Selamat datang di dunia kesunyian.
Ini adalah sebuah kalimat yang biasa aku sebut untuk menggambarkan pengalaman perjalananku ketika masuk ke alam bawah laut. Ketika kita diving atau free diving, memang nggak ada suara apa pun. Kita hanya bisa mendengarkan suara gelembung napas kita.
Sejujurnya, waktu pertama kali diving rasa takut banget, karena sangat sunyi, cukup hening hingga aku bisa mendengar suara detak jantungku sendiri. Tapi ternyata di sini lah letak keindahannya, seperti masuk ke dalam dunia baru, dunia bawah laut yang berbeda 180 derajat dengan tempat di mana biasanya kita tinggal. Awalnya sangat menakutkan sebenarnya ditambah dengan pikiran-pikiran negatif di kepalaku sendiri. Ini kalau nggak ada oksigen mungkin aku selesai.
Terlebih aku sebenarnya juga punya fobia sendiri dengan hiu. Aku besar di Bali yang erat sekali kaitannya dengan pantai tapi aku terlalu takut untuk masuk ke laut. Jadi, fobia aku akan hiu sebenarnya berawal dari pengalaman menonton film Jaws - cukup berkesan hingga aku sangat takut untuk masuk ke dalam laut. Hingga akhirnya aku mendapat kesempatan diving karena pekerjaanku sebagai pembawa acara sebuah program travelling di salah satu stasiun TV. Aku pertama kali diving di Pulau Komodo dan langsung bertemu hiu. Tapi karena pengalaman ini aku sadar ternyata hiu takut dengan manusia.
Terutama hiu di Indonesia. Mereka hidup di perairan hangat, dan sangat kecil kemungkinannya mereka akan menyerang manusia, belum pernah ada kasusnya selama ini di Indonesia. Mungkin beda halnya dengan hiu yang hidup di perairan dingin, mereka cenderung lebih agresif tapi tidak dengan hiu-hiu di laut Indonesia. Cerita ini pun aku tuliskan dalam bab ke-3 buku Biru Kelana.
Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa mereka ternyata takut dengan gelembung napasku, kita bahkan nggak bisa shooting karena mereka lari. Di situ aku merasa ternyata selama ini ketakutan terbesarku mungkin hanya bayangan yang ada di dalam kepalaku sendiri. Aku juga menyayangkan kenapa aku tidak memberanikan diri lebih awal untuk bisa belajar diving, padahal aku tinggal di Bali.
Ternyata hal yang membuat aku terisolasi dengan dunia laut yang indah adalah pikiranku sendiri.
Terus menerus menghindari sumber ketakutan kita pada dasarnya hanya akan membatasi ruang gerak kita sendiri. Setelah momen ini pelajaran yang aku ambil adalah bahwa yang membatasi diri kita untuk bergerak bebas pada dasarnya adalah rasa takut yang padahal belum tentu terjadi. Melawan rasa takut memang tidak semudah dikatakan, tapi aku rasa tetap perlu dilakukan.
Terus menerus menghindari sumber ketakutan kita pada dasarnya hanya akan membatasi ruang gerak kita sendiri. Melawan rasa takut memang tidak semudah dikatakan, tapi aku rasa tetap perlu dilakukan.