Self Lifehacks

Menyelesaikan Dilema dalam Diri

Setiap orang pasti pernah merasakan momen dilema, saat dimana kita sedang bimbang untuk memutuskan ke mana arah yang kita tuju di persimpangan jalan. Aku juga pernah berada di fase tersebut. Seperti yang kamu juga mungkin tahu, di masa awal aku berkarir, aku masih belum menggunakan hijab.

Lalu tibalah suatu momen di mana aku ingin berhijrah. Sayangnya, pasanganku saat itu ternyata belum memiliki pandangan yang sama tentang hal ini. Hubungan kita dengan Tuhan memang bersifat sangat privasi, setiap orang punya ceritanya masing-masing dalam menjalin hubungan dengan Sang Pencipta.

Saat itu aku merasa aku berada di sebuah persimpangan, ketika aku berhadapan dengan manusia yang saat itu aku cintai sekaligus juga panggilan hati untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Mengambil keputusan memang berat. Akhirnya aku berusaha untuk merelakan hubungan yang saat itu aku jalani.

Ada sebuah kutipan yang menurutku sangat menguatkan pengambilan keputusan yang aku ambil kala itu. Kutipannya berbunyi lebih baik kehilangan sesuatu karena Allah dari pada kehilangan Allah karena sesuatu. Kalimat ini kemudian benar-benar aku resapi dan membantuku untuk mengambil keputusan dan move on dari fase tersebut, hingga alhamdullillah kini aku juga sudah hidup dengan keluarga kecilku sendiri.

Aku merasa, pada akhirnya aku yang harus memperjuangan nilai-nilai yang aku yakini untuk diriku sendiri, dalam konteksi ini adalah kepercayaan yang aku yakini. Perjalananku ini juga sebenarnya sejalan dengan apa yang aku ceritakan dalam lagu baruku yang berjudul “Jangan Harap Kembali”. Di lagu ini aku juga menceritakan bagaimana pengalamanku untuk mempertahankan sikap atas keputusan yang sudah aku ambil.

Aku merasa, pada akhirnya aku yang harus memperjuangan nilai-nilai yang aku yakini untuk diriku sendiri.

Perubahan dalam hidup, dalam wujud apapun, memang tidak mudah. Saat aku memantapkan diri untuk berhijrah aku merasa bahwa sebenarnya aku sudah mendapat banyak teguran sekaligus juga berkah. Aku kemudian meyakinkan diri bahwa keputusanku ini akan membawaku ke hidup yang lebih baik. Karena saat aku jauh pun Tuhan memberikan kita rezeki, maka saat kita berusaha mendekat aku rasa semua rezeki yang aku terima adalah hadiah terbaik dari Tuhan. Mudah-mudahan aku bisa terus menjalankan ini dan istiqomah dengan keputusan yang aku ambil.

Sebagai seseorang yang sering kali terlalu memikirkan perasaan orang lain dibandingkan diri sendiri. Terkadang sulit untuk bisa keluar dari sebuah fase hidup, baik itu dalam hubungan percintaan ataupun pekerjaan. Memang terkadang lugu dan bodoh perbedaannya sangat tipis. Tapi dari perjalanan hidup aku belajar untuk memperjuangkan diriku sendiri. Jadi untuk dirimu yang mungkin sedang berusaha melanjutkan perjalanan dari sebuah fase hidup, percayalah bahwa saat kita mendekatkan diri pada Tuhan, maka kita akan mendapatkan kesempatan dan cinta terbaik di mata Tuhan, bukan hanya berdasarkan apa yang kita inginkan.

Entah apa posisi kita di dunia, baik itu pekerja, pemilik perusahaan, pelajar, musisi, apapun itu setiap manusia memiliki hati dan pernah dilatih dan dibuat retak oleh Tuhan. Aku juga bagian dari proses ini. Kalau kamu sedang melewati fase ini, semoga kamu selalu ingat bahwa kamu tidak sendirian. Semoga lagu “Jangan Harap Kembali” juga bisa menjadi temanmu dalam melewati momen dilema dalam hidup. Karena teman sejati adalah seseorang yang bersedia hadir di sampingmu saat kamu sedang merasa kesulitan dan sendirian. Semoga melalui lagu ini aku juga bisa menjadi temanmu saat kamu merasa sendirian

Teman sejati adalah seseorang yang bersedia hadir di sampingmu saat kamu sedang merasa kesulitan dan sendirian.

Related Articles

Card image
Self
Kebahagiaan yang Tidak Sehat, Sehat, dan Dhyana

Definisi kebahagiaan dan cara mencapainya telah menjadi subjek perdebatan panjang sejak zaman kuno oleh berbagai filsuf seperti Plato, Socrates, Aristoteles, hingga para pemikir modern seperti David Hume, Nietzsche, dan konsep populer seperti Ikigai di Jepang serta indeks kebahagiaan nasional dari PBB.

By Agus Santoso
17 March 2024
Card image
Self
Kembali Menemukan Diri Sendiri

Pagi berganti malam, hari berganti minggu, bulan berganti tahun, hingga akhirnya kita sampai kembali di momen bulan Ramadan. Selain tentu saja menjadi momen yang tepat untuk kembali mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, Ramadan ini adalah waktu yang tepat untuk merekatkan kembali hubungan yang sebelumnya sempat menjauh karena segala kesibukan.

By Greatmind
17 March 2024
Card image
Self
Seni Mengkurasi Hidup

Mengatur hidup dengan cermat bukanlah soal membatasi diri, tetapi lebih kepada memilih dengan bijak apa yang ingin kita pamerkan dalam galeri kehidupan kita. Sama halnya dengan seorang kurator seni yang memilih karya-karya terbaik untuk dipamerkan, kita juga perlu memilih dengan bijak dalam memilih prioritas dan menyesuaikan komitmen kita sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan hidup yang kita inginkan.

By Gupta Sitorus
17 March 2024