Self Lifehacks

Tantangan Berpendapat

Berangkat dari keluarga konservatif yang menekankan “normal-ness” membuat aku merasa musik rap memberikan tempat untukku berpendapat. Aku merasa dekat dengan musik rap karena ini adalah tempat dimana aku bisa mengutarakan apapun yang ingin aku sampaikan. Aku suka musik rap karena menurutku ada attitude dalam genre musik rap yang beresonansi dengan aku. Tentang the struggle, tentang perjuangan dari nobody ke somebody. Juga tentu saja kembali kepada kesempatan untuk bisa mengekspresikan dan mengungkapkan apapun yang kamu inginkan.

Aku sendiri punya banyak figur panutan yang aku lihat dalam musi, tapi aku akan selalu sebut nama Nicki Minaj. Tidak banyak rapper perempuan yang bisa mencapai titik karir yang ia raih sekarang. A household name, a queen, a legend, a game-changer. Sosok Nicki Minaj juga sering menyuarakan sisi feminim di genre musik yang sangat-sangat male-centric dan aku juga ingin bisa seperti dia.

Dulu sekali pada masa-masa awal aku memulai karir terkadang mungkin ada komentar yang terasa cukup menyakitkan. Tapi sekarang aku tidak terlalu memikirkan komentar tersebut. Aku paham bahwa ini mungkin memang konsekuensi yang hadir bersamaan dengan pilihan karirku. Kita tidak bisa berekspektasi bahwa semua orang akan suka sama kita. Kalau kamu begitu, good luck! Pasti akan sangat melelahkan. Komentar negatif yang aku terima juga hanya 1 dari 1000, jadi aku selalu mencoba untuk fokus pada 1000 komentar baik dan bukan pada 1 komentar negatif. Rihanna aja ada yang nggak suka, apalagi aku? When you think about it that way, it won’t even phase you anymore.

Kita tidak bisa berekspektasi bahwa semua orang akan suka sama kita. Kalau kamu begitu, good luck! Pasti akan sangat melelahkan.

Komentar-komentar negatif tersebut juga akhirnya aku jadikan ide untuk lagu “I’m Ugly”. Aku merasa sudah biasa mendapatkan hate comment di banyak keadaan dan biasanya aku mencoba untuk tetap santai saja. Nah, saat membuat lagu “I’m Ugly” aku ingin menertawakan hal ini, jadi aku buat video TikTok sebagai respon dari komentar buruk yang aku dapatkan. Aku menyanyikan bagian yang nantinya akan menjadi chorus dalam lagu tersebut. Ternyata banyak yang suka, jadi aku aku coba bicarakan dengan produserku, Romderful, 

Yo, this could be something,” dan akhirnya lagu tersebut pun jadi dirilis ke publik.

Terkadang memang lirik dalam laguku bisa dikatakan cukup unik. Aku rasa itu memang bagian dari diriku. Aku selalu punya opini sendiri dan tidak takut untuk menyampaikannya. Contoh, banyak orang-orang yang berpakaian dengan produk desainer dari ujung kepala hingga kaki, that’s cute, tapi kalau kamu bisa mencampurkan highs and lows itu baru iconic menurut kamusku. 

Menjadi perempuan dalam industri musik hip-hop sebenarnya bisa terasa baik dan buruk di saat yang bersamaan. Atau mungkin lebih tepat dijelaskan dengan kalimat, punya tantangan tersendiri. Kita pada dasarnya bermain pada genre musik yang male-centric, di mana kita bisa saja dihujat kalau tidak rap “hard enough”, atau karena penampilan kita nggak “cute enough”. Jika kita berpenampilan dengan cara tertentu akan dikomentari hanya jual penampilan bukan kemampuan rap. Ada banyak cara untuk menjatuhkan rapper perempuan. Aku lebih memilih untuk melihat sisi positifnya, when it’s all guys in the room, you’ll get the spotlight. 

Menjadi perempuan dalam industri musik hip-hop sebenarnya bisa terasa baik dan buruk di saat yang bersamaan. Atau mungkin lebih tepat dijelaskan dengan kalimat, punya tantangan tersendiri. Aku lebih memilih untuk melihat sisi positifnya, when it’s all guys in the room, you’ll get the spotlight. 

Perjalanan karir yang aku lalui juga tidak selalu gemerlap, aku bahkan pernah dibayar dengan sebuah nasi kotak. Tapi aku selalu bilang bahwa kita harus kembali mengingat tujuan akhirnya,ingat kembali kenapa kita memulai ini. Aku sudah melewati berbagai momen di mana aku jatuh dan mungkin ingin menyerah. Tapi ketika aku kembali mengingat tujuan awal kenapa aku mulai, apa yang ingin aku capai, itu yang membuatku terus berjalan. Bagi teman-teman yang mungkin juga baru ingin memulai karir sebagai rapper terutama perempuan just keep doing it and don’t listen to the naysayers. Hope that helps.

Aku sudah melewati berbagai momen di mana aku jatuh dan mungkin ingin menyerah. Tapi ketika aku kembali mengingat tujuan awal kenapa aku mulai, apa yang ingin aku capai, itu yang membuatku terus berjalan.

Related Articles

Card image
Self
Present Perspective: Proses Menjadi Dewasa

Apabila teman-teman ada yang merasa kalau menjadi dewasa itu melelahkan dan menyulitkan, mungkin yang perlu dilakukan adalah balajar untuk slowing down dan sunggung-sungguh mengenal diri. Apa yang dirasakan oleh bagian dirimu sehingga merasa kalau menjadi dewasa itu sulit dan melelahkan.

By Raden Prisya
27 May 2023
Card image
Self
Untuk Apa Hidup: Musim Kehidupan

Hidup juga dipenuhi dengan musim yang mendewasakan dan menjadi bagian dari cerita kehidupan kita. Ada musim dalam hidup yang mengajarkan hal-hal yang tidak terduga. Ada musim di mana kita belajar memahami berbagai jenis perasaan dalam diri. Ada musim yang memberikan pengalaman mencintai seseorang, merindukan seseorang, hingga kecewa terhadap seseorang.

By Joshua Budiman
27 May 2023
Card image
Self
Dear, Aku Yang Dulu: Berat Yang Membumi

Sudah lama kamu putus dengan pacarmu, tapi dia masih terus jadi aktor utama ceritamu. Kamu jauh dari teman-temanmu. Ingin menjadi sosok nomor satu bagi mereka, namun berat upaya yang harus dikeluarkan. Kamu mengeluh mengenai pekerjaanmu yang, aku kutip, “tidak memberi manfaat pada masyarakat”. Saat memajang dirimu di sosial media, kamu mencoba membuktikan seakan setiap aksimu itu heroik dan penuh pertimbangan. Di post lain kamu berupaya untuk terlihat santai tanpa konflik, padahal kamu butuh 20, 60 menit, atau 2 jam untuk memikirkan foto dan caption yang sempurna.

By Lalitia Apsari
27 May 2023