Berbicara tentang merelakan, setiap orang tentu punya cerita dan caranya masing-masing. Menurutku tidak ada satu jalan pasti yang selalu bisa kita tempuh untuk bisa merelakan seseorang atau sesuatu yang tidak lagi berada di sekitar hidup kita. Bagiku cara untuk bisa merelakan akan selalu berbeda tergantung dengan situasi dan keadaan yang sedang dialami.
Menurutku tidak ada satu jalan pasti yang selalu bisa kita tempuh untuk bisa merelakan seseorang atau sesuatu yang tidak lagi berada di sekitar hidup kita. Bagiku cara untuk bisa merelakan akan selalu berbeda tergantung dengan situasi dan keadaan yang sedang dialami.
Ada masanya aku memang butuh waktu sendiri untuk bisa memproses apa yang terjadi tetapi di saat yang lain aku juga bisa merasa butuh ditemani agar tidak merasa terlalu sendirian. Caranya akan selalu berbeda dan memang akan perlu waktu untuk memahami apa yang sebenarnya kita butuhkan untuk bisa merelakan.
Aku selalu merasa bahwa let go atau merelakan akan selalu jadi pilihan terbaik saat kita memang harus berpisah dengan seseorang atau sesuatu yang biasanya selalu ada disamping kita. Kemampuan untuk bisa merelakan juga akan menciptakan sebuah hubungan yang sehat antara aku dan diriku sendiri serta hal yang memang sedang dalam proses untuk ku relakan. Entah itu orang, barang, ataupun kesempatan. Aku merasa bahwa merelakan juga adalah sebuah pengingat bahwa mungkin aku memang tidak membutuhkan orang ini di dalam hidupku, aku hanya perlu tahu bahwa ia ada sempat hadir di masa yang tepat dan mungkin sekarang sudah berubah. Aku juga tidak ingin bergantung kepada seseorang seumur hidupku.
Kemampuan untuk bisa merelakan juga akan menciptakan sebuah hubungan yang sehat antara aku dan diriku sendiri serta hal yang memang sedang dalam proses untuk ku relakan. Entah itu orang, barang, ataupun kesempatan.
Pada dasarnya aku sendiri adalah tipe orang yang kalau memang sudah merasa dekat dengan seseorang maka aku akan sepenuhnya hadir dan membiarkan dirinya juga hadir sepenuhnya dalam hidupku. Aku sangat familiar dan merasa aman dengan konsep kenyamanan jadi agak sulit rasanya untuk merelakan seseorang karena rutinitas yang sudah terlanjur terbentuk.
Pengalaman serta perasaan yang aku hadapi saat merelakan ini kini aku bagikan dalam lagu “To Let You Go” yang baru saja rilis beberapa waktu lalu. Lagu ini bercerita tentang kehilangan dan bagaimana proses yang aku rasakan dalam menghadapi hal ini. Proses pembuatan lagu ini juga terasa cukup sulit untukku secara pribadi karena aku juga butuh waktu yang cukup panjang untuk memastikan aku bisa menggambarkan apa yang benar-benar aku sampaikan melalui lagu “To Let You Go”.
Melalui lagu ini pada akhirnya aku mau mengatakan kepada teman-teman kalau dirimu sedang merasakan kesusahan atau kesulitan dalam melupakan seseorang atau sesuatu kamu tidak sendirian. Ada banyak proses panjang yang harus kita lewati dengan beragam perasaan yang akhirnya muncul, namun pada akhirnya aku tetap percaya merelakan apa yang sudah tidak lagi ada bersama kita akan selalu menajdi opsi terbaik meski mungkin tidak mudah untuk dilalui.
Pada akhirnya hidup kita harus terus berlanjut, tidak masalah jika kamu memang butuh waktu sendiri atau bahkan menangis sebanyak-banyaknya, kalau memang itu bisa membuat dirimu merasa lebih baik. Tapi entah bagaimana aku yakin kita akan mampu untuk kembali baik-baik saja dan kita akan bisa melewati hal-hal yang mungkin sekarang masih terasa terlalu sulit.
Aku berharap lagu ini bisa membuat siapapun yang mendengarkan tidak merasa terlalu sendirian, karena ada orang lain yang juga sedang melewati proses yang serupa dengan dirimu. Jangan ragu untuk menghubungi orang lain dan minta bantuan kalau memang itu yang kamu butuhkan.
Semoga akhirnya kita bisa merelakan apa yang memang sudah tidak bisa atau tidak baik lagi berada bersama kita. Aku juga berharap di masa mendatang, sebagai musisi aku bisa memberikan karya yang bisa terasa dekat di hati teman-teman yang mendengarkan. Musik memang selalu menjadi terapi bagiku dan aku harap karyaku nantinya bisa menjadi sarana untuk menenangkan diri bagi teman-teman.