Self Work & Money

Pola Pikir Saat Berinvestasi

Belakangan ini, mungkin kita sering mendengar pembahasan mengenai investasi. Terlebih dengan momen pandemi yang membuat banyak orang jadi tergerak untuk memulai dan menyadari pentingnya pengelolaan uang.

Investasi sendiri dalam konteks pengelolaan keuangan pribadi adalah aktivitas mengalokasikan sejumlah uang dengan mengharapkan imbal hasil yang akan digunakan untuk mencapai tujuan keuangan. 

Namun masih banyak yang salah kaprah dan menganggap bahwa jika seseorang sudah mulai berinvestasi tandanya dia sudah melakukan pengelolaan keuangan, padahal belum tentu. Pengelolaan keuangan itu komprehensif. Mulai dari memastikan penghasilan lebih besar dari pengeluaran, mempersiapkan risiko hidup sebagai manusia seperti sakit atau kematian, mempersiapkan investasi untuk masa depan, hingga kemampuan untuk mempertahankan aset yang dimiliki agar dapat diwariskan pada generasi selanjutnya

Kemudian yang jamak terjadi, kekeliruan tentang berinvestasi berdasarkan instrumen keuangan terlebih dahulu. Padahal, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan dalam berinvestasi baru diikuti dengan produk investasinya. Tujuan investasi ini sifatnya sangat personal sehingga tujuanmu sangat mungkin berbeda dengan orang lain, dan itu bukan masalah.

Ada yang tujuan terdekatnya mungkin dana menikah dulu baru beli rumah, tapi ada pula yang memilih untuk membeli rumah dulu baru menikah. Dua-duanya tidak masalah, set financial goals that works for you. Kalau misalnya kamu masih lajang dan ingin menjadikan traveling atau nonton konser di luar negeri juga boleh saja.

Kita bisa punya tujuan yang berbeda di setiap tahapan usia atau fase kehidupan kita. 

Setelah kamu sudah menentukan tujuan dalam berinvestasi, tentukan tenggat waktunya. Tahun depan, dua tahun lagi, atau bahkan sepuluh tahun lagi? Setelah itu barulah tentukan jenis investasinya. Jika kamu memiliki tujuan dalam jangka pendek maka pilih produk investasi low risk, sementara untuk jangka panjang kamu bisa ambil produk investasi yang lebih high risk. Jangan lupa, sesuaikan juga dengan profil risiko masing-masing.

Sebelum memulai investasi, ada banyak tahapan yang harus dilalui, dan sebaiknya jangan dilompati. Pertama, pastikan bahwa penghasilanmu lebih besar dari pengeluaran. Harus ada selisih di antaranya. Kalau tidak ada, maka mulai tinjau kembali kondisi keuanganmu. Apakah pengeluarannya terlalu besar? Adakah yang bisa diirit? Atau justru penghasilannya yang terlalu sedikit? Sangat mungkin masalahnya adalah penghasilan yang kurang karena tanggungan yang banyak misalnya. 

Kedua, cek apakah kamu memiliki asuransi kesehatan? Apakah BPJS Kesehatanmu selalu dibayar rutin? Atau apakah kantormu menanggung jika kamu sakit? Banyak orang yang harus jual aset saat ada anggota keluarga sakit sehingga memiliki asuransi kesehatan jadi salah satu prioritas utama.

Jika memiliki tanggungan, jangan lupa pertimbangkan untuk membeli asuransi jiwa hingga kalau kamu meninggal dunia, tanggunganmu bisa melanjutkan hidup tanpa beban finansial.

Ketiga, pastikan kamu memenuhi dana darurat terlebih dahulu. Dana darurat dapat membantu kita menghindari utang karena kondisi darurat yang sering kali terjadi. Mulai dari handphone rusak, kendaraan masuk bengkel, rumah bocor, atau keadaan-keadaan darurat lainnya. Setelah semua tahapannya aman, barulah mau bisa mulai berinvestasi. Jika mulai berinvestasi tanpa memenuhi ketiga tahapan tersebut, tujuan keuanganmu rentan untuk tidak tercapai.

Lalu apa indikasi keberhasilan investasi kita? Tentu ketika tujuan keuangan kita tercapai tepat pada waktunya. Kalau memang ternyata tidak terpenuhi, kita bisa melihat kembali dimana kesalahan yang kita lakukan. Bisa jadi karena kurang konsisten, perkiraan return terlalu tinggi, atau karena kejadian luar biasa seperti pandemi.

Hal penting lain yang harus kamu pahami saat berinvestasi adalah disiplin dan mulai sedini mungkin. Nominal kecil akan lebih baik jika dilakukan dengan rutin. Saat kamu mendapat rezeki yang lebih besar, nantinya investasi sudah menjadi bagian dari kebiasaan sehingga kamu bisa lebih mudah mencapai tujuan keuangan yang kamu inginkan. 

Related Articles

Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024
Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024