Bermula dari praktik KonMari, metode menyortir barang di rumah secara keseluruhan, aku mulai menjalani hidup yang minimalis. Setelah rumah mulai rapi, aku kemudian berpikir bagaimana cara agar ke depannya rumah tidak lagi kembali berantakan. Ternyata salah satu faktor utama yang membuat rumah berantakan adalah saat kita kembali menambah barang baru ke rumah lewat berbelanja. Pakaian kemudian menjadi salah satu barang yang paling mudah membuat rumah berantakan karena sifatnya yang mudah untuk ditumpuk-tumpuk dan sepertinya menjadi barang yang paling ‘menggoda’ kita untuk dibeli.
Dari pemikiran itu lah kemudian aku menemukan capsule wardrobe sebagai solusi untuk permasalahan pakaian yang menumpuk dan membuat rumah berantakan. Capsule wardrobe sejatinya adalah sebuah koleksi atau kumpulan beberapa jenis pakaian yang umumnya merupakan pakaian dasar (basic) agar mudah dipadupadankan. Dalam praktiknya, aku mengumpulkan sekitar 38 jenis pakaian dan sepatu yang akan digunakan selama tiga bulan – dan tidak boleh berbelanja pakaian baru selama periode waktu tersebut.
Setelah kurang lebih dua tahun menjalani praktik capsule wardrobe ini, selain rumah yang menjadi lebih rapi, aku pun merasa bisa menjadi lebih bijak dalam menjalani hidup dengan lebih paham mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang berupa keinginan. Selain itu, waktu dalam keseharian pun menjadi lebih efisien karena setiap harinya tidak perlu lagi pusing menghabiskan waktu untuk berpikir, “Pakai baju apa ya hari ini?”