Kalau dilihat kembali, memang ada jeda yang cukup panjang sebelum akhirnya aku merilis musik baru di tahun ini. Sebagian besar alasannya adalah karena aku tidak tahu apa yang ingin aku tulis dan musik seperti apa yang ingin aku nyanyikan. Sebelumnya aku merasa tidak banyak waktu yang bisa aku dedikasikan untuk karya-karya musikku. Selama jeda beberapa tahun ini, aku mencoba kembali menemukan apa yang ingin aku tulis dan ceritakan melalui musiK. Aku selalu percaya dengan frasa “great things takes time”.
Bertepatan dengan momen ulang tahun ke tiga puluh akhirnya aku merilis lagu baru berjudul “Orbit”. Lagu ini pada dasarnya bercerita tentang emansipasi diri, setelah aku merasa ada momen-momen di hidupku di mana aku merasa kurang percaya diri dan harus banyak berkompromi dengan keadaan. Ketika aku melalui momen itu, kini aku berusaha untuk menemukan kembali kebebasanku untuk menjadi diri sendiri, menerima dan merayakan setiap sisi yang aku miliki.
Ada satu kutipan yang sangat aku suka, dari Ru Paul, “if you can’t love yourself, how in the world you can love somebody else”. Kalau kita tidak bisa menyayangi diri sendiri bagaimana kita bisa memberikan rasa kasih tersebut pada orang lain?. Diri kita adalah orang pertama yang seharusnya bisa kita dukung dan sayangi. Hal ini juga menjadi moto hidup yang aku percaya, meski memang butuh waktu untuk bisa benar-benar nyaman dan seutuhnya percaya pada diri sendiri.
Diri kita adalah orang pertama yang seharusnya bisa kita dukung dan sayangi. Hal ini juga menjadi moto hidup yang aku percaya, meski memang butuh waktu untuk bisa benar-benar nyaman dan seutuhnya percaya pada diri sendiri.
Dalam lagu terbaru yang aku rilis kali ini, sebenarnya ini adalah bentuk dialog yang aku lakukan dengan versi muda dari diriku sendiri. Saat di mana aku merasa masih sangat berani, yakin, dan percaya dengan apa yang aku impikan. Akhir-akhir ini aku menyadari, sepertinya aku tidak lagi seberani diriku di usia 20-an. Saat-saat dimana bahkan bio di media sosialku masih tertulis ‘grammy award winner in the making’. Seiring pertambahan usia, sepertinya aku tidak lagi seberani dan seyakin dulu dengan apa yang aku usahakan dan cita-citakan. Maka, lagu “Orbit” kemudian aku ciptakan untuk bisa menyemangati diri untuk bisa lebih yakin pada apa yang aku impikan.
Membangun rasa percaya diri juga bukan hal yang sederhana, tapi ada beberapa hal yang aku rasa bisa membantu. Pertama dengan olahraga. Untukku pribadi, ternyata olahraga cukup membantu memperbaiki mood agar terasa lebih baik. Biasanya aku main tenis atau jogging untuk bisa merasa lebih semangat untuk menjalani hari. Mendengarkan lagu juga sangat membantu, sambil menari dan bernyanyi. Lagu-lagu di album “Reinnasance” dari Beyoncé rasanya tidak pernah gagal membantu moodku menjadi lebih baik.
Di usia berapapun, rasa percaya diri bisa saja timbul dan tenggelam tapi aku rasa kunci utama dari keyakinan diri adalah menjadi diri sendiri. Yakin bahwa setiap orang punya jalannya masing-masing. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa kita sudah harus punya sejumlah pencapaian di usia-usia tertentu tapi jalan hidup orang memang berbeda-beda.
Mudah sekali memang untuk membandingkan hidup kita dengan orang lain tapi aku rasa satu-satunya saingan kita untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik adalah diri kita sendiri.
Sesederhana dengan melihat kembali ke belakang, dua atau tiga tahun lalu, lalu lihat diriku sekarang. Rasanya aku jadi lebih bisa mensyukuri progress-progres kecil yang sudah aku capai selama ini. Fokus saja pada jalan kita masing-masing, just be yourself and keep doing your thing.
Masih ada hal-hal yang ingin aku capai dan usahakan di masa mendatang. Rencana paling dekat adalah merilis video klip lagu “Orbit” dan semoga mini albumnya juga bisa rilis dalam tahun ini. Semoga teman-teman yang mendengarkan lagu “Orbit” juga bisa merasa lebih bersemangat dan bisa merasa bahwa kita punya kendali akan hidup yang kita jalani.