Jika judul artikel ini cukup menarik hingga membuat Anda mengklik tautannya, selamat! Anda saya jebak! Dalam beberapa paragraf kedepan saya justru akan panjang lebar bercerita betapa dekatnya Anda dengan kematian.
Mengapa saya perlu menjebak? Saya butuh traffic ke artikel saya dan jika judul artikel saya tentang kematian, ada 99% kemungkinan Anda tidak akan membaca artikel ini. Kita punya kecenderungan menghindar dari diskusi tentang kematian. Konon katanya, kita adalah generasi penyangkal kematian.
Riset mengungkapkan otak kita berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah kita memikirkan tentang kematian. Sebuah studi menemukan bahwa otak melindungi kita dari ketakutan eksistensial dengan mengkategorikan kematian sebagai peristiwa malang yang hanya menimpa orang lain. Kematian menjadi sesuatu yang banyak orang hindari dan benci - musuh bersama yang harus dikalahkan. Lihat saja kebanyakan fantasi kontemporer tentang keabadian, seputar krim anti-penuaan hingga upaya mengunduh otak seseorang sehingga dia dapat terus hidup secara virtual, hingga krionik, praktik membekukan dan menyimpan tubuh atau bagian tubuh, berharap ilmuwan masa depan akan mencairkannya serta menghidupkannya kembali. Kita menghabiskan hidup untuk menjaga jarak dari kematian. Padahal mati adalah bagian alami dari kondisi manusia. Tidak bisa dihindari.
Kita menghabiskan hidup untuk menjaga jarak dari kematian. Padahal mati adalah bagian alami dari kondisi manusia. Tidak bisa dihindari.
Ilusi manusia bisa hidup di muka bumi ini selamanya adalah sebuah masalah. Manusia menjadi arogan. Muncul hasrat menguasai orang lain, menguasai sumber daya, mengeruk isi bumi tanpa memikirkan konsekuensi, baik saat hidup maupun setelah kematian. Arogansi dan rasa percaya diri berlebihan akan berujung pada konsekuensi yang serius. Terlalu percaya diri pada keterampilan diri sendiri di jalan raya terbukti menyebabkan pola mengemudi berisiko yang berujung pada kecelakaan serius. Dalam bidang kesehatan, hal itu dapat menyebabkan kesalahan diagnostik yang fatal. Di bidang hukum, hal itu dapat menyebabkan tuduhan palsu dan kegagalan keadilan. Dan dalam bisnis, arogansi manajerial mendorong perusahaan untuk tergoda melakukan penipuan dan kebohongan bisnis.
Kematian mengajari tentang kerendahan hati. Kematian adalah sanggahan radikal atas kekuatan manusia dan pengingat yang gamblang tentang perlunya berhubungan dengan makna yang berada di luar dimensi dan waktu manusia. Umat manusia tanpa kematian akan menjadi arogansi tanpa akhir. Kematian menyangkal pendewaan dan merusak kesombongan manusia.
Kematian mengajari tentang kerendahan hati.
Kematian menyadarkan bahwa dalam hidup ini tidak permanen dan tidak ada yang akan bertahan selamanya, tidak peduli seberapa besar kendali yang Anda coba lakukan. Ini yang membuat makna hidup begitu mendalam. Hidup itu seperti pelangi. Cahaya dan hujan membentuk keindahannya, lalu memudar.
Hidup itu seperti pelangi. Cahaya dan hujan membentuk keindahannya, lalu memudar.
Kematian mengajarkan kita untuk hidup pada saat ini dan hidup untuk hal hal yang paling bermakna. Kita menghabiskan hidup membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting dan tidak membuat bahagia. Kita membuang begitu banyak waktu hanya untuk mencapai akhir dan menyadari bahwa kita menghabiskan waktu kita pada hal yang salah.
Tabu atau tidak, kematian dan menjadi sekarat adalah bagian dari percakapan yang perlu kita lakukan. Dengan mendorong percakapan tentang akhir kehidupan, harapan saya adalah bahwa kita mendapatkan kembali pengetahuan tentang kematian, arti hidup sebenarnya dan menghilangkan banyak kecemasan. Mempelajari begitu banyak cara orang-orang dalam budaya lain dalam menavigasi akhir kehidupan membantu kita dalam membangun perspektif bahwa ada berbagai kemungkinan respons terhadap kelemahan dan keterbatasan manusia. Ini bisa membantu kita untuk mengakui bahwa kematian adalah bagian integral dari kehidupan.
Dengan mendorong percakapan tentang akhir kehidupan, harapan saya adalah bahwa kita mendapatkan kembali pengetahuan tentang kematian, arti hidup sebenarnya dan menghilangkan banyak kecemasan.
Kematian bisa menjadi alat pencerahan yang luar biasa dan tidak perlu menunggu dan menyaksikan sebuah kematian untuk mengubah cara hidup Anda. Setiap hari Anda memiliki kesempatan untuk menciptakan kehidupan dengan tujuan dan makna. Berkomitmen untuk sepenuhnya hidup dan mengekspresikan diri Anda yang terbaik.
Hidup itu singkat. Gunakan untuk menyebarkan kebahagiaan.