Self Lifehacks

Menuju Usia Dua Puluh

Usia kepala dua mungkin bisa jadi sebuah fase yang membingungkan dan menakutkan bagi sebagian orang. Melangkah jenjang usia baru, dimana kita tidak lagi dapat disebut sebagai remaja mungkin terlalu abu-abu untuk dipahami dan juga dijalani. Tenang, sangat wajar bila tiba-tiba ada banyak sekali hal yang muncul dibenak kita saat memasuki usia ini. Apakah aku akan jadi orang yang berbeda? Apakah aku lantas harus langsung bersikap dewasa? Atau sesederhana, apakah nanti aku masih bisa menikmati serial animasi favoritku? Dan hal-hal lain yang kemudian entah kenapa menjadi lebih membingungkan dari sebelumnya.

Pada dasarnya, masa remaja saat usia kita masih belasan kita akan melewati banyak sekali fase perkembangan. Klise memang, tapi pada masa inilah kita sedang melalui tahapan pencarian jati diri. Bukan hanya pencarian jati diri tetapi juga masa dimana kadang kita justru bingung dengan siapa sebenarnya diri kita. Tujuan dari fase pencarian jati diri ini sebenarnya adalah berkenalan dengan diri kita sendiri. Bebaskan dirimu mengeksplorasi banyak hal hingga akhirnya kamu bisa benar-benar paham dirimu sendiri.

Pada dasarnya, masa remaja saat usia kita masih belasan kita akan melewati banyak sekali fase perkembangan. Klise memang, tapi pada masa inilah kita sedang melalui tahapan pencarian jati diri. Bebaskan dirimu mengeksplorasi banyak hal hingga akhirnya kamu bisa benar-benar paham dirimu sendiri.

Tak jarang justru kita merasa lebih sulit mengenal diri kita sendiri daripada berkenalan dengan orang lain. Padahal, caranya kurang lebih serupa. Coba tanyakan pada dirimu sendiri, selayaknya kamu sedang berkenalan dengan teman baru di kelas. Jangan-jangan bahkan kamu belum tahu hal sesederhana apa makanan atau warna favoritmu? 

Memasuki umur dua puluh juga berarti kamu akan bertemu dengan orang dan lingkungan baru. Rutinitas dan kawan yang tadinya hadir mungkin kini hilang entah kemana, begitupun sebaliknya. Perubahan fase hidup manapun yang kita alami memang berpotensi menganggu kesehatan mental kita. Ingat, berpotensi ya, bukan pasti. Karena pengaruh dan respon yang dimiliki setiap orang terhadap perubahan akan selalu berbeda. Tergantung pada pengalaman apa yang pernah kita lalui dan bagaimana kita dibesarkan. 

Perubahan fase hidup manapun yang kita alami memang berpotensi menganggu kesehatan mental kita. Ingat, berpotensi ya, bukan pasti. Karena pengaruh dan respon yang dimiliki setiap orang terhadap perubahan akan selalu berbeda. Tergantung pada pengalaman apa yang pernah kita lalui dan bagaimana kita dibesarkan.

Nah, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk bisa menjaga kesehatan mental kita, yaitu dengan BRAVE. 

Bangun kebiasaan positif. Kebiasaan kita sehari-hari sangat berpengaruh dengan kondisi kesehatan kita baik itu fisik maupun mental. Ada yang dinamakan mind, body, and soul connection. Semua hal dalam tubuh kita pada dasarnya terhubung dan saling memengaruhi satu sama lain.

Rencanakan waktu istirahat. Ada sebuah miskonsepsi yang butuh kita luruskan bersama, istirahat bukanlah reward melainkan kebutuhan dasar kita sebagai manusia. Jadi kalau memang merasa lelah, jangan paksakan dirimu berlebihan. Tidak perlu juga merasa bersalah kalau kamu merasa mengantuk di malam hari saat masih ada tugas yang harus diselesaikan, itu sangat wajar karena kita manusia biasa.

Afirmasi diri. Umumnya memang kita ingin mendapatkan afirmasi dari orang lain, kita tentu ingin seseorang mengatakan bahwa kita sudah cukup baik dan apa yang kita usahakan sepatutnya perlu dibanggakan. Tapi kemudian, bagaimana kalau memang situasinya tidak memungkinkan, atau kita memang belum bisa mendapatkannya dari orang lain. Maka, kita bisa memberikan afirmasi pada diri kita sendiri. Bukan dengan kalimat yang terlalu berlebihan seperti aku sangat sempurna atau sangat luar biasa. Coba gunakan kalimat yang lebih menenangkan, seperti aku sudah cukup baik, atau kalaupun gagal aku bisa coba lagi.

Validasi emosi. Kalimat validasi emosi yang paling sederhana adalah dengan mengungkapkan apa yang kita rasakan dan mengapa itu bisa terjadi atau pada situasi seperti apa kita merasakannya. Misalnya, aku merasa kecewa karena hasil ujianku kali ini masih belum melampaui target. 

Terakhir, ekspresikan kebaikan. Saat kamu membantu orang lain, dalam bentuk apa pun sebenarnya kamu juga akan mendapatkan rasa bahagia untuk dirimu sendiri. Kamu bisa mulai dari hal yang paling sederhana, seperti mengucapkan terima kasih pada ibu yang sudah membuatkan sarapan atau hal-hal keseharian lainnya.

Meski mungkin masa-masa perubahan menuju usia dua puluh ini terlihat membingungkan, kamu tidak sendirian. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda lalu, Maybelline Brave Together juga membahas topik mengenai memasuki usia dua puluh bersama dengan Kalm. Maybelline Brave Together adalah wujud dari komitmen untuk mendukung kesehatan mental di Indonesia melalui edukasi dan akses konseling gratis bagi yang membutuhkan.

Tidak hanya sesi talkshow, para pengunjung juga bisa menikmati beberap booth yang bisa disambangi. Diantaranya adalah Grateful Tree, Express Yourself, Relieve Stress dari UISM, Brave Squad kerja sama dengan Rahasia Gadis, serta Help & Seek Help dari Kalm. 

Pada akhirnya, ditengah segala perubahan yang tengah kamu hadapi sekarang prioritaskan dulu dirimu sampai kamu merasa cukup sebelum kamudian membantu atau memikirkan orang lain. Iri sebenarnya boleh saja yang tidak boleh ada perilaku yang kita timbulkan dari perasaan tersebut. Semua perasaan baik senang, sedih, kecewa, bingung adalah valid. 

Related Articles

Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024
Card image
Self
Belajar Menanti Cinta dan Keberkahan Hidup

Aku adalah salah satu orang yang dulu memiliki impian untuk menikah muda, tanpa alasan jelas sebetulnya. Pokoknya tujuannya menikah, namun ternyata aku perlu melalui momen penantian terlebih dahulu. Cinta biasanya dikaitkan dengan hal-hal indah, sedangkan momen menanti identik dengan hal-hal yang membosankan, bahkan menguji kesabaran.

By Siti Makkiah
06 April 2024
Card image
Self
Pendewasaan dalam Hubungan

Pendewasaan diri tidak hadir begitu saja seiring usia, melainkan hasil dari pengalaman dan kesediaan untuk belajar menjadi lebih baik. Hal yang sama juga berlaku saat membangun hubungan bersama pasangan.

By Melisa Putri
06 April 2024