Self Love & Relationship

Mensyukuri Kehadiran

Setiap keluarga tentu punya caranya masing-masing dalam mengungkapkan rasa kasih sayang. Keluargaku sendiri bukan tipe keluarga yang terbiasa mengungkapkan kasih sayang melalui kata-kata tetapi kami mengungkapkannya dengan selalu berusaha hadir untuk satu sama lain.

Aku adalah anak bungsu dengan tiga kakak, jarak usiaku dengan ketiga kakakku terbilang cukup jauh. Aku terpaut 13 tahun dengan kakak pertama dan 7 tahun dengan kakak terakhirku. Saat aku masih bersekolah, ketiga kakaku sudah lulus dan punya kesibukannya sendiri-sendiri, kini hanya aku yang masih tinggal bersama ayah dan ibu di rumah. Jadi bisa dibilang hubunganku dengan kedua orang tua sangat dekat, karena aku satu-satunya anak yang selalu ikut ketika pindah dari satu kota ke kota lain.

Orang tuaku selalu berusaha hadir dan memberikan dukungan pada bidang yang aku sukai. Aku memang sudah suka menyanyi dari kecil dan sering kali ikut lomba, ibu dan ayah kemudian bergantian menemani aku saat pergi lomba. Pada banyak kesempatan mungkin ibu yang ikut menemani karena ibu memang sangat mendukung anaknya untuk ada di dunia seni.

Kedua orang tuaku selalu hadir dan membuatku merasa benar-benar disayang. 

Mengungkapkan kasih sayang dengan kehadiran rasanya secara tidak langsung juga diterapkan oleh seluruh anggota keluarga. Saat ibuku sakit di awal tahun 2020 lalu, ketiga kakakku pulang dan ikut membantu mengurus semua keperluan ibu. Mereka pulang dan selalu menemani ibu selama dua tahun, mulai dari masa pengobatan hingga pemulihan mereka selalu ada. Dari situ aku sadar ternyata mungkin apa yang dicontohkan oleh orang tuaku dengan hadir dan memberi dukungan juga dirasakan oleh ketiga kakakku dan kita semua mencoba melakukan hal yang sama. 

Saat masih tinggal serumah, kami berlima hampir selalu meluangkan waktu untuk makan malam bersama dan berbincang. Karena ayah pergi bekerja dan baru pulang di sore hari, makan malam menjadi waktu paling memungkinkan untuk kita semua bisa berkumpul. Kini, saat ketiga kakakku sudah punya keluarga sendiri pun selalu menyempatkan untuk telepon atau video call. Kakakku yang masih tinggal di dekat rumah pun sering datang berkunjung di akhir pekan sambil membawa anak-anaknya. Baik secara langsung ataupun online kita selalu berusaha tetap hadir untuk satu sama lain.

Cara orang tuaku mengenalkan banyak hal di dunia mungkin bukan dengan kata-kata tapi aku bersyukur aku bisa banyak belajar dan menjadi aku yang sekarang. Salah satu cara orang tua, terutama ibu dalam mengajarkanku adalah dengan membiarkan aku mengambil dan menjalankan keputusanku sendiri. Saat masih di bangku sekolah dasar aku sudah diminta memilih cara untuk pulang ke rumah. Ibu bertanya aku mau pulang naik apa lalu aku jawab dengan mobil jemputan dengan iuran bulanan. Ibuku juga menanyakan dan mendengarkan alasanku saat memilih sesuatu dan juga memintaku untuk mencari opsi lainnya kalau apa yang aku inginkan ternyata tidak sesuai rencana. Aku dibiasakan untuk bisa mengambil keputusan dan diberikan tanggung jawab untuk menjalankan pilihanku sendiri.

Aku mengungkapkan rasa syukur akan kehadiran kedua orangtuaku dalam lagu “Alunan Tentangmu” yang kuanggap sebagai gambaran cinta pertama dalam hidupku yaitu kasih sayang pada orang tua. Saat menulis lagu ini, sebenarnya murni aku dedikasikan kepada ibu dan ayah tapi tiba-tiba aku mendapat pesan lewat media sosial dari salah satu followersku yang mendengarkan lagu ini. Ia bilang terima kasih atas lagu “Alunan Tentangmu” dia mendengarkan tapi kemudian merasa sedih tapi sekaligus berharap bisa merasakan cinta pertama yang aku sampaikan dalam lagu ini. 

Ide awal saat menulis lagu ini adalah karena aku berpikir aku nggak akan bisa memilih mau lahir sebagai apa, dengan latar belakang yang seperti apa, atau keluarga yang mana. Aku bersyukur aku lahir dan menjadi anak ayah dan ibu. Mereka mengenalkan aku kepada dunia dengan kacamata yang penuh makna.

Aku nggak akan bisa memilih mau lahir sebagai apa, dengan latar belakang yang seperti apa, atau keluarga yang mana. Aku bersyukur aku lahir dan menjadi anak ayah dan ibu. Mereka mengenalkan aku kepada dunia dengan kacamata yang penuh makna.

Kita memang tidak hidup selamanya, tapi kalau aku punya selamanya aku mau hidup bersama ayah dan ibu. Pesan yang aku ingin sampaikan mungkin adalah bahwa ada banyak cara mengungkapkan kasih sayang. Aku selalu percaya kalau pola komunikasi kita juga akan berbeda dan cara untuk bisa menerimanya adalah dengan berusaha saling memahami satu sama lain. 

Kita memang tidak hidup selamanya, tapi kalau aku punya selamanya aku mau hidup bersama ayah dan ibu.

 

Related Articles

Card image
Self
Rayakan Keberagaman dalam Kecantikan

Keberagaman jadi satu kata kunci yang tidak akan pernah lepas saat membahas tentang Indonesia. Mulai dari keragaman budaya, bahasa, hingga kecantikan perempuan di negeri ini adalah salah satu kekayaan yang sudah sepatutnya kita rayakan.

By Greatmind x BeautyFest Asia 2024
27 April 2024
Card image
Self
Peran Mentorship Untuk Pendidikan Yang Lebih Baik

Jika melihat kembali pengalaman pembelajaran yang sudah aku lalui, perbedaan yang aku rasakan saat menempuh pendidikan di luar negeri adalah sistem pembelajaran yang lebih dua arah saat di dalam kelas. Ada banyak kesempatan untuk berdiskusi dan membahas tentang contoh kasus mengenai topik yang sedang dipelajari.

By Fathia Fairuza
20 April 2024
Card image
Self
Alam, Seni, dan Kejernihan Pikiran

Menghabiskan waktu di ruang terbuka bisa menjadi salah satu cara yang bisa dipilih. Beberapa studi menemukan bahwa menghabiskan waktu di alam dan ruang terbuka hijau ternyata dapat membantu memelihara kesehatan mental kita. Termasuk membuat kita lebih tenang dan bahagia, dua hal ini tentu menjadi aspek penting saat ingin mencoba berpikir dengan lebih jernih.

By Greatmind x Art Jakarta Gardens
13 April 2024