Self Work & Money

Tahun Baru, Pekerjaan Baru

Tahun yang baru biasanya memberikan kita semangat baru untuk memulai sesuatu yang baru. Di penghujung tahun banyak dari kita merefleksikan kembali apa yang sudah dan belum dicapai dalam hidup. Termasuk dalam pekerjaan. Tidak jarang di saat yang sama terlintas pemikiran untuk memperbaiki perjalanan karier. Entah adanya keinginan untuk pindah kerja atau malah mencoba profesi baru yang lebih sesuai dengan hasrat hidup. Hanya saja sebelum memutuskan sesuatu hal yang besar dalam hidup ada baiknya kita mengisi pikiran dengan berbagai pertimbangan. Alih-alih mengejar sesuatu yang sekadar keinginan sesaat saja.

Seandainya ingin beralih profesi, dasari pertimbangan tersebut dengan passion yang dimiliki. Kita akan tahu apakah pekerjaan yang dilakukan saat ini tepat atau tidak untuk kita jika mau menyadari pertandanya. Apabila tidak menyukai pekerjaan yang sedang dijalani biasanya kita tidak akan nyaman pergi ke kantor. Baru bangun tidur saja sudah mengeluh, “Yah, harus masuk kantor lagi, harus mengerjakan tugas yang tidak saya suka.Memang dalam bekerja pasti ada saatnya kita harus mengerjakan sesuatu yang kurang disukai. Tapi kalau setiap hari merasakan tidak suka pada semua tugas yang diberikan rasanya sudah harus mempertimbangkan apakah pekerjaan ini harus diteruskan. Seringnya mendapat teguran dari atasan juga bisa jadi sinyal. Kalau mencintai pekerjaan tentu saja kita akan melakukannya dengan maksimal. Saat tidak suka kita jadi memiliki kecenderungan untuk menunda dan akhirnya membuang waktu untuk hal lain ketimbang menyelesaikan tugas. Jadilah lalai dalam tanggung jawab. Sehingga kita harus benar-benar memahami potensi diri dulu sebelum akhirnya bertekad bulat mengakhiri profesi yang diemban saat ini.

Seandainya ingin beralih profesi, dasari pertimbangan tersebut dengan passion yang dimiliki.

Sebagian orang bisa sukses di profesi tertentu yang bahkan tidak berhubungan dengan latar belakang pendidikannya. Seperti saya sendiri yang adalah lulusan komunikasi namun sekarang menjadi seorang perekrut. Saya tidak punya latar belakang psikologi sama sekali. Akan tetapi saya senang bertemu orang baru. Saya tahu bahwa saya berkemampuan baik untuk bersosial dengan banyak orang, bisa mengelola hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia. Ada pula seorang lulusan kedokteran gigi yang saya kenal sukses dengan jenjang karier di dunia digital. Dunia yang amat berseberangan dengan latar belakang pendidikannya. Dia mengaku keinginan menjadi dokter gigi adalah keinginan orangtuanya. Sehingga dia tidak bisa melanjutkan profesi tersebut. Padahal prospek menjadi seorang dokter gigi sangatlah bagus. Tapi dia tetap sukses dengan pekerjaan yang sesuai dengan hasrat hidupnya.

Setelah mengetahui passion dan kemampuan apa yang kita punya penting juga untuk mempersiapkan diri dengan berbagai “perkakas”. Rasanya sulit akan diterima perusahaan jika profil kita tidak menunjang profesi yang ingin dilamar. Misalnya pengalamanmu selama tiga tahun adalah menjadi akuntan. Lalu sekarang kamu menyadari kemampuan dan potensi besar di bidang desain grafis. Berarti kamu harus memiliki “modal” yang meyakinkan dulu sebelum akhirnya benar-benar beralih profesi. Contohnya dengan memperbaiki CV, profil LinkedIn atau bahkan mempersiapkan presentasi yang menunjukkan kemampuanmu di bidang tersebut. Sebuah nilai tambah jika kamu juga bisa memberikan kontak pihak yang bisa memberikan testimoni seputar kemampuan itu. Bisa juga melampirkan kursus atau pelatihan tertentu yang sehubungan dengan profesi baru.

Sebagian orang bisa sukses di profesi tertentu yang bahkan tidak berhubungan dengan latar belakang pendidikannya. 

Tidak jauh berbeda dengan beralih profesi, pertimbangan pindah kerja juga harus didasari dengan adanya pertanda. Selain perasaan tidak nyaman datang ke kantor tadi, kita bisa mulai berpikir untuk pindah ketika tidak ada pergerakan sama sekali di posisi sekarang ini. Tapi lamanya kita bekerja harus diperhatikan juga. Kalau dalam waktu dua tahun bekerja di satu perusahaan posisi kita tidak mengalami pergerakan atau berpotensi untuk mendapat tanggung jawab lebih rasanya sudah harus siap-siap buat surat pengunduran diri. Pasalnya bisa saja perusahaan memang tidak melihat adanya masa depan untuk kita di sana. Akan tetapi dengan pengalaman selama dua tahun tersebut kita sudah memiliki nilai untuk perusahaan lain sehingga bisa menempati jenjang lebih tinggi. 

Meskipun tidak ada kata terlambat untuk meninggalkan pekerjaan dan memulai pekerjaan baru, kita juga harus tetap berstrategi dan memutuskan dengan matang. Banyak perusahaan yang cukup memerhatikan lamanya bekerja calon karyawan. Dari pengalaman saya bekerja sebagai perekrut, sebuah perusahaan seringnya lebih memilih mereka yang berpengalaman di posisi yang sama paling tidak selama dua tahun. Analisanya kalau orang tidak bisa bekerja di satu perusahaan dalam waktu yang cukup lama, dia memiliki kecenderungan masalah loyalitas. Apalagi mereka yang setiap enam bulan pindah kerja. Untuk mengetahui sebuah pekerjaan atau perusahaan cocok atau tidak dengan kita dibutuhkan waktu lebih dari enam bulan. Sekarang saja untuk posisi level senior masa percobaannya adalah enam bulan. Dampaknya tentu saja berpengaruh pada citra sang kandidat. Akan menjadi sebuah pertimbangan besar untuk sebuah perusahaan menerima mereka yang terlalu sering berganti pekerjaan atau perusahaan. Baru melihat CV saja mungkin tidak akan dihubungi sama sekali. Akhirnya reputasi menjadi kurang baik karena sulitnya berkomitmen dengan satu profesi atau institusi.

Related Articles

Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024
Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024