Apakah kamu masih ingat mimpimu saat masih kecil?
Bagi saya, mimpi tersebut bahkan masih saya perjuangkan hingga hari ini. Saat masih duduk di bangku SMP saya bermimpi menjadi seorang penyanyi. Hingga saat ini, saya juga masih menjalani dan berusaha mewujudkan mimpi tersebut. Selama perjalanannya, ada banyak sekali orang yang memberikan tanggapan negatif atau bahkan pesimis bahwa mimpi tersebut dapat terwujud. Tanggapan yang mucul dari orang-orang sekitar saat saya masih kecil adalah bukan tentang apakah mimpi tersebut bida memberikan masa depan untuk saya atau tidak. Justru kebanyak meragukan kemampuan yang saya miliki dalam mewujudkan mimpi tersebut.
Bahkan tak jarang ada beberapa yang justru menjadikan penampilan fisik saya sebagai salah satu alasan mengapa menurut mereka saya tidak akan berhasil. Beruntungnya saya adalah orang yang memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk terus menjalani mimpi yang saya miliki sedari kecil.
Saya bersyukur dan berterima kasih pada diri saya sendiri karena tetap bertahan dan memperjuangkan apa yang menjadi mimpi dan tujuan saya sampai saat ini.
Di tengah keraguan dan cibiran yang saya dapat semasa kecil terhadap apa cita-cita yang saya miliki untuk menjadi seorang penyanyi, saya tidak pernah menyikapinya dengan serius. Saya percaya bahwa saya memiliki kemampuan yang baik dalam bernyanyi dan bermusik, bukan bermaksud untuk sombong, tapi terkadang kita butuh percaya pada diri sendiri saat orang-orang lain mungkin tidak. Kita yang paling tahu diri kita sendiri yang sebenar-benarnya.
Kalau melihat kembali momen yang sudah saya lalui sedari SMP, perjalanannya juga tidak selalu mulus. Ada banyak pertanyaan yang muncul seiring dengan pertambahan usia, salah satu pertanyaan besarnya adalah apakah saya masih mau bermusik setelah dewasa? Masa-masa kuliah rasanya menjadi salah satu titik jenuh yang pernah saya lalui dalam bermusik. Saat masuk kuliah, saya sempat mepulakan musik dan bernyanyi untuk beberapa waktu. Sampai akhirnya saya melihat beberapa band lokal yang memiliki semangat untuk terus bermusik dan berkarya, itu adalah salah satu alasan yang kembali menghidupkan semangat saya untuk kembali bermusik dan menulis lagu, mungkin sekitar tahun 2017.
Setelah beranjak dewasa, tentu setiap orang memiliki pertimbangan dan juga keadaan yang berbeda-beda. Ada pula yang mungkin memang harus melepaskan mimpi masa kecilnya karena keadaan. Saya sangat bersyukur bahwa keadaan saya saat ini masih memberikan saya kesempatan untuk terus bermusik dan bernyanyi.
Ungkapan “just do what you want to do” bisa jadi kalimat yang tidak masuk akan bagi sebagian orang yang memang harus berjuang untuk hidup dari hari ke hari. Setiap orang berhak menentukan prioritasnya masing-masing sesuai dengan keadaan yang tengah dihadapi.
Selama keadaan kita masih memungkinkan, saya rasa selama kita bahagia menjalani mimpi yang kita punya seharusnya itu cukup untuk membuat kita terus bertahan dan berusaha mewujudkannya.
Kalau kita memang bahagia menjalani apa yang kita anggap sebagai cita-cita atau mimpi kita, seharusnya kita akan selalu meluangkan dan menyediakan waktu meski bukan sebagai prioritas utama.
Cerita tentang merawat dan menjalani mimpi ini juga saya bagikan dalam lagu “Pujaan Massa”. Lagu ini bercerita tentang sudut pandang seorang anak SMP yang melihat mimpi sebagai sesuatu yang polos dan lugu. Melalui lagu ini, aku ingin teman-teman yang mendengarkan bisa merawat mimpinya sebagai anak kecil. Karena dulu kita tidak pernah takut untuk punya mimpi-mimpi besar. Perlu keberanian untuk tetap merawat mimpi kita setelah dewasa.
Semoga teman-teman yang mendengarkan lagu ini bisa tetap menjaga mimpi kalian sekonyol apapun itu. Semoga teman-teman juga tahu bahwa saya dan banyak orang di luar sana juga masih memperjuangkan mimpi-mimpi mereka. Setidaknya, kalian tidak sendirian.