Perjalanan Menghidupi Cita-Cita

Aku pernah merasakan gaya hidup yang sangat tidak seimbang, hanya bekerja terus menerus tanpa mempertimbangkan kesehatan jiwa dan raga. Sampai akhirnya aku mendapat peringatan melalui serangan stroke ringan saat masih berusia 28 tahun. Kemudian aku kembali mengingat cita-citaku dulu untuk memulai brand yang semua karyanya adalah hasil tanganku sendiri. Selama masa pemulihan, aku bersama dengan orang tua melakukan perjalanan spiritual ke India. 

Aku juga berkunjung ke gua Ajanta dan Ellora, di sana terdapat lukisan tentang riwayat Sang Budha. Aku terkagum-kagum melihat lukisan tersebut, lalu berpikir sebenarnya aku juga bisa menjadi seperti seniman ini. Aku menyadari bahwa aku dianugerahkan bakat dari Tuhan dan alam semesta yaitu bakat seni yang selama ini belum aku gunakan dengan baik. Saat kembali pulang ke Indonesia, keputusanku saat itu sudah bulat bahwa aku akan keluar dari kantor dan mulai kembali menghidupkan cita-cita yang aku miliki. 

Saat itu aku sangat ingat bahwa tekadku jelas, walaupun aku belum tau apakah ada yang akan mengapresiasi atau apakah aku bisa hidup dari karyaku. Satu hal yang aku yakini adalah aku ingin melakukan ini sepanjang usia yang aku punya, maka inilah awal mula dari MIWA Pattern. Tag line dari MIWA adalah happiness in pattern, aku ingin menyebarkan kebahagiaan lewat karya-karya yang menginspirasi. Karena hal ini pula, di setiap pembelian MIWA akan ada post card yang menjelaskan setiap motifnya. Jadi ada cerita kebaikan disetiap motif yang MIWA berikan.

Banyak orang mungkin mengira saat kita bekerja sesuai passion maka segalanya akan lebih mudah dan santai, padahal tidak juga. Punya bisnis sendiri artinya siap untuk lebih sibuk daripada menjadi pegawai kantor. Yang membedakan adalah rasa kepemilikan dalam hati kita. Aku pun pernah merasa lelah, kecewa, capek, hingga ingin menyerah, pernah banget, tapi saat kita menghidupi cita-cita kita, daya juangnya akan berbeda. Bekerja sesuai passion membuat bekerja 24 jam, bahkan di akhir pekan tidak terasa seperti bekerja. 

Banyak orang mungkin mengira saat kita bekerja sesuai passion maka segalanya akan lebih mudah dan santai, padahal tidak juga.

Beda rasanya saat kita bekerja dengan hati atau hanya bekerja karena harus, dan aku sudah pernah merasakan keduanya. Saat kita mengerjakan sesuatu dengan hati, kita akan berjalan lebih jauh. Bukan berarti aku tidak pernah minder dengan karyaku sendiri, pasti pernah. Di sinilah pentingnya peran orang-orang di sekitar kita. Sehebat-hebatnya seseorang pasti pernah merasa lemah dan perlu dikuatkan oleh orang lain. Orang-orang disekitar kita pada dasarnya membentuk diri kita saat ini. Maka kalau ada yang bilang bergaul jangan pilih-pilih, menurutku justru harus pilih-pilih. Ada baiknya kalau kita bisa dikelilingi oleh orang yang membuat kita menjadi orang yang lebih baik. 

Beda rasanya saat kita bekerja dengan hati atau hanya bekerja karena harus, dan aku sudah pernah merasakan keduanya. Saat kita mengerjakan sesuatu dengan hati, kita akan berjalan lebih jauh.

Dari perjalananku menghidupi cita-cita yang aku miliki, aku menyadari bahwa cita-cita adalah hal bisa membuat kita semangat bangun di pagi hari dan memberikan harapan dalam hidup. Meski begitu, cita-cita juga selalu bisa berubah, sesuai dengan tahapan hidup yang kita jalani. Dulu aku bercita-cita untuk punya brand sendiri, dan sekarang sudah tercapai. Lalu apakah aku selesai? Tentu tidak. Kalau sekarang ditanya apa cita-citaku, aku ingin MIWA go international. Ada seorang temanku yang sudah sangat sukses dalam karir, lalu sekarang ia ingin menjadi ibu rumah tangga dan punya anak, ya, boleh saja dan tidak ada yang salah. Cita-cita kita selalu bisa berubah tergantung pengalaman hidup yang sedang kita rasakan. 

Aku menyadari bahwa cita-cita adalah hal bisa membuat kita semangat bangun di pagi hari dan memberikan harapan dalam hidup. Meski begitu, cita-cita juga selalu bisa berubah, sesuai dengan tahapan hidup yang kita jalani.

Saat apa yang kita usahakan belum membuahkan hasil yang kita inginkan, jangan dulu menyerah. Dunia itu berputar, kadang kita di bawah tapi nanti akan naik lagi, jadi jangan takut. Jangan juga lupa untuk berdoa. Terkadang kita terlalu fokus untuk bekerja sekeras-kerasnya tetapi lupa berdoa, karena kita ini bukan hanya makhluk sosial tetapi juga makhluk spiritual yang tetap harus menjaga hubungan kita dengan alam semesta.

Menurutku, setiap orang sebenarnya diciptakan untuk menjadi berkat bagi orang lain, sesederhana itu. Jadi jangan mudah menyerah dan terus berusaha sebaik yang kita bisa. 

Saat kita ragu akan diri kita sendiri, mungkin kita sebenarnya belum benar-benar mengenal diri kita sendiri. Sebenarnya semua jawaban dari keraguan kita ada di dalam hati yang sering kali jarang kita dengarkan. Aku ingat sekali perkataan Sang Budha, bahwa apa yang kita pikirkan, itulah yang akan terjadi. Bayangkan kalau kita selalu berpikiran negatif? Kita pasti akan jadi orang yang sangat negatif pula. Saat kita berpikir bahwa akan ada hal baik yang datang pada kita, pasti ini juga akan menarik energi positif untuk menghampiri kita.

So don’t worry, all is well. May you always be happy.