Sempat berkarir lama di dunia mode, kini aku akhirnya mendapatkan kesempatan untuk kembali berbagi melalui musik. Sebenarnya bahkan sebelum memulai karir sebagai fashion stylist aku sudah lebih dahulu tertarik dengan musik, namun akhirnya mendapat kesempatan di bidang lain dan ternyata nyaman. Baru mulai tahun lalu aku diberikan kesempatan untuk bermusik dengan nama Nang Buju.
Nama Nang Buju sendiri sebenarnya panggilanku kalau di rumah. Nang Buju terdiri dari dua kata, lanang yang berarti anak laki-laki dan ruju yang berarti anak bungsu. Alasan lebih jelas kenapa aku memilih nama ini karena aku yang kini perantau dari Indramayu dan aku berharap saat tampil dan ada yang memanggil namaku, aku bisa merasa seperti di rumah.
Di bulan Agustus lalu akhirnya aku kembali merilis sebuah lagu bertajuk “Biar Kunikmati”. Proses kreatifnya terbilang cukup singkat, seperti lagu-lagu lainnya yang pernah aku buat, aku selalu memulai prosesnya dari nada. Kemudian musiknya dibuat oleh music produserku yaitu Kevin Ruenda. Lagu “Biar Kunikmati” terinspirasi dari kejadian yang memang baru aku alami pada saat itu. Ini juga yang menjadi alasan proses penulisan lirik lagu kali ini terbilang sangat singkat.
Proses yang mungkin mengambil waktu lama, hingga perilisan lagu ini sempat tertunda karena aku mendapat saran dari salah satu klienku sebagai fashion stylist yaitu TiTi DJ yang merupakan seorang diva. Ia menyarankan agar tempo musiknya dibuat lebih cepat. Tentu siapa yang tidak percaya pada saran beliau mengenai musik? Akhirnya lagu ini aku rekam ulang dengan tempo musik yang lebih cepat dan rasanya memang lagu ini bisa dinikmati dengan lebih baik.
Aku selalu senang menggunakan musik dari era 2000-an sebagai referensi musikku. Seperti D’Masiv, Samsons, atau Glenn Friedly. Karena aku tumbuh besar dengan musik-musik tersebut. Jadi tetap ada nuansa romantis dalam lagu ini, meski memang ada kesedihan di akhirnya.
Mungkin secara cerita sudah banyak dibicarakan, teman-teman juga bisa jadi pernah merasakan pengalaman yang serupa. Menyukai seseorang yang belum tentu bisa kita miliki, terutama sebagai pasangan. Tapi aku tidak ingin mengemas lagu ini menjadi lagu yang sedih. Aku merasa pada akhirnya perasaan kita tetap valid, kita tetap bisa menikmati perasaan kagum atau suka pada orang lain sendiri, selama tidak mengganggu orang lain.
Aku merasa pada akhirnya perasaan kita tetap valid, kita tetap bisa menikmati perasaan kagum atau suka pada orang lain sendiri, selama tidak mengganggu orang lain.
Menikmati perasaan yang hangat dan indah adalah hal valid yang bisa dilakukan orang seorang manusia. Untuk itu, kita juga tetap perlu teman-teman yang bisa kita ajak berbagi dan berbicara tentang hal ini. Aku pada dasarnya bukan orang bisa mengekspresikan perasaan dengan mudah, maka membuat lagu adalah salah satu terapi untukku agar dapat menyampaikan perasaan yang selama ini hanya disimpan sendiri.
Aku pada dasarnya bukan orang bisa mengekspresikan perasaan dengan mudah, maka membuat lagu adalah salah satu terapi untukku agar dapat menyampaikan perasaan yang selama ini hanya disimpan sendiri.
Setelah beranjak dewasa, terutama pasca pandemi, pelajaran yang aku dapatkan adalah kita harus benar-benar menikmati sesuatu ketika masih bisa kita rasakan. Kalau memang saat ini rezeki yang kita dapatkan belum luar biasa, bukan berarti tidak bisa kita syukuri dan nikmati, jangan pula terlalu menghabiskan waktu untuk mengeluh atau menolak apa yang kita miliki.
Begitu juga dengan perasaan, hampir tidak ada yang bisa memilih perasaan yang kita punya terhadap seseorang. Itu terjadi begitu saja. Jadi nikmati saja selagi masih bisa, selama kita tidak merugikan orang lain. Semoga setelah teman-teman mendengarkan lagu “Biar Kunikmati” kalian tidak lagi merasa sendirian. Harapannya kalaupun kalian sedang melalui fase yang sama, kalian tau paling tidak ada orang lain yang pernah melalui hal ini. Kita boleh menikmati perasaan yang kita punya pada orang lain tanpa harus berbalas.
Kita boleh menikmati perasaan yang kita punya pada orang lain tanpa harus berbalas.