Bayangkan jika hidup ini dilalui begitu saja tanpa tahu apa motivasi menjalaninya. Hidup bisa terasa hambar jika kita tak tahu apa yang benar-benar disukai atau diinginkan, tanpa ada hal-hal yang mendorong untuk terus semangat dan maju. Kita butuh passion untuk merasa hidup. Untuk memiliki tujuan dalam menjalani keseharian sehingga kita bisa merasa terdorong untuk sampai di sana. Dengan memiliki passion, hidup kita bisa terasa lebih jelas dan terarah. Passion juga bisa membantu kita mengenal diri sendiri, dan membentuk karakter.
Kita butuh passion untuk merasa hidup. Untuk memiliki tujuan dalam menjalani keseharian sehingga kita bisa merasa terdorong untuk sampai di sana.
Sejak kecil, salah satu passion saya adalah menyanyi. Ia sudah menjadi bagian dari keluarga besar yang juga menjadi bagian besar dari diri saya. Musik selalu jadi perayaan kami. Namun memang, sejak melahirkan saya sedang beristirahat dari kegiatan menyanyi. Terasa ada yang hilang dari diri saya dan di saat yang sama, saya jadi semakin percaya bahwa passion dapat melengkapi hidup. Ia bisa membuat diri kita menjadi utuh sehingga kita perlu untuk mencari tahu dan menemukannya dalam hidup. Mungkin passion itu bukanlah yang berhubungan dengan jenjang karier. BIsa saja passion yang kita punya hanyalah hobi yang tidak menghasilkan apapun kecuali kesenangan dan kepuasan batin. Apapun itu, saya percaya setiap orang pasti punya. Sekalipun mungkin saat ini belum ditemukan.
Melihat kembali ke belakang, saya banyak belajar tentang menjalani passion. Radhini yang dulu adalah seseorang yang penuh ambisi dan berapi-api dalam menjalankan passion. Dulu saya harus mendapatkan apa yang direncanakan, apa yang diinginkan, dan apa yang dituju. Namun suatu kali saya pernah mengalami kekecewaan dari ambisi itu. Akhirnya semakin dewasa, saya semakin memahami bahwa berambisi bisa jadi baik hanya saja kita tetap harus menyertakan kata “tapi” setelahnya. Boleh berambisi, tapi jika tidak tercapai tidak masalah. Masih ada rencana dan kesempatan lain. Kini saya tetap punya tujuan dan target dalam menjalani passion. Tapi hanya menjadikannya panduan saja. Untuk melihat perkembangan apa yang sudah terjadi dalam hidup, agar terlihat ada kemajuan dalam setiap langkah saya.
Dengan adanya passion yang memberikan tujuan, saya bisa tetap memiliki mimpi. Misalnya dalam bermusik, sekalipun sudah menyanyi sejak kecil, saya masih ada tujuan yang belum tercapai. Saya masih ingin membuat album dengan lagu-lagu yang diciptakan sendiri. Jika sebelumnya saya masih menyanyikan lagu ciptaan orang lain, di masa depan saya ingin terlibat penuh dalam pembuatan lagu. Oleh sebab itu, saya bisa menghasilkan karya benar-benar berasal dari pemikiran, pengalaman, dan keinginan. Kehadiran mimpi inilah yang menjadi panduan saya saat ini agar bisa terus terdorong dan berkembang untuk sampai di sana.
Saat memiliki passion, sangatlah wajar jika pada satu waktu kita merasa jenuh. Apalagi kalau yang sedang dijalani itu sudah tidak memiliki tantangan yang dapat menuntun pada pengembangan diri. Selain musik, saya juga memiliki passion di penyiaran. Meskipun suka sekali dunia tersebut, saya sempat merasa jenuh karena sudah melewati berbagai rintangan. Kala itu, tidak ada lagi hal baru yang dapat saya eksplor. Oleh sebab itu, setelah 10 tahun berada di dunia radio, saya memutuskan untuk rehat agar nanti kalau ingin kembali lagi akan terasa berbeda. Beruntungnya dalam proses rehat itu saya bertemu dengan sahabat-sahabat di Rapot untuk membuat podcast. Walaupun formatnya berbeda dengan siaran di radio, tapi ini cukup menyalurkan passion saya pada dunia penyiaran.
Saya memang beruntung bisa menjalani idealisme dan mendapatkan keuntungan dari passion yang dimiliki. Hanya saja, saya merasa semua orang bisa mendapatkan keberuntungan ini juga jika tahu apa yang diinginkan lalu menjalankannya dengan konsisten. Saya menjalani passion bermusik dan siaran tidak hanya satu-dua bulan. Sudah tahunan saya menekuninya. Bahkan dari usia yang masih belia. Di penyiaran, saya sudah 10 tahun berkarya. Semengara bernyanyi secara profesional sudah dilakukan dari SMA. Awalnya saya hanya menjadi backing vocal musisi-musisi besar sebelum akhirnya bisa membuat album sendiri. Maka, saya bisa menyimpulkan bahwa konsistensi dan berani mencoba setiap kali ada peluang merupakan kunci untuk mencapai tujuan hidup.
Konsistensi dan berani mencoba setiap kali ada peluang merupakan kunci untuk mencapai tujuan hidup.
Tujuan saya sendiri dalam berkarya selain untuk membahagiakan diri sendiri adalah untuk membahagiakan orang lain. Karya yang dibuat dari hati dan dikemas sedemikian rupa itu diharapkan bisa memberikan inspirasi pada banyak orang. Atau paling tidak bisa menemani mereka dalam menjalani keseharian. Agar karya tersebut bisa benar-benar datang dari hati, kita pun harus mengikuti kata hati atas apa yang benar-benar disukai atau tidak. Saya percaya kita bisa menelaah dan memilih hal-hal yang disukai atau tidak.
Contohnya untuk saya adalah menjadi pembawa acara. Rasanya sudah lumrah di kalangan penyiar untuk menjadi pembawa acara. Banyak penyiar yang melakukan itu. Banyak pula yang menawarkan kesempatan tersebut pada saya. Sayangnya, saya merasa itu bukan hal yang disukai dan ingin diteruskan. Ketimbang merugikan orang lain karena bukan passion saya, lebih baik tidak dilakukan. Yang penting, saya sudah pernah mencoba. Jadi sebenarnya, dalam hidup kita dibukakan begitu banyak pintu pilihan. Namun pada akhirnya, kita tetap harus memilih mana pilihan yang benar-benar disukai, yang membuat kita merasa lebih hidup sehingga harus dijalani secara konsisten. Terus-menerus.