebih luas. Kita zoom out dulu sejenak untuk melihat di mana posisi kita saat ini dan apa langkah selanjutnya yang harus kita lakukan.

Kejernihan pikiran dan proses seorang manusia bertumbuh itu sangat berhubungan. Manusia bisa bertumbuh menjadi sesuatu yang lebih baik ketika ia tau apa yang ia inginkan atau tuju. Semangat untuk menjalani proses bertumbuh dan menjadi pribadi yang lebih dewasa itu hadir dari pemahaman akan diri sendiri. Kita perlu tau apa yang kita inginkan, ingin menjadi manusia yang seperti apa kita di masa mendatang, potensi, kekurangan, serta ketakutan apa yang kita miliki. Setelah pikiran kita jernih, kita akan lebih mengenal diri dengan utuh. Sehinga, proses bertumbuh akan kita jalani dengan lebih mudah.

Cerita dan sudut pandang saya akan proses bertumbuh ini yang kemudian saya bagikan di album “Pengantar Purifikasi Pikir”. Dari sisi kreatif, album ini berangkat dari tema besar terlebih dahulu, baru sub-tema, kemudian penulisan lagu, lalu ditutup dengan penentuan judul album. Tidak seperti album-album saya sebelumnya, di album ketiga ini tema yang saya angkat justru tidak punya pembatas yang sempit. Saya ingin bercerita tentang bertumbuh dan ini bisa dimaknai dengan sangat luas. Ada banyak hal yang bisa diceritakan, tentang bertumbuh, pendewasaan diri, serta kemandirian.

Karena tema yang diangkat sangat general, jadi pilihan judul yang muncul pun akhirnya sangat beragam. Hingga satu hari sebelum deadline penentuan judul pun masih belum menemukan nama yang tepat. Kalau terlalu umum jadi kurang menggambarkan, sedangkan kalau terlalu spesifik nanti tidak mewakili. Akhirnya saya putuskan untuk menggunakan judul apapun yang terlintas di kepala, saat itu muncullah “Pengantar Purifikasi Pikir”. Jadi sebenarnya nama ini tidak se-serius kelihatannya, nama ini murni dari apa yang keluar di pikiran saya saat itu. Di satu sisi nama ini saya rasa bisa menggambarkan pesan cerita dalam album dengan baik, di sisi lain nama ini juga terkadang dijadikan guyonan karena terkesan terlalu kaku. Hingga akhirnya dirilislah album ketiga saya kali ini dengan nama “Pengantar Purifikasi Pikir.”

Secara susunan lagu, album ini tidak terlalu dirancang sedemikan rupa dinamika emosinya saat didengarkan. Secara pengerjaan frekuensi suara dalam lagu memang dikerjakan dengan sangat serius, karena setiap frekuensi suara memang spesial dan memiliki fungsinya masing-masing. Tapi dalam menentukan pola lagu kita ingin “bermain-main” dengan rasa yang ditangkap oleh teman-teman yang mendengarkan nanti. Jadi bagaimana dinamika perasaan saat mendengarkan album ini pada akhirnya saya serahkan kembali ke teman-teman.

Menurut saya, kebebasan berkarya adalah ketika kita bisa bebas membuat hal yang kita sukai tanpa dibatasi oleh formula. Menurut kamus saya, formula adalah sesuatu yang diciptakan agar kita mencapai titik tertentu yang tak jarang tidak sesuai dengan keinginan hati. Misalnya, formula agar sebuah album laku di pasaran. Penting juga memang, karena kita tentu senang kalau karya yang kita buat bisa dinikmati banyak orang, tapi jangan sampai formula tersebut kemudian mengatur dan menghilangkan kebebasan kita dalam berkarya.

Beda halnya dengan pola. Pola dalam karya adalah tentang hal yang kita lakukan murni karena suka. Katakanlah kita suka membuat baju warna-warni, ya sudah kita membuat lebih banyak baju warna-warni. Menurut saya ini bukan formula, melainkan pola. Kebebasan berkarya pada akhirnya akan membantu kita menemukan pola dalam membuat hal-hal yang kita suka.

Untuk teman-teman yang sedang menjalani proses untuk bertumbuh, coba lakukan banyak hal. Coba semua kesempatan yang datang, baik yang kamu suka maupun tidak. Karena dengan mencoba, kita akan benar-benar tau apa yang kita sukai dan alasan kenapa kita tidak menyukai hal lainnya. Menurut saya, hal terpenting dalam proses bertumbuh adalah sesering mungkin berkomunikasi dengan diri sendiri. Kenali dirimu lebih baik, belajarlah untuk bisa mengalir dalam hidup karena ini akan sangat menyenangkan untuk dijalani. Semoga album “Pengantar Purifikasi Pikir” bisa menjadi temanmu dalam menjalani proses bertumbuh menjadi manusia yang lebih baik.

Menurut saya, hal terpenting dalam proses bertumbuh adalah sesering mungkin berkomunikasi dengan diri sendiri. Kenali dirimu lebih baik, belajarlah untuk bisa mengalir dalam hidup karena ini akan sangat menyenangkan untuk dijalani.