Banyak orang yang melakukan tes karakter hanya untuk mengetahui karakternya saja. Padahal lewat tes tersebut kita bisa tahu lebih banyak dari itu. Mulai dari menentukan gaya hidup, cara berpakaian, sampai menemukan potensi diri dan menyelesaikan masalah. Dengan mengetahui kecenderungan karakter, kita bisa belajar beradaptasi, memperbaiki pola komunikasi juga mencari tahu gaya kepemimpinan yang sesuai dengan diri kita. Sehingga kita tidak hanya akan mengembangkan kelebihan saja tapi juga memperbaiki kekurangan.
Dengan mengetahui kecenderungan karakter, kita bisa belajar beradaptasi, memperbaiki pola komunikasi juga mencari tahu gaya kepemimpinan yang sesuai dengan diri kita
Tes karakter sendiri ada banyak jenisnya. Tidak ada yang paling tepat atau paling tidak sesuai. Salah satu yang bisa sering dipakai adalah DISC untuk menentukan apakah kita Dominance (dominan), Influence (berpengaruh), Steadiness (stabil), atau Compliance (patuh). Ketika seseorang melakukan tes ini lalu ternyata ia termasuk dalam tipe D, berarti kita adalah orang yang vokal, tidak suka diatur. Saat memiliki atasan atau partner kerja yang sering menyalahkan, ia bisa stres jika ia mencoba untuk tidak peduli karena karakternya tidak begitu. Sehingga ia sebenarnya harus belajar bagaimana mengatasi masalah komunikasi dengan atasannya.
Sedangkan orang yang tergolong S biasanya harus bekerja dalam situasi yang menyenangkan orang-orang yang bisa dipercaya. Mirip dengan orang I yang harus selalu berada dalam situasi yang positif. Berbeda dengan orang C yang utamanya harus bekerja di perusahaan yang mendepankan mutu, segalanya harus akurat. Jadi tes karakter bisa sangat bermanfaat untuk kita memahami suasana seperti apa yang cocok untuk kita agar tahu bagaimana mengatur strategi menyelesaikan hal-hal yang berpotensi membuat stres. Kita memang selalu punya pilihan untuk keluar dari suatu situasi. Tapi dalam satu waktu, kita butuh tahu cara untuk tetap berada dalam situasi tersebut dengan memperbaikinya, dan tidak terus-menerus menghindarinya. Kenyataannya, kita akan lebih sering berada dalam situasi yang tidak sesuai dengan karakter kita. Sehingga kita harus selalu belajar.
Tes karakter bisa sangat bermanfaat untuk kita memahami suasana seperti apa yang cocok untuk kita agar tahu bagaimana mengatur strategi menyelesaikan hal-hal yang berpotensi membuat stres.
Setelah mengetahui kecenderungan karakter yang dimiliki, ada baiknya kita tidak mengkotak-kotakan diri. Karena tahu diri kita D yang bertentangan dengan orang S, bukan berarti kita justru menjauhkan diri. Sebaliknya, kita harus belajar beradaptasi. Memahami diri dapat memberikan keuntungan untuk memahami cara menghindari konflik dengan orang yang berkarakter berbeda. Bukan berarti juga kita membuat stigma terhadap satu karakter. Misalnya yang bisa menjadi pemimpin hanya orang D. Lalu kita mati-matian mengubah diri agar bisa seperti orang D demi bisa jadi pemimpin. Padahal semua karakter bisa jadi pemimpin. Semua punya kelebihan dan kekurangan. Yang terpenting adalah untuk belajar mengatasi kekurangan agar dapat memimpin lebih baik. Lagipula, sebenarnya kita memiliki keempat karakter tersebut. Hanya terkadang mereka muncul di kondisi yang berbeda-beda. Dengan memelajari keempat karakter ini, kita bisa memahami bagaimana cara meningkatkan salah satunya tanpa perlu mengubah karakter diri.
Kita memang selalu punya pilihan untuk keluar dari suatu situasi. Tapi dalam satu waktu, kita butuh tahu cara untuk tetap berada dalam situasi tersebut dengan memperbaikinya, dan tidak terus-menerus menghindarinya. Kenyataannya, kita akan lebih sering berada dalam situasi yang tidak sesuai dengan karakter kita. Sehingga kita harus selalu belajar.
Mengetahui lebih dini kita punya kecenderungan karakter seperti apa bisa menuntun kita pada potensi diri yang tepat. Contoh seseorang yang berkemampuan berbahasa bagus tapi kurang bersosial dan kurang teliti. Rasanya akan sulit untuk menjadi seorang jurnalis. Tapi bisa dialihkan ke pekerjaan yang lain, yang lebih tepat dengan karakternya. Selain itu, kita juga bisa menggunakan pendekatan DISC untuk mengembangkan branding produk. Jika usaha yang berhubungan dengan finansial seperti bank, misalnya. Baiknya karakter C yang harus lebih ditonjolkan dalam iklannya agar memperlihatkan keamanan dan ketelitiannya. Jadi penyampaian nilai dari produk atau jasanya itu sendiri dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Mengetahui lebih dini kita punya kecenderungan karakter seperti apa bisa menuntun kita pada potensi diri yang tepat.