Langkah pertamaku menuju dunia musik sebenarnya sudah terjadi sejak aku masih kecil. Di mulai dengan les piano, karena itu pula aku mulai belajar banyak lagu anak dan juga musik klasik. Saat beranjak dewasa, aku mulai lebih mengeksplorasi banyak genre musik. Ketika remaja, aku mulai banyak mendengarkan lagu pop dan bernyanyi menggunakan intrumen musik. Beberapa nama musisi yang menjadi inspirasiku adalah Maudy Ayunda karena lirik dalam lagu-lagunya yang menurutku menarik dan juga Nadine Amizah yang menginspirasiku untuk memberikan sentuhan musik folk dalam laguku.
Musik adalah salah satu cara untuk bisa meluapkan emosi yang kita miliki, baik dengan lirik maupun dengan aransemen musik yang di buat. Aku sendiri sebenarnya tidak terlalu mudah menyampaikan apa yang aku rasa atau pikirkan dengan kata-kata kepada orang lain. Tentu saja mungkin ini akan tergantung pada lawan bicaraku saat itu. Kalau dengan keluarga, mungkin bisa dibilang aku lebih banyak menyimpan rasa jenuh atau argumenku sendiri, karena aku juga tetap menghargai orang tuaku saat sedang berargumen atau sedang menghadapi masalah.
Pada akhirnya aku tetap perlu mengomunikasikan apa yang aku pikir atau rasakan, tapi aku lebih nyaman dan memilih melakukannya saat aku yakin bahwa aku sudah dalam keadaan tenang. Biasanya saat emosiku sudah reda, akan lebih mudah rasanya menjelaskan apa yang sebelumnya aku pikirkan, tentu dengan bahasa yang juga lebih tenang dan tertata. Perlu waktu untuk bisa menenangkan diri dan juga menyusun apa yang ingin aku sampaikan pada orang lain agar bisa diungkapkan dengan cara yang dapat lebih mudah diterima.
Pada akhirnya aku tetap perlu mengomunikasikan apa yang aku pikir atau rasakan, tapi aku lebih nyaman dan memilih melakukannya saat aku yakin bahwa aku sudah dalam keadaan tenang.
Baru-baru ini aku juga merilis lagu baru berjudul “Muak”. Lagu ini sendiri ditulis oleh Kak Okto Hadi dan Kak Aditya Sahid. Dari sudut pandang penulis, lagu ini bercerita tentang janji manis seseorang yang membuat kita sulit percaya lagi. Tapi aku sendiri memaknai lagu ini dari sudut pandang yang lebih luas, tidak harus selalu tentang percintaan tetapi juga bisa diartikan dalam hubungan pertemanan atau keluarga. Rasa muak di sini lebih ke pada rasa lelah berlebih yang kita rasakan saat berada dalam sebuah hubungan yang tidak lagi memberikan kita kebebasan, jadi tidak selalu harus tentang percintaan.
Lagu ini sekaligus menjadi pembuka jalanku untuk bisa terus berkarya lewat musik. Semoga lagu “Muak” ini bisa menjadi sahabat bagi teman-teman semua yang mungkin sedang merasakan jenuh atau muak, jadi kita bisa melalui fase ini bareng-bareng. Ke depannya aku berharap bisa dikenal sebagai musisi yang memiliki karakter sendiri dalam musik yang aku buat.