Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk bisa lebih mengenal diri sendiri. Buatku waktu luang sebenarnya bisa menjadi momen yang bisa kita manfaatkan untuk bisa lebih memahami diri kita dengan baik. Aku mencoba untuk lebih memanfaatkan waktu luang yang aku punya. Misalnya saat punya waktu libur di akhir pekan, mungkin aku sudah punya rencana pergi ke suatu tempat atau melakukan suatu aktivitas, tapi ada saatnya juga aku hanya di rumah dan menikmati waktu sendirian.
Tadinya aku pikir sendiri itu selalu tidak menyenangkan, atau banyak sedihnya, tapi ternyata kesendirian menawarkan aku kesempatan untuk mengenal diriku lebih jauh. Saat sendirian, pikiran kita lebih bisa berkelana dan juga merefleksikan kembali momen-momen yang pernah kita lalui.
Selama ini mungkin teman-teman mengenalku melalui musik yang aku buat, namun sejauh ini rasanya aku belum menemukan sesuatu yang bisa merepresentasikan diriku dengan tepat. Lalu kemudian aku menemukan rubik dan aku merasa ini adalah satu hal yang bisa menggambarkan diriku dengan baik.
Rubik memiliki banyak celah, tapi tetap warna-warni di luar. Ia punya poros dan sering kali mengalami pergesekan dan perputaran, aku rasa ini cara yang cocok untuk menggambarkan diriku pada orang lain.
Aku juga bisa merasa resah atau jenuh, biasanya cara paling ampun untuk mengatasi hal ini versiku adalah dengan bermain musik dan menulis lagu. Makanya, banyak lagu yang aku tulis menceritakan keresahan yang aku miliki. Harapannya dengan resah yang coba aku terjemahkan ke dalam lagu dan bisa didengarkan oleh teman-teman semua, ini juga bisa menjadi pesan agar teman-teman tidak merasa sendirian. Mungkin ada banyak orang lain yang pernah atau sedang merasakan apa yang sedang kamu gelisahkan.
Dalam album “Rubik” aku berusaha mengenalkan diriku sendiri, kalau didengarkan dari satu lagu ke lagu lainnya sebenarnya tidak beralur tapi seluruh lagu yang ada bercerita tentang perkenalan. Setelah album ini rilis sebenarnya aku berharap agar teman-teman yang selama ini mendengarkan laguku atau mungkin baru berkenalan sama aku di saat album ini rilis bisa mengenalku sebagai seseorang yang suka bermusik.
Aku ingin dilihat sebagai seorang manusia lain, teman, seseorang yang bisa diajak bicara walau mungkin tidak selalu dua arah. Aku mungkin tidak bisa selalu ada di sisi teman-teman yang beri dengar, tapi ingin rasanya menyampaikan resah, mengenai perputaran dan pergesekan yang aku rasakan, yang mungkin juga dirasakan teman-teman lain tapi nggak ada teman untuk cerita. Aku ingin dianggap sebagai teman bagi orang-orang yang mendengarkan karya-karyaku.
Setelah mendengarkan lagu “Rubik” dan keseluruhan albumnya, aku berharap semoga teman-teman bisa tau bahwa kita sebagai manusia tidak pernah sendiri. Mungkin ini agak berbeda dengan tujuan awal untuk berkenalan. Tapi kalau teman-teman sudah mendengarkan sepuluh lagu yang ada, aku harap teman-teman bisa senang dan tau bahwa ada seseorang bernama Dere yang punya resah, yang ia sampaikan lewat lagu dan mungkin juga merupakan cerita yang juga pernah kamu rasakan. Aku berharap dengan lagu-laguku di album ini bisa membuat teman-teman tidak merasa sendirian saat menemui masalah dalam perjalanan hidup sampai saat ini.