Self Lifehacks

Perubahan Berasal dari Dalam

Ivana Atmojo

@ivanaatmojo

Personal Branding Coach

Fotografi Dokumentasi: Ivana Atmojo

Jika diminta untuk mendefinisikan gaya hidup mindful, saya tidak bisa mengungkapkan secara singkat. Nyatanya, gaya hidup mindful tidak hanya berarti kita harus mengikuti arus – hidup di masa kini. Tidak hanya melakukan apa yang kita percaya karena orang lain berkata demikian. Gaya hidup yang mindful berarti kita terus bertanya dan mempertanyakan kembali kepercayaan dan pandangan kita terhadap dunia demi menemukan jati diri. Gaya hidup mindful juga bisa berarti meningkatkan kesadaran akan siapa diri kita dari dalam, bagaimana kita menemukan arti hidup, merasakan pengalaman yang membuat kita merasa hidup– yang sudah pasti berbeda dari orang lain. Juga bagaimana menghidupi kebenaran yang membuat kita bahagia. Pada akhirnya kita pun dapat lebih mudah menemukan pencerahan tentang apa yang diinginkan. Tanpa pencerahan kita akan lebih mudah terganggu, tersesat bahkan stres. 

Gaya hidup yang mindful berarti kita terus bertanya dan mempertanyakan kembali kepercayaan dan pandangan kita terhadap dunia demi menemukan jati diri.

Gangguan tersebut bisa berasal dari kebiasaan kita mengandalkan opini orang lain sampai kita kehilangan diri sendiri dan apa yang sebenarnya kita inginkan di dunia ini. Kemudian kita hanya mengikuti apa yang kebanyakan orang lakukan, membiarkan waktu berlalu begitu cepat. Lalu kita terheran ke mana waktu itu pergi dan akhirnya menyesal karena tidak berani melalui jalan-jalan sendiri dan tidak mendengarkan suara hati yang terus berbisik. Ketika kita mindful, kita dapat melihat lebih jelas mengapa kita melakukan suatu hal, mengapa kita semua sama dalam perbedaan, dan bagaimana dunia akan menjadi tempat lebih indah jika kita lebih mencintai dan mengurangi sisi “menghakimi”. Pencerahan ini juga membuat kita sadar bahwa gaya hidup yang mindful mencakup semua area hidup, selama kita masih bernapas.

Saya adalah tipe orang yang selalu berusaha keras untuk mengejar yang terbaik. Akibatnya jalan manapun yang dipilih saya akan melakukannya penuh ambisi. Saya terus mendorong diri lebih dari batas kemampuan. Sampai-sampai menciptakan stres dan tekanan yang tinggi tanpa disadari. Seberapapun kita menikmati pekerjaan yang kita lakukan, stres dan tekanan ini akan tetap ada. Pelajaran berharga pun saya dapatkan dari pengalaman belajar cello. Saat bermain cello kita membutuhkan kondisi jari-jari tangan yang baik dan kuat menekan senar-senarnya. Saya cenderung ‘memaksakan’ jari jemari saya untuk menekan terlalu kuat. Akibatnya tangan kiri saya cepat sekali lelah. Latihan 90 menit saja sudah membuat jari manis dan kelingking saya lemas dan mau dipaksakan juga tidak ada lagi kekuatan. Guru saya pun berkata, “Jika kamu berlatih setiap hari kamu akan punya jari-jari yang kuat. Berhenti memforsir jari-jarimu. Alih-alih, fokus pada melepaskan tekanannya.”

Tentu saja perkataan guru saya tersebut menjadi pencerahan untuk saya. Tiba-tiba saya menemukan kekuatan lebih dari yang saya pernah miliki. Inilah yang kemudian saya terapkan dalam pekerjaan setiap hari. “Melepaskan tekanan” menjadi mantra saya. Secara rutin dan secara sadar saya mengingatkan diri untuk melepaskan tekanan yang dirasakan. Dan berhasil! Tekanan apapun yang saya hadapi, sebanyak apapun pekerjaan yang masih harus diselesaikan, saya bisa lakukan dengan lebih tenang, tanpa stres. Hasilnya saya tidak pernah kekurangan energi. Itu berarti kita menjadi jauh lebih kuat ketika fokus pada bagaimana melepaskan tekanan dan let it go. Dengan demikian kita bisa mengejar yang terbaik tanpa berada di bawah tekanan. Kita menjadi jauh lebih kuat saat fokus melepaskan tekanan yang ada. Semuanya demi mendapatkan kebahagiaan sejati. 

Kita menjadi jauh lebih kuat saat fokus melepaskan tekanan yang ada.

Bagi saya kebahagiaan adalah sukacita yang kita rasakan ketika mempergunakan kemampuan kita hingga tetes terakhir. Kita semua terlahir di dunia dengan bakat, keterampilan, dan panggilan hidup yang berbeda-beda. Apapun bakat dan kemampuan yang kita miliki, perlu diasah, dipertajam dan dibagikan pada dunia. Dunia ini membutuhkan talenta kita sebagai seorang individu. Kejarlah impian dan maksimalkan talenta yang kita miliki selama masih bisa. Jangan sudahi hidup dengan berkat yang masih tersisa. Inilah cara kita menghidupi hidup tanpa penyesalan. Kebahagiaan sejati seringkali berada dalam proses pencariannya dan pada pertarungan meraih sesuatu. Saat kita menikmati proses perjuangan memenuhi potensi diri: menjadi seseorang yang kita inginkan, mengasah kemampuan yang kita ingin pelajari, inilah kebahagiaan yang kita butuhkan selama hidup. Bagi saya inilah hadiah dari hidup. Di kondisi apapun hidup kita saat ini, kita belum selesai. Temukan jalan untuk mengejar apapun yang kita inginkan. Lupakan segala hal yang dapat menghambat. Berikan kesempatan pada diri sendiri, pada kemampuan yang dapat dijadikan kontribusi besar pada dunia. Pergunakan bakat sebaik-baiknya dan kita akan meninggalkan nantinya dunia dengan bahagia.

Kebahagiaan adalah sukacita yang kita rasakan ketika mempergunakan kemampuan kita hingga tetes terakhir.

Dari kebahagiaan yang dimiliki kita dapat memenuhi pengertian sukses secara pribadi. Seberapapun kita meningkatkan kebahagiaan, kita meningkatkan kesuksesan pula. Otak kita telah terprogram untuk menampilkan performa terbaik bukan saat sedang berada di kutub negatif melainkan di kutub positif. Saat stres bagian otak kita akan mati dan kita tidak lagi memiliki akses untuk memaksimalkan kapasitasnya. Sehingga kebahagiaan menjadi amat menantang. Siapapun dapat merasa lebih bahagia karena kebahagiaan adalah sebuah kemampuan, kebiasaan, etika bekerja dan pilihan secara sadar. Sebuah pilihan yang hanya dapat kita miliki jika hidup secara mindful. Jadi ajaran zaman dulu yang mengharuskan kita untuk bekerja keras mengejar kesuksesan – karena jika kita sukses kita akan bahagia – justru terbukti terbalik. Kita harus bahagia dulu baru bisa sukses. Sukses itu tidak dapat diartikan secara spesifik. Secepat apapun kita mencapai suatu target yang sudah kita impikan sejak lama, otak kita akan menciptakan target baru. Akan selalu ada pencapaian baru untuk diraih. Apabila kita membiarkan diri bahagia hanya saat mencapai target yang diartikan kesuksesan tersebut, kita hanya akan bahagia dalam waktu singkat. Sementara apabila kita menempatkan kebahagiaan dan suka cita pada proses dan perjuangan dalam mencapai sesuatu, kita akan mendapatkan kebahagiaan yang berkepanjangan.

Kita harus bahagia dulu baru bisa sukses.

Related Articles

Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024
Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024